Mengenal Gejala Hipotiroidisme pada Bayi, Anak dan Remaja hingga Dewasa

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   26 Januari 2023

“Gejala hipotiroidisme dapat berbeda-beda pada setiap tahapan usia. Seringkali gejala tidak disadari, dan hanya dapat diketahui melalui tes darah.”

Mengenal Gejala Hipotiroidisme pada Bayi, Anak dan Remaja hingga DewasaMengenal Gejala Hipotiroidisme pada Bayi, Anak dan Remaja hingga Dewasa

Halodoc, Jakarta – Hipotiroidisme merupakan jenis penyakit tiroid yang terjadi ketika tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup. Kondisi tersebut juga disebut sebagai underactive thyroid (tiroid yang kurang aktif). 

Hipotiroidisme tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun seiring berjalan waktu, hipotiroidisme yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, seperti kolesterol tinggi dan masalah jantung.

Kurangnya jumlah tiroid dalam tubuh dapat membuat metabolisme jadi lambat, yang dapat memengaruhi seluruh tubuh. Kondisi ini muncul tanpa mengenal usia, karena dapat dialami oleh bayi, anak-anak, remaja, hingga dewasa. Gejalanya berbeda-beda, tergantung tahapan usia. 

Gejala Hipotiroidisme pada Bayi yang Jarang Disadari

Tanda dan gejala hipotiroidisme pada bayi berbeda dengan anak-anak, remaja, dan dewasa. Jika defisiensi yodium janin terjadi sangat dini selama kehamilan, bayi dapat mengalami kegagalan pertumbuhan yang parah, fitur wajah kasar, disabilitas intelektual, dan spastisitas. 

Karena tidak ada atau memiliki sedikit gejala, hipotiroidisme pada bayi hanya diketahui melalui skrining saat bayi baru lahir. Sementara itu, bayi dengan hipotiroidisme dalam kadar berat, seringkali ditandai dengan:

  • Terlihat kusam.
  • Wajah bengkak.
  • Lidah tebal yang menjulur.

Penampilan tersebut sering berkembang seiring dengan memburuknya penyakit. Selain itu, gejala hipotiroidisme yang terjadi pada bayi dapat berupa:

  • Kesulitan untuk menyusu, sering tersedak.
  • Sembelit.
  • Rambut terlihat kering dan rapuh.
  • Suara tangisan terdengar serak.
  • Penyakit kuning (kulit dan bagian putih mata terlihat kuning).
  • Kekurangan tonus otot.
  • Garis rambut rendah.
  • Memiliki tubuh yang pendek.
  • Sering mengantuk.
  • Terlihat lesu.

Gejala Hipertiroidisme pada Anak-Anak dan Remaja

Sama seperti pada bayi, gejala hipertiroidisme pada anak-anak dan remaja tidak terlihat pada awalnya. Karena kondisinya dapat berkembang secara perlahan, gejalanya mungkin jadi kurang terlihat atau terabaikan. 

Namun gejala penting pada anak dan remaja yang perlu diwaspadai yaitu:

  • Pertumbuhan yang lambat, yang menyebabkan anak dan remaja memiliki perawakan pendek.
  • Mengalami keterlambatan pada perkembangan gigi permanen. 
  • Perkembangan pubertas yang tertunda pada remaja.
  • Perkembangan mental yang buruk pada anak-anak dan remaja.

Selain itu, gejala hipotiroid lainnya pada anak dan remaja termasuk:

  • Sering atau cepat lelah.
  • Sembelit.
  • Mengalami peningkatan kepekaan terhadap dingin.
  • Rambut terlihat kering dan rapuh (mudah rontok).
  • Depresi.
  • Periode menstruasi tidak teratur atau terasa berat.
  • Berat badan bertambah cepat. Sebab hipotiroidisme dapat memperlambat metabolisme, tapi kebanyakan orang tidak mengalami kelebihan berat badan hanya karena hormon tiroid rendah.

Karena gejalanya bisa bervariasi dan tidak spesifik, satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah anak atau remaja mengalami hipertiroidisme yaitu dengan melakukan tes darah. 

Gejala Hipotiroidisme pada Orang Dewasa yang Sering Diabaikan

Gejala hipotiroidisme pada orang dewasa tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Masalahnya pun cenderung berkembang perlahan, selama beberapa tahun. 

Pada awalnya, kamu mungkin tidak menyadari adanya gejala hipotiroidisme, seperti kelelahan dan penambahan berat badan. Seringkali juga orang mengabaikannya karena menganggap itu hanya bagian dari pertambahan usia. Mungkin karena gejalanya berkembang perlahan seiring berjalan waktu, terkadang bertahun-tahun. 

Gejala hipotiroidisme pada orang dewasa dapat berupa:

  • Merasa kelelahan. 
  • Mengalami mati rasa dan kesemutan di tangan.
  • Sembelit.
  • Berat badan bertambah.
  • Mengalami rasa sakit di seluruh tubuh, termasuk kelemahan otot.
  • Kadar kolesterol darah lebih tinggi dari normal.
  • Merasa depresi.
  • Tidak tahan dengan suhu dingin.
  • Memiliki kulit dan rambut yang kering dan kasar.
  • Mengalami penurunan minat seksual.
  • Menstruasi yang sering dan berat.
  • Melihat perubahan fisik pada wajah, termasuk kelopak mata yang turun, serta bengkak pada mata dan wajah.
  • Suara menjadi lebih rendah dan serak.
  • Jadi lebih pelupa (kabut otak).

Itulah yang perlu diketahui tentang gejala hipotiroidisme pada bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa. Karena gejala awalnya seringkali tidak terasa dan tidak terlihat, satu-satunya cara untuk mengetahui penyakit ini adalah dengan melakukan tes. Cara untuk mendiagnosis hipotiroidisme yaitu dengan tes darah yang disebut tes hormon perangsang tiroid (TSH). 

Jika kamu mulai merasakan gejala atau memiliki risiko, sebaiknya segera dapatkan pemeriksaan dari dokter. Jika dokter mendiagnosis hipotiroidisme, kamu dapat segera menjalani rencana pengobatan atau perawatan. Apabila dokter meresepkan obat, kamu bisa cek kebutuhan medis di toko kesehatan aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!

Referensi:
MSD Manual. Diakses pada 2023. Hypothyroidism in Infants and Children
Medline Plus. Diakses pada 2023. Neonatal hypothyroidism
American Thyroid Association. Diakses pada 2023. Hypothyroidism in Children and Adolescents
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Hypothyroidism (underactive thyroid)
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Hypothyroidism

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan