Advertisement

Menulis: Usia Ideal dan Tips Mengajarkan Anak Menulis dengan Menyenangkan

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   24 September 2025

Anak mulai siap belajar menulis di usia 3–6 tahun, dan prosesnya akan lebih efektif jika dilakukan secara bertahap, menyenangkan, dan tanpa tekanan.

Menulis: Usia Ideal dan Tips Mengajarkan Anak Menulis dengan MenyenangkanMenulis: Usia Ideal dan Tips Mengajarkan Anak Menulis dengan Menyenangkan

DAFTAR ISI


Menulis adalah salah satu keterampilan dasar yang penting dikuasai anak sejak dini. Kegiatan ini bukan hanya sekadar menggambar huruf, tapi juga melibatkan koordinasi motorik halus, pemahaman bahasa, dan perkembangan kognitif. 

Meski begitu, banyak orang tua masih bingung: kapan sih waktu yang tepat untuk mulai mengajarkan anak menulis? 

Dan bagaimana caranya agar proses belajar menulis jadi menyenangkan, bukan beban?

Yuk, kita bahas tuntas mengenai usia ideal anak belajar menulis, tanda-tanda anak siap menulis, serta tips praktis agar Si Kecil bisa belajar menulis dengan percaya diri.

Kapan Usia Ideal Anak Mulai Belajar Menulis?

Kemampuan menulis biasanya berkembang secara bertahap, dan setiap anak punya waktunya sendiri. 

Namun secara umum, anak mulai menunjukkan ketertarikan pada kegiatan menulis di usia:

1. Usia 2–3 Tahun: Coretan dan Pegangan Pensil

Pada usia ini, anak belum benar-benar menulis, tapi sudah mulai scribbling alias mencoret-coret kertas. 

Mereka belajar menggenggam krayon atau pensil dengan cara menggenggam penuh (palmar grasp). 

Ini adalah tahap awal koordinasi tangan-mata yang sangat penting untuk perkembangan menulis di kemudian hari.

2. Usia 3–4 Tahun: Mengenal Bentuk Huruf

Di usia prasekolah, anak mulai belajar membedakan bentuk-bentuk dasar seperti lingkaran, segitiga, atau garis lurus yang nantinya menjadi fondasi dalam menulis huruf. 

Mereka juga mulai tertarik meniru huruf dari nama mereka sendiri.

3. Usia 5–6 Tahun: Menulis Huruf dan Kata

Di usia ini, anak mulai bisa menulis huruf-huruf dengan lebih teratur. Mereka mulai mengenal urutan huruf, membuat kata sederhana, bahkan menulis nama sendiri. 

Pegangan pensil sudah lebih stabil dan mereka bisa duduk lebih lama untuk menyelesaikan aktivitas menulis.

4. Usia 6 Tahun ke Atas: Mengembangkan Kalimat

Setelah memasuki usia sekolah dasar, anak mulai belajar menulis kalimat pendek dan cerita sederhana. 

Kemampuan ini terus berkembang seiring dengan meningkatnya kemampuan membaca, kosakata, dan tata bahasa.

Baca juga artikel lainnya di sini: Anak Mengalami Gangguan Menulis? Waspada Disgrafia

Tanda-Tanda Anak Siap Belajar Menulis

Tak semua anak siap menulis pada usia yang sama. Mama dan Papa bisa melihat beberapa tanda berikut:

  • Sudah mampu menggenggam pensil atau krayon dengan cukup kuat.
  • Suka mencoret-coret atau meniru bentuk huruf.
  • Tertarik dengan buku dan tulisan.
  • Mampu fokus pada satu aktivitas selama 5–10 menit.
  • Menyebut nama huruf atau mengingat bentuk tertentu.

Jika Si Kecil belum menunjukkan semua tanda ini, jangan khawatir. Proses belajar menulis bisa dilakukan perlahan sesuai dengan kesiapan anak.

Manfaat Mengajarkan Anak Menulis Sejak Dini

Mengajarkan anak menulis bukan hanya soal persiapan akademik. Kegiatan ini punya dampak besar pada perkembangan keseluruhan anak, di antaranya:

  • Mengembangkan motorik halus: Membantu anak memperkuat otot tangan, jari, dan koordinasi mata-tangan.
  • Meningkatkan konsentrasi dan ketekunan: Menulis melatih anak untuk fokus dalam waktu tertentu.
  • Membantu kemampuan membaca: Menulis dan membaca saling melengkapi, karena anak belajar mengenali bentuk huruf dan suara.
  • Mengekspresikan ide dan emosi: Lewat tulisan, anak bisa mulai menuangkan cerita atau perasaannya.

Curiga Si Kecil mengalami masalah dalam perkembangannya? Berikut Ini Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Halodoc yang bisa dihubungi.

Tips Mengajarkan Anak Menulis dengan Menyenangkan

Mengajari anak menulis tidak harus kaku atau membosankan. Berikut beberapa tips agar proses belajar menulis jadi lebih seru dan efektif:

1. Mulai dari Aktivitas Motorik Halus

Sebelum anak siap memegang pensil, latih dulu kemampuan motorik halusnya. Ajak anak:

  • Memainkan plastisin.
  • Meronce manik-manik.
  • Menggunting kertas dengan gunting anak.
  • Memindahkan benda kecil dengan jari.

