Mengenal Biseksual, Ketertarikan pada Pria dan Wanita
Biseksualitas berasal dari kata ‘bi’ yang artinya ‘dua’ di mana hal ini merupakan ketertarikan pada lebih dari satu jenis kelamin.

Daftar Isi:
- Apa Itu Biseksual?
- Biseksual vs. Panseksual: Apa Bedanya?
- Faktor-Faktor yang Memengaruhi Orientasi Seksual
- Mitos dan Fakta Seputar Biseksualitas
- Adakah Risiko Kesehatan dari Menjadi Biseksual?
Orientasi seksual merupakan istilah sekaligus klasifikasi pola ketertarikan seksual seseorang terhadap orang lain.
Hingga saat ini, orientasi seksual sendiri digolongkan menjadi beberapa jenis. Mulai dari heteroseksual (menyukai lawan jenis), homoseksual (menyukai sesama jenis) hingga biseksual.
Perlu diketahui bahwa, sebagian masyarakat di negara tertentu menganggap heteroseksual dan biseksual sebagai penyimpangan seksual.
Namun, khusus orientasi biseksual, mungkin masih belum banyak dipahami oleh banyak orang.
Oleh karena itu, tidak ada salahnya untuk mengenal dan memahami orientasi seksual tersebut. Yuk, simak penjelasannya di sini!
Apa Itu Biseksual?
Biseksual adalah orientasi seksual yang ditandai dengan ketertarikan kepada pria dan wanita. Ketertarikan ini bisa bersifat romantis, emosional, atau seksual.
Penting untuk dipahami bahwa biseksualitas adalah spektrum, yang berarti tingkat ketertarikan pada masing-masing gender dapat bervariasi pada setiap individu.
Seseorang biseksual mungkin memiliki preferensi yang lebih kuat terhadap satu gender daripada yang lain, atau ketertarikan yang sama terhadap keduanya.
Menurut WHO, orientasi seksual adalah konsep yang kompleks dan dapat melibatkan kombinasi dari ketertarikan emosional, romantis, dan seksual terhadap orang lain.
Biseksual vs. Panseksual: Apa Bedanya?
Meskipun seringkali tertukar, biseksual dan panseksual memiliki perbedaan mendasar.
Biseksual merujuk pada ketertarikan terhadap dua gender (pria dan wanita), sementara panseksual adalah ketertarikan terhadap semua gender, tanpa memandang identitas gender orang tersebut.
Dengan kata lain, panseksualitas lebih inklusif terhadap individu transgender, non-biner, dan gender lainnya.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Orientasi Seksual
Orientasi seksual, termasuk biseksualitas, dipengaruhi oleh kombinasi kompleks dari faktor biologis, psikologis, dan lingkungan.
Penelitian menunjukkan bahwa, genetika, hormon, dan pengalaman hidup dapat berperan dalam perkembangan orientasi seksual seseorang.
Kemenkes RI menyatakan bahwa pemahaman tentang seksualitas dan kesehatan reproduksi adalah penting untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dan bertanggung jawab.
Mitos dan Fakta Seputar Biseksualitas
Terdapat banyak kesalahpahaman tentang biseksualitas.
Beberapa mitos umum meliputi anggapan bahwa biseksualitas hanyalah fase, bahwa orang biseksual tidak setia, atau bahwa mereka hanya “bingung” tentang identitas seksual mereka.
Faktanya, biseksualitas adalah orientasi seksual yang valid dan stabil.
Individu biseksual dapat memiliki hubungan yang sehat dan memuaskan dengan pria, wanita, atau gender lainnya.
Adakah Risiko Kesehatan dari Menjadi Biseksual?
Mereka yang memiliki orientasi seks biseksual cenderung terlibat dalam hubungan seksual lebih dari satu orang dengan jenis kelamin berbeda.
Selayaknya homoseksual atau heteroseksual yang kerap berganti pasangan, seorang biseksual yang kerap berganti-ganti pasangan juga berisiko terkena berbagai penyakit menular seksual, seperti:
1. HIV atau AIDS
Human immunodeficiency virus (HIV) adalah penyakit yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Akibatnya, kemampuan tubuh dalam melawan infeksi akan terganggu, sehingga pengidap HIV akan rentan mengalami berbagai penyakit.
Ketika HIV tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini akan berujung pada acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Di mana penyakit tersebut merupakan kondisi kronis yang berpotensi mengancam keselamatan jiwa.
2. Sifilis
Sifilis atau yang dikenal dengan istilah raja singa merupakan penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri.
Penyakit ini tidak dapat disepelekan, karena jika tidak segera ditangani, bakteri yang menginfeksi dapat membahayakan sistem saraf dan jantung.
Kamu bisa cari tahu selengkapnya mengenai Gejala dan Cara Efektif untuk Mencegah Sifilisis.
3. Gonore
Gonore merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri melalui seks anal atau seks oral.
Pada pria, gonore dapat menimbulkan gejala kencing nanah dan sakit saat buang air kecil. Sementara itu, pada wanita, gejalanya dapat berupa keputihan parah, hingga keluar darah dari vagina ketika berhubungan seks.
Kamu bisa cari tahu juga, Ini Daftar Obat Gonore yang Bisa Didapatkan di Apotek.
Itulah penjelasan mengenai biseksual atau ketertarikan pada pria dan wanita.
Demi mencegah penyakit menular seksual berbahaya, disarankan untuk menghindari perilaku ini.
Selain itu, pastikan untuk senantiasa memeriksakan kondisi kesehatan secara rutin. Hal ini bertujuan agar penyakit berbahaya (khususnya yang menular melalui kontak seksual) dapat terdeteksi sedari dini.
Konsultasi dengan dokter kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!


