Mengenal Lebih Dalam Istilah “Man Flu”

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   28 Agustus 2020
Mengenal Lebih Dalam Istilah “Man Flu”Mengenal Lebih Dalam Istilah “Man Flu”

Halodoc, Jakarta - Kalau di Indonesia, hanya dikenal istilah “flu”, untuk menjelaskan penyakit pernapasan, yang ditandai dengan gejala demam, pilek, batuk, dan nyeri otot. Namun, di barat, ada istilah “man flu”, yang merujuk pada pria yang terkena demam atau flu, tetapi terlihat sangat menderita, seperti dilebih-lebihkan. 

Istilah man flu muncul karena penyakit ini dapat menimbulkan gejala yang parah pada pria, ketimbang wanita, sehingga kerap dianggap sebagai hal yang berlebihan. Ternyata, man flu bukan hal yang dibuat-buat, lho. Beberapa penelitian mencoba membuktikan bahwa man flu benar-benar ada.

Baca juga: Sudah Tahu Perbedaan dari Pilek dan Flu? Cari Tahu Di sini!

Inilah yang Dimaksud “Man Flu”

Istilah “man flu” sudah ada di dalam kamus Oxford dan Cambridge. Kamus Oxford mendefinisikan istilah ini sebagai reaksi berlebihan pria terhadap gejala flu dan demam yang dialaminya. Hal ini diyakini berkaitan dengan kekebalan tubuh pria yang berbeda dengan wanita. 

Menurut hasil studi yang dirilis oleh British Medical Journal pada 2017, yang bertajuk The Science Behind Man Flu, berikut ini fakta tentang man flu yang perlu dipahami:

1.Berhubungan dengan Hormon Testosteron Pria

Penyebab flu, baik pada pria atau wanita, sebenarnya sama, yaitu virus yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan paru-paru. Namun, pada pria, hormon testosteron dapat melemahkan respons kekebalan tubuh terhadap infeksi virus tersebut. 

Sebaliknya, hormon estrogen yang dimiliki wanita, justru membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus penyebab flu. Inilah yang diyakini membuat gejala flu pada pria terjadi lebih berat, dibanding wanita. 

2.Pria Cenderung Tidak Langsung Beristirahat

Konstruksi sosial sering kali memposisikan pria sebagai orang yang tangguh dan sebaiknya tidak lemah ketika mengalami sakit ringan, seperti flu. Akhirnya, pria cenderung tidak langsung beristirahat dan menahannya selama masih bisa ditahan. Sebaliknya, wanita cenderung langsung menghentikan aktivitasnya dan beristirahat ketika ada gejala flu ringan sekalipun.

Baca juga: Alami Flu, Lakukan 5 Hal Ini untuk Mengobatinya

3.Pria Sembuh Lebih Lama

Masih dari hasil penelitian yang sama, dengan mengamati selama 6 tahun, ditemukan fakta bahwa pria lebih lama sembuh dari flu, dibanding wanita. Rata-rata, pria memerlukan waktu 3 hari, dua kali lipat lebih lama ketimbang wanita yang hanya memerlukan 1,5 hari. Kecenderungan pria dirawat di rumah sakit karena flu juga lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. 

4.Vaksin Influenza Tak Terlalu Optimal pada Pria

Para peneliti juga menemukan bahwa vaksin influenza cenderung memicu reaksi kekebalan tubuh yang lebih maksimal pada wanita. Hal ini juga diyakini karena hormon testosteron pria yang memiliki respon imun yang rendah terhadap virus penyebab flu, sehingga reaksi vaksinasi tidak terlalu optimal.  

Itulah beberapa fakta tentang man flu yang perlu diketahui. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut ke depannya tentang masalah flu pada pria dan wanita ini. Namun, satu hal yang pasti adalah, jangan sepelekan man flu. Ketika mengalami gejalanya, meski masih ringan, segeralah beristirahat agar segera sembuh.

Baca juga: Ini 7 Cara Mengatasi Gejala Awal Flu

Sebagaimana wanita langsung membatasi aktivitasnya ketika terserang flu, pria juga berhak melakukan hal yang sama. Jangan terlalu terkungkung dengan konstruksi sosial yang menyebut bahwa pria harus kuat. Terbukti bahwa penyakit yang sering dianggap ringan seperti flu saja, bisa menimbulkan gejala yang lebih berat pada pria. 

Jadi, jika terserang flu, segera istirahat dan download aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter, kapan dan di mana saja. Selain itu, penting untuk mereduksi penyebaran flu, dengan menutup mulut dan hidung saat bersin dan rutin cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Referensi:
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2020. Is “man flu” really a thing?
British Medical Journal. Diakses pada 2020. The science behind “man flu”.
The Guardian. Diakses pada 2020. Stop accusing men of overreacting – 'man flu' really does exist, doctor claims.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan