Mengenal Polip Serviks, Tumor yang Dapat Menghambat Peluang Kehamilan

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 November 2023

“Polip serviks adalah pertumbuhan jaringan yang dapat mengganggu kesuburan wanita. Pemeriksaan rutin dan langkah pencegahan dapat membantu mengurangi risiko perkembangan penyakit.”

Mengenal Polip Serviks, Tumor yang Dapat Menghambat Peluang KehamilanMengenal Polip Serviks, Tumor yang Dapat Menghambat Peluang Kehamilan

Halodoc, Jakarta – Polip serviks adalah pertumbuhan jaringan dalam ukuran kecil dan tidak teratur dalam serviks (leher rahim). Jaringan ini tumbuh di permukaan atau saluran serviks. 

Meski polip jarang bersifat kanker, tetapi beberapa jaringan dapat berubah menjadi prakanker. Hal ini rentan terjadi setelah masa reproduksi dan pada saat wanita memiliki anak lebih dari satu.

Mau tahu apa saja penyebab dan gejala polip serviks yang perlu diwaspadai? Berikut ulasannya!

Penyebab dan Faktor Risiko Polip Serviks

Belum sepenuhnya dipahami apa yang menjadi penyebab dari polip serviks. Namun, penyakit bisa muncul akibat peningkatan kadar estrogen yang secara alami berfluktuasi sepanjang hidup. 

Kadar estrogen paling tinggi terjadi selama masa subur, selama kehamilan, dan pada bulan-bulan menjelang menopause. Tak hanya itu, beberapa kondisi lain yang menjadi faktor pemicu polip serviks, meliputi:

  • Penyumbatan pembuluh darah.
  • Peradangan pada vagina atau leher rahim.
  • Infeksi bakteri dan jamur.
  • Infeksi human papillomavirus (HPV), yang juga bisa menyebabkan kutil.
  • Penyakit herpes pada kelamin. 
  • Menjalani kehamilan. 
  • Keguguran atau abortus. 

Hal yang perlu diketahui, polip serviks dapat menurunkan peluang kehamilan seorang wanita. Hal ini diterangkan dalam buku berjudul Cervical Polyps, karya Yara G. Alkilani; Irasema Apodaca-Ramos.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa komplikasi utama polip berhubungan dengan infertilitas. Hal ini dapat terjadi ketika polip tumbuh cukup besar sehingga mengganggu jalur yang menghubungkan rahim dengan vagina. 

Terhambatnya bukaan atau jalur tersebut dapat mengganggu pergerakan sperma menuju rahim. Hal ini pada gilirannya dapat menyebabkan masalah kesuburan pada wanita.

Kamu bisa membaca lebih lanjut kaitan antara polip serviks dan penurunan peluang kehamilan dalam artikel ini: Benarkah Polip Rahim Sebabkan Wanita Sulit Hamil?

Berbagai Gejala Polip Serviks

Polip umumnya berbentuk bundar memanjang seperti air mata yang menonjol dari leher rahim. Teksturnya halus atau sedikit kenyal, serta berwarna merah cerah, merah muda hingga putih keabu-abuan. 

Beberapa polip memiliki tangkai yang panjang dan tipis (disebut pedikel) yang melekat di jaringannya. Panjangnya kurang dari setengah inci, tetapi bisa tumbuh lebih besar.

Kebanyakan pengidap tidak mengalami gejala polip serviks di awal kemunculannya. Jika memiliki gejala, tandanya bisa meliputi:

  • Periode menstruasi yang berat (menoragia).
  • Perdarahan setelah berhubungan seks.
  • Perdarahan vagina yang tidak normal, seperti di antara menstruasi atau setelah menopause.
  • Keputihan berwarna putih atau kuning berbau busuk seperti nanah.

Segera periksakan diri jika:

  • Terjadi perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • Perdarahan setelah menopause.
  • Keputihan berbau busuk yang muncul tiba-tiba.

Ketahui gejala lainnya dalam artikel ini: Hati-Hati, 5 Hal ini Bisa Tandai Adanya Polip Rahim.

Cara Mengatasi Polip Serviks

Terkadang, polip serviks bisa terlepas dengan sendirinya. Hal ini dapat terjadi saat seorang wanita sedang menstruasi atau ketika mereka melakukan hubungan seksual.

