Mengenal Pistanthrophobia, Rasa Takut Mempercayai Orang Lain
Pistanthrophobia membuat pengidapnya sulit memercayai orang lain dan enggan memulai suatu hubungan.

DAFTAR ISI
Pistanthrophobia merupakan fobia untuk percaya dengan orang lain. Seseorang yang mengalami kekecewaan serius atau hubungan yang berakhir menyakitkan paling rentan mengalami fobia ini.
Akibatnya, mereka selalu menghindari orang, objek, aktivitas atau hubungan yang bisa menyebabkan kekecewaan.
Hal ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari, menurunkan harga diri dan mengganggu hubungan dengan orang lain.
Apa Penyebab Pistanthrophobia?
Pistanthrophobia adalah ketakutan berlebihan untuk mempercayai orang lain, terutama dalam hubungan romantis.
Kondisi ini biasanya berkembang akibat pengalaman emosional yang menyakitkan di masa lalu. Meski terlihat seperti sekadar “takut disakiti”, pistanthrophobia sebenarnya bisa dipicu oleh kombinasi faktor psikologis dan sosial yang cukup kompleks, seperti:
- Trauma dari hubungan sebelumnya.
Pengalaman dikhianati, diselingkuhi, atau dimanipulasi secara emosional bisa meninggalkan luka mendalam, membuat seseorang sulit membuka hati lagi. - Pola asuh masa kecil yang tidak aman.
Anak yang tumbuh dalam lingkungan penuh konflik, pengabaian, atau kehilangan kepercayaan terhadap orang tua, lebih berisiko mengembangkan ketakutan untuk percaya di masa dewasa. - Kecemasan dan rendah diri.
Orang dengan tingkat kecemasan tinggi atau citra diri rendah sering kali merasa tidak layak dicintai dan takut dikhianati, sehingga lebih mudah menghindari kedekatan emosional. - Paparan hubungan toksik berulang.
Sering berada di sekitar hubungan yang tidak sehat, baik dalam keluarga maupun pertemanan, bisa memperkuat keyakinan bahwa kepercayaan hanya akan membawa luka. - Kurangnya proses penyembuhan emosional.
Tidak semua orang mampu memproses rasa sakit atau kehilangan dengan baik. Ketika emosi negatif dibiarkan menumpuk, hal ini dapat berubah menjadi ketakutan kronis terhadap hubungan baru.
Memahami penyebab pistanthrophobia penting agar seseorang bisa mulai menyembuhkan diri.
Dukungan dari terapis atau psikolog dapat membantu memulihkan rasa percaya dan mengembalikan kemampuan untuk menjalin hubungan yang sehat.
Pahami informasi lebih lanjut seputar Kesehatan Mental – Gejala, Penyebab, Pencegahan & Pengobatannya di sini.
Tanda-Tanda Pistanthrophobia
Tanda-tandanya juga mirip dengan fobia lainnya, tetapi gejala ini muncul saat pengidapnya berhubungan dengan orang-orang. Berikut tanda-tanda seseorang mengalami yang mengalami pistanthrophobia:
1. Selalu berasumsi negatif
Akibat trauma yang menyakitkan, pengidap pistanthrophobia selalu merasa bahwa setiap orang punya niat jahat untuk menyakiti dirinya.
Alhasil, prasangka negatif ini menghambat mereka untuk memiliki hubungan baik dengan orang lain. Bahkan, asumsi negatifnya bisa membuat orang-orang menjauhi dirinya.
2. Tidak percaya dengan hubungan
Pengidapnya juga tidak mempercayai suatu hubungan karena menganggap akan selalu berujung kecewa. Mereka juga terus-menerus mengharapkan sesuatu yang salah.
Sampai-sampai yakin kalau hubungan yang bahagia adalah hal yang mustahil untuk tercapai.
3. Curiga berlebihan
Ketidakpercayaan juga membuat dirinya selalu curiga terhadap orang lain. Setiap orang yang ditemuinya selalu dianggap tidak tulus, jahat dan berniat menyakiti.
Walaupun sebenarnya tidak demikian, pengidap pistanthrophobia selalu mencari pembenaran atas pikiran negatifnya tersebut.
Mereka akan terus mencari tahu motif-motif tersembunyi dari perlakuan orang yang mereka temui.
4. Tidak memercayai omongan seseorang
Pistanthrophobia juga membuat pengidapnya tidak akan memercayai perkataan orang lain.
Mereka selalu ragu-ragu dengan ucapan seseorang dan menganggap semuanya bohong.
Malahan, mereka menilai jika semua orang tidak mampu lagi berkata jujur.
Jika kamu butuh teman bicara, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi kapan pun dan di mana pun.
5. Cemburu berlebihan
Cemburu adalah hal yang wajar dalam setiap hubungan. Sayangnya tidak bagi pengidap pistanthrophobia.
Mereka bisa cemburu hanya dengan hal-hal yang sangat sepele. Mereka terkurung dengan pemikiran negatifnya sehingga selalu merasa tidak aman dalam hubungannya.
Bahkan, cemburu berlebihan ini membuat pasanganya dilarang untuk berteman dengan orang lain. Jika dibiarkan, tentu saja hubungan menjadi toxic dan pasangannya lebih memilih mengakhiri.
6. Tidak menyadari pikiran negatifnya
Pengidapnya menganggap kalau pikiran-pikiran negatifnya selama ini adalah hal yang normal.
Ini seperti pilihan sadar yang mereka buat untuk hidup dengan fobia ini selama sisa hidup. Dirinya sudah memutuskan bahwa tidak akan memercayai siapapun sepenuhnya.
Bagaimana Mendiagnosis Fobia Ini?
Dokter dan terapis menanyakan sejumlah pertanyaan tentang kendala yang dirasakan selama ini, termasuk berapa lama mengalaminya dan seberapa parahnya.
Mereka juga akan bertanya tentang riwayat keluarga, riwayat gangguan mental dan peristiwa traumatis di masa lalu.
Pistanthrophobia tidak spesifik untuk satu hubungan saja, tetapi utamanya menghindari semua bentuk hubungan romantis.
Kamu akan didiagnosis mengalami fobia jika kondisi ini sampai mengganggu aspek kehidupan. Bukan itu saja, fobia didiagnosis ketika telah berlangsung lebih dari 6 bulan.
Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, jangan ragu untuk bicara dengan psikiater di Halodoc.
Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:



