Advertisement

Mengenal Fungsi Otot Lurik yang Penting bagi Tubuh

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   14 November 2025

Otot lurik berfungsi untuk mengunyah, memperluas dan menyempitkan rongga, hingga menjaga postur tubuh.

Mengenal Fungsi Otot Lurik yang Penting bagi TubuhMengenal Fungsi Otot Lurik yang Penting bagi Tubuh

DAFTAR ISI

  1. Ciri-Ciri Otot Lurik
  2. Fungsi Otot Lurik yang Penting bagi Tubuh
  3. Macam-Macam Otot Lurik
  4. Gangguan pada Otot Lurik
  5. Cara Menjaga Kesehatan Otot Lurik
  6. Kapan Harus ke Dokter?
  7. FAQ

Otot lurik, juga dikenal sebagai otot rangka, adalah jenis otot yang melekat pada tulang dan bertanggung jawab untuk pergerakan tubuh.

Disebut lurik karena penampakannya yang belang-belang akibat susunan protein aktin dan miosin yang teratur.

Otot ini bekerja secara sadar atau di bawah kendali sukarela. Artinya, seseorang dapat mengontrol kapan dan bagaimana otot ini berkontraksi.

Ciri-Ciri Otot Lurik

Otot lurik memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari jenis otot lainnya, yaitu:

  • Bentuk silindris memanjang.
  • Memiliki banyak inti sel (multinuklei) yang terletak di tepi sel otot.
  • Bekerja secara sadar (volunter) di bawah perintah otak.
  • Kontraksi cepat dan kuat, namun mudah lelah.
  • Melekat pada rangka tubuh.
  • Tampak adanya garis gelap dan terang (lurik) karena susunan aktin dan miosin.

Fungsi Otot Lurik yang Penting bagi Tubuh

Otot lurik memegang peranan vital dalam berbagai aktivitas tubuh. Berikut adalah beberapa fungsi utama otot lurik:

Gerakan

Fungsi utama otot lurik adalah menghasilkan gerakan. Otot ini memungkinkan manusia untuk berjalan, berlari, mengangkat benda, dan melakukan berbagai aktivitas fisik lainnya.

Kontraksi otot lurik menarik tulang tempat otot tersebut melekat, sehingga menghasilkan gerakan pada sendi.

Menjaga Postur Tubuh

Otot lurik membantu menjaga postur tubuh dengan mempertahankan posisi tubuh saat berdiri, duduk, atau bergerak.

Otot-otot ini bekerja secara terus-menerus untuk melawan gravitasi dan menjaga keseimbangan tubuh.

Menstabilkan Sendi

Otot lurik yang mengelilingi sendi membantu menstabilkan dan melindungi sendi dari cedera. Otot-otot ini bekerja sama untuk mengendalikan gerakan sendi dan mencegah gerakan yang berlebihan.

Produksi Panas

Ketika otot lurik berkontraksi, energi diubah menjadi panas. Proses ini membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.

Saat tubuh kedinginan, otot lurik dapat berkontraksi secara tidak sadar (menggigil) untuk menghasilkan panas.

Respirasi

Otot-otot pernapasan, seperti diafragma dan otot interkostal, adalah otot lurik yang berperan penting dalam proses pernapasan.

Diafragma berkontraksi untuk menarik napas, sementara otot interkostal membantu memperluas dan menyempitkan rongga dada.

Ekspresi Wajah

Otot-otot wajah adalah otot lurik yang memungkinkan manusia untuk membuat berbagai ekspresi wajah, seperti tersenyum, mengerutkan kening, dan terkejut.

Ekspresi wajah ini penting untuk komunikasi nonverbal.

Melindungi Organ Internal

Beberapa kelompok otot lurik, seperti otot-otot dinding perut, membantu melindungi organ-organ internal dari cedera.

Otot-otot ini juga membantu menjaga posisi organ-organ tersebut di dalam tubuh.

Membantu Proses Pencernaan dan Eliminasi

Otot lurik pada sfingter (otot berbentuk cincin) di saluran pencernaan dan saluran kemih membantu mengontrol proses pencernaan dan eliminasi.

Otot-otot ini memungkinkan manusia untuk menahan buang air besar dan buang air kecil hingga waktu yang tepat.

Ini Jenis Olahraga dan Manfaat untuk Kesehatan Tubuh yang bisa kamu coba.

Macam-Macam Otot Lurik

Otot lurik dapat dikelompokkan berdasarkan berbagai kriteria, seperti bentuk, ukuran, dan fungsi. Berikut adalah beberapa jenis otot lurik yang umum:

  • Otot Panjang: Otot ini memiliki bentuk yang panjang dan ramping, seperti otot bisep di lengan atas dan otot sartorius di paha.
  • Otot Pendek: Otot ini memiliki bentuk yang pendek dan lebar, seperti otot-otot interkostal di antara tulang rusuk.
  • Otot Lebar: Otot ini memiliki bentuk yang lebar dan pipih, seperti otot latissimus dorsi di punggung.
  • Otot Sirkular: Otot ini memiliki bentuk melingkar, seperti otot orbicularis oculi di sekitar mata dan otot orbicularis oris di sekitar mulut. Otot sirkular sering disebut juga sebagai otot sfingter.