Dokter juga tidak menyarankan tindakan, kecuali polip menimbulkan gejala yang mengkhawatirkan.  Beberapa cara yang dokter lakukan, antara lain:

  • Memelintir polip sampai terputus.
  • Mengikatnya dengan tali bedah di sekitar pangkal polip dan memotongnya.
  • Menggunakan tang cincin untuk menghilangkan polip.

Sementara itu, metode untuk menghancurkan dasar polip meliputi:

  • Penggunaan nitrogen cair.
  • Ablasi elektrokauter, yang melibatkan penggunaan jarum yang dipanaskan dengan listrik.
  • Operasi laser untuk memotong jaringan.

Saat prosedur, pasien mungkin merasakan nyeri dan kram ringan dalam waktu beberapa jam. Selain itu, pasien juga bisa mengeluarkan bercak darah dari vagina selama 1 atau 2 hari setelah pengangkatan.

Cara Mencegah Polip Serviks

Polip serviks memang sulit kamu cegah. Namun, kamu dapat mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengurangi risiko infeksi, seperti:

1. Melakukan hubungan seks yang aman

Lakukanlah praktik hubungan seks yang aman, contohnya dengan menggunakan kondom. Dengan cara ini, kamu dapat meminimalisir kemungkinan paparan virus HPV dan human immunodeficiency virus (HIV) melalui hubungan seksual.

HPV dan HIV adalah virus berbeda dengan gejala berbeda. Namun, infeksi HIV dapat meningkatkan risiko terkena polip serviks yang bisa berujung pada kanker.

Meski polip serviks biasanya jinak atau tidak bersifat kanker, tetapi, dalam kasus yang jarang sekali terjadi, polip bisa menyebabkan pertumbuhan kanker akibat paparan HPV.

2. Pemeriksaan panggul

Pemeriksaan panggul adalah pemeriksaan medis untuk memeriksa organ reproduksi wanita, seperti rahim, indung telur, dan vagina. Caranya dengan alat khusus atau spekulum seperti cocor bebek. 

Alat ini bertujuan untuk membuka vagina, sehingga dokter dapat memeriksa organ-organ tersebut secara lebih mendalam. Pemeriksaan ini dapat mendeteksi masalah reproduksi dan memantau kesehatannya.

3. Papsmear secara rutin

Papsmear adalah tes yang umumnya dilakukan selama pemeriksaan panggul. Caranya dengan mengumpulkan sampel sel-sel dari leher rahim (serviks), kemudian dianalisis di laboratorium. 

Tujuannya pemeriksaan ini adalah mendeteksi perubahan sel yang bisa menjadi tanda polip atau gejala awal kanker serviks. Pemeriksaan ini biasanya direkomendasikan untuk wanita secara berkala.

4. Setia pada satu pasangan 

Menjalani hubungan seksual yang monogami dengan satu pasangan seksual dapat membantu mengurangi risiko infeksi virus tertentu. Misalnya, HPV.

Jenis virus tersebut dapat berperan dalam perkembangan masalah kesehatan reproduksi. HPV merupakan salah satu faktor risiko utama dalam perkembangan polip serviks dan kanker serviks. 

5. Mendapatkan vaksin HPV

Mendapatkan vaksinasi HPV dapat membantu mengurangi risiko polip serviks, dan masalah kesehatan reproduksi lain yang terkait dengan Human papillomavirus (HPV). 

HPV sendiri merupakan virus yang dapat menyebabkan perubahan pada sel-sel serviks. Virus ini juga yang menjadi memicu perkembangan polip serviks dan kanker serviks.

Itulah penjelasan mengenai polips serviks dan langkah pencegahannya. Silakan tanya langsung dengan dokter spesialis kulit dan kelamin jika membutuhkan informasi lain seputar kesehatan yang kamu alami.

Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cervical Polyp.
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. HPV vaccine: Who needs it, how it works.
Yara G. Alkilani; Irasema Apodaca-Ramos. Diakses pada 2023. Cervical Polyps.
Healthline. Diakses pada 2023. What Are Cervical Polyps?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan