Mengenal Takipnea: Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Takipnea adalah kondisi medis saat laju pernapasan lebih cepat dari normal.

DAFTAR ISI
Pernapasan adalah fungsi vital tubuh yang sering kali tidak kita sadari, hingga muncul gangguan yang membuatnya terasa berbeda. Salah satu kondisi yang perlu diperhatikan adalah takipnea, yaitu pernapasan yang lebih cepat dari normal.
Meski sering dianggap sepele, takipnea bisa menjadi tanda tubuh sedang mengalami masalah. Mulai dari faktor ringan seperti kecemasan hingga kondisi medis serius seperti gangguan paru-paru atau jantung.
Apa Itu Takipnea?
Takipnea adalah kondisi ketika seseorang bernapas lebih cepat dari normal. Secara medis, takipnea didefinisikan sebagai laju napas lebih dari 25 kali per menit pada orang dewasa. Umumnya laju pernapasan normal orang dewasa sekitar 12–25 kali per menit.
Pada bayi dan anak-anak, angka normal laju napas berbeda sesuai usia, sehingga batas takipnea juga menyesuaikan. Kondisi ini bukanlah penyakit, melainkan gejala yang dapat muncul akibat berbagai penyebab, seperti infeksi, gangguan paru-paru, penyakit jantung, anemia, hingga kecemasan.
Ketahui bahwa Bukan Cuma Nyeri Dada, Ini Ciri-Ciri Penyakit Jantung di usia Muda.
Penyebab Takipnea
Takipnea dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi ringan hingga masalah kesehatan yang serius. Beberapa penyebab umum antara lain:
- Aktivitas fisik atau olahraga intens. Setelah berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen sehingga laju napas meningkat secara alami.
- Demam. Suhu tubuh yang tinggi memicu peningkatan metabolisme sehingga pernapasan menjadi lebih cepat.
- Infeksi paru-paru. Pneumonia, bronkitis, atau infeksi saluran pernapasan lain dapat menyebabkan tubuh kesulitan mendapatkan oksigen yang cukup.
- Penyakit paru kronis. Kondisi seperti asma, PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronis), atau emboli paru dapat memicu takipnea.
- Penyakit jantung. Gagal jantung kongestif atau gangguan fungsi jantung lainnya bisa membuat distribusi oksigen ke tubuh terganggu.
- Anemia. Kekurangan sel darah merah membuat tubuh kekurangan oksigen sehingga laju pernapasan meningkat untuk mengompensasi.
- Kecemasan atau serangan panik. Faktor psikologis juga bisa memicu pernapasan cepat meskipun tidak ada gangguan organik.
- Kondisi metabolik. Asidosis metabolik (seperti pada ketoasidosis diabetik) dapat menyebabkan napas cepat dan dalam, yang dikenal dengan pola napas Kussmaul.
Lakukan 4 Cara Pertolongan Pertama Ini saat Alami Sesak Napas.
Gejala Takipnea
Gejala utama takipnea adalah laju napas yang lebih cepat dari normal. Pada orang dewasa, kondisi ini ditandai dengan napas lebih dari 25 kali per menit dalam keadaan istirahat. Selain itu, takipnea sering muncul bersama tanda-tanda lain tergantung penyebabnya, seperti:
- Pernapasan dangkal. Napas terasa cepat tetapi tidak dalam.
- Sesak napas (dispnea). Perasaan sulit atau tidak lega saat bernapas.
- Nyeri dada. Terutama bila penyebabnya berasal dari jantung atau paru-paru.
- Bibir atau ujung jari membiru (sianosis). Akibat kekurangan oksigen dalam darah.
- Kelelahan atau lemas. Karena tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup.
- Kecemasan atau rasa panik. Terkadang muncul bersamaan dengan napas cepat.
- Perubahan kesadaran. Pada kasus berat, seperti gangguan pernapasan akut.
Jika takipnea terjadi karena asma, Ini Rekomendasi Obat Asma yang Efektif Redakan Sesak Nafas.
Cara Menangani Takipnea
Penanganan takipnea tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Beberapa cara yang umum dilakukan antara lain:
1. Menangani kondisi medis yang menjadi penyebab
Takipnea umumnya merupakan gejala dari penyakit tertentu, sehingga mengatasi penyakit penyebabnya menjadi kunci utama. Misalnya:
- Infeksi paru-paru: Dokter dapat memberikan antibiotik atau antivirus sesuai penyebab.
- Penyakit jantung: Terapi medis seperti obat gagal jantung atau prosedur medis lanjutan.
- Asma atau PPOK: Penggunaan inhaler bronkodilator, kortikosteroid, atau terapi oksigen sesuai kebutuhan pasien.
2. Terapi oksigen
Jika kadar oksigen dalam darah rendah, pemberian oksigen tambahan dapat membantu memperbaiki pernapasan.
3. Manajemen kecemasan dan stres
Pada kasus yang dipicu serangan panik atau kecemasan, teknik relaksasi, pernapasan diafragma, hingga konseling psikologis bisa membantu.
4. Koreksi kondisi metabolik
Pada ketoasidosis diabetik atau gangguan metabolik lain, pengobatan diarahkan pada koreksi ketidakseimbangan metabolik.
5. Perawatan darurat
Jika takipnea disertai gejala berat seperti nyeri dada, bibir membiru, penurunan kesadaran, atau sesak napas hebat, segera cari bantuan medis darurat.
Jika kamu atau orang terdekat mengalami takipnea yang berlangsung lama, disertai sesak napas, nyeri dada, atau kebiruan pada kulit, segera konsultasikan dengan dokter spesialis paru (pulmonologis) atau dokter spesialis jantung sesuai gejala yang menyertai.
Selain itu,kamu juga bisa memperoleh berbagai kebutuhan kesehatan, termasuk obat-obatan dan perlengkapan medis, melalui Toko Kesehatan Halodoc yang praktis dan terpercaya.