Selain berdasarkan bentuk, otot lurik juga dapat dikelompokkan berdasarkan cara kerjanya, yaitu:

  • Agonis: Otot utama yang bertanggung jawab untuk menghasilkan gerakan tertentu.
  • Antagonis: Otot yang berlawanan dengan agonis. Antagonis harus relaks agar agonis dapat berkontraksi dan menghasilkan gerakan.
  • Sinergis: Otot yang membantu agonis dalam menghasilkan gerakan. Sinergis dapat menstabilkan sendi atau mengendalikan arah gerakan.

Gangguan pada Otot Lurik

Terdapat berbagai gangguan yang dapat memengaruhi fungsi otot lurik. Beberapa gangguan umum meliputi:

  • Kram Otot: Kontraksi otot yang tiba-tiba dan tidak terkendali, menyebabkan nyeri yang hebat. Kram otot sering terjadi akibat dehidrasi, kekurangan elektrolit, atau kelelahan otot.
  • Cedera Otot: Kerusakan pada serat otot akibat aktivitas fisik yang berlebihan atau trauma. Cedera otot dapat berupa keseleo (otot tertarik atau robek sebagian) atau robekan otot (otot robek seluruhnya).
  • Distrofi Otot: Kelompok penyakit genetik yang menyebabkan kelemahan dan degenerasi otot secara progresif.
  • Myasthenia Gravis: Penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan otot akibat gangguan pada hubungan antara saraf dan otot.
  • Poliomielitis: Penyakit virus yang dapat menyebabkan kelumpuhan otot.

Cara Menjaga Kesehatan Otot Lurik

Menjaga kesehatan otot lurik sangat penting untuk mempertahankan kemampuan bergerak, menjaga postur tubuh, dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan otot lurik:

  • Lakukan Olahraga Secara Teratur: Olahraga membantu memperkuat otot lurik dan meningkatkan fleksibilitas. Kombinasikan latihan kekuatan (seperti angkat beban) dengan latihan kardiovaskular (seperti berjalan, berlari, atau berenang) untuk hasil yang optimal.
  • Lakukan Pemanasan dan Pendinginan: Pemanasan sebelum berolahraga membantu mempersiapkan otot untuk aktivitas fisik, sedangkan pendinginan setelah berolahraga membantu mengurangi risiko cedera.
  • Jaga Postur Tubuh yang Baik: Postur tubuh yang baik membantu mencegah ketegangan otot dan nyeri punggung.
  • Konsumsi Makanan yang Sehat: Makanan yang kaya protein, vitamin, dan mineral penting untuk kesehatan otot. Pastikan untuk mendapatkan cukup protein untuk membangun dan memperbaiki jaringan otot.
  • Cukupi Kebutuhan Cairan: Dehidrasi dapat menyebabkan kram otot. Minumlah air yang cukup sepanjang hari, terutama saat berolahraga.
  • Istirahat yang Cukup: Otot membutuhkan waktu untuk pulih setelah beraktivitas. Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup setiap malam.
  • Hindari Merokok: Merokok dapat mengurangi aliran darah ke otot, sehingga menghambat pemulihan dan meningkatkan risiko cedera.

Menurut ahli, aktivitas fisik yang cukup, minimal 30 menit setiap hari, dapat membantu menjaga kesehatan otot dan mencegah berbagai penyakit kronis.

Kamu Mengalami Cedera Olahraga? Segera Hubungi Dokter Ini untuk tahu pertolongan pertama yang tepat.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala-gejala berikut:

  • Nyeri otot yang parah dan tidak membaik dengan istirahat.
  • Kelemahan otot yang signifikan.
  • Kesulitan bergerak atau melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Pembengkakan atau memar pada otot.
  • Demam atau gejala infeksi lainnya yang menyertai nyeri otot.

Jika mengalami masalah pada otot lurik, segera konsultasikan dengan dokter di Halodoc untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Caranya mudah, kamu bisa klik banner di bawah ini!

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Skeletal Muscle
Study.com. Diakses pada 2025. Major Skeletal Muscle Functions
Medicine Net. Diakses pada 2025. What Are the 5 Main Functions of the Muscular System?

FAQ

1. Benarkah otot lurik bisa “menyimpan” memori gerakan?

Ya. Otot lurik memiliki muscle nuclei tambahan setelah latihan berat yang tetap bertahan meski kamu berhenti latihan, sehingga proses “muscle memory” menjadi lebih cepat.

2. Mengapa otot lurik bisa tetap berkedut meski seseorang sudah sangat lelah?

Karena otot lurik memiliki potensi listrik residual dari serabut saraf motorik yang bisa memicu kontraksi kecil spontan meski energinya turun.

3. Apakah komposisi serabut otot lurik bisa berubah sesuai gaya hidup?

Bisa. Serabut tipe cepat (fast-twitch) bisa beradaptasi menjadi lebih tahan lama, dan sebaliknya, tergantung jenis latihan yang kamu lakukan secara rutin.

4. Apakah hormon stres bisa mengubah cara otot lurik berkontraksi?

Ya. Kadar kortisol tinggi dapat menurunkan efisiensi penggunaan energi di otot lurik sehingga kontraksi terasa lebih cepat lelah meski aktivitasnya ringan.

5. Benarkah otot lurik dapat memengaruhi suhu tubuh tanpa kamu sadari?

Benar. Otot lurik bisa menghasilkan panas melalui kontraksi mikro (shivering kecil) bahkan sebelum kamu merasa kedinginan secara sadar.