Aktivitas ini membantu memperkuat otot tangan dan jari yang diperlukan untuk menulis.

2. Gunakan Alat Tulis yang Ramah Anak

Pilih krayon besar, pensil segitiga, atau spidol yang nyaman digenggam tangan mungil. Pensil dengan pegangan antiselip juga bisa membantu anak menulis lebih stabil.

3. Biarkan Anak Meniru Tulisan

Tempelkan huruf-huruf besar dan kecil di dinding rumah. Ajak anak meniru huruf dari namanya sendiri. Misalnya: “Ayo tulis huruf A seperti di nama kamu!”

4. Tulis di Media yang Variatif

Menulis tak harus di atas kertas. Mama dan Papa bisa coba media lain seperti:

  • Pasir atau tepung di nampan.
  • Papan tulis.
  • Kaca jendela dengan spidol khusus.
  • Buku mewarnai huruf.

Semakin bervariasi medianya, semakin anak tertarik mencoba.

5. Jangan Terlalu Fokus pada Kerapian

Fokus utama di awal bukan pada hasil yang rapi, melainkan pada proses dan niat anak. 

Hindari mengkritik jika tulisannya miring atau belum sempurna. Puji setiap usaha mereka.

6. Gunakan Lagu dan Cerita

Buat proses belajar lebih menyenangkan dengan menyanyi lagu abjad atau membaca buku cerita yang menekankan huruf dan kosakata. 

Setelah membaca, minta anak menulis satu kata dari cerita tersebut.

7. Latihan Konsisten Tapi Singkat

Anak usia dini belum bisa duduk lama. Cukup 10–15 menit per hari untuk latihan menulis, tapi lakukan secara rutin agar terbiasa.

8. Jadikan Rutinitas Harian

Sisipkan menulis dalam kegiatan sehari-hari. Misalnya, minta anak menulis daftar belanja sederhana, menulis namanya di hasil karyanya, atau membuat kartu ucapan untuk orang lain.

Apa manfaat menulis jurnal harian? Baca di sini: 4 Manfaat Menulis Buku Harian untuk Kesehatan Mental

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anak Tidak Suka Menulis?

Beberapa anak mungkin tidak tertarik menulis, merasa frustrasi, atau cepat bosan. Ini bisa jadi karena:

  • Motorik halus belum cukup kuat.
  • Merasa terlalu sulit atau takut salah.
  • Kurang dukungan atau motivasi.
  • Terlalu banyak tekanan untuk menulis “rapi.”

Solusinya, hindari membandingkan dengan anak lain, jangan memaksa, dan tetap beri motivasi lewat cara menyenangkan. 

Bila dalam waktu lama anak tetap kesulitan atau enggan menulis, konsultasikan dengan guru PAUD atau terapis okupasi anak.

Pahami lebih lanjut mengenai Perkembangan Anak – Jenis, Tahapan, dan Gangguan yang bisa terjadi supaya orang tua bisa memantau.

Pentingnya Konsultasi dengan Dokter Anak

Jika memiliki kekhawatiran tentang perkembangan kemampuan menulis anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak.

Dokter dapat memberikan evaluasi yang komprehensif dan memberikan saran yang sesuai dengan kebutuhan individu anak. Konsultasi dengan dokter anak secara rutin juga penting untuk memastikan tumbuh kembang anak optimal.

Kesimpulan

Menulis adalah kemampuan penting yang perlu diasah sejak dini, tapi setiap anak punya kecepatan belajar yang berbeda. 

Usia ideal mulai belajar menulis adalah antara 3 hingga 6 tahun, dimulai dari aktivitas sederhana hingga menulis kata atau kalimat pendek.

Dengan pendekatan yang menyenangkan dan penuh dukungan, proses belajar menulis bisa menjadi momen yang menyenangkan bagi anak dan orang tua. 

Ingat, yang terpenting bukanlah seberapa cepat anak bisa menulis dengan rapi, tapi bagaimana mereka merasa percaya diri dan nyaman dalam prosesnya.

Itulah penjelasan seputar usia ideal anak untuk belajar menulis yang perlu orang tua ketahui. Jika punya pertanyaan lain terkait tumbuh kembang anak, hubungi dokter spesialis anak di Halodoc saja! 

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga ibu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
About Kid’s Health. Diakses pada 2025. Writing milestones.
MedicineNet. Diakses pada 2025. When Should I Start Teaching My Child to Read and Write?
Firstcry. Diakses pada 2025. Teach Preschool Kids: Letter Recognition & Its Importance.

FAQ

1. Apa saja ide kegiatan menulis yang seru sesuai usia anak?

  • Untuk Pra-Menulis (2-4 tahun):
    • Bermain dengan adonan (play-doh) untuk menguatkan jari.
    • Menjiplak bentuk atau tangan di atas kertas.
    • Melukis dengan jari (finger painting).
    • Menyambungkan titik-titik membentuk gambar.

2. Tulisan tangan anak saya sangat berantakan. Perlukah saya khawatir?

Pada tahap awal, tulisan yang tidak rapi adalah hal yang sangat wajar. Keterampilan motorik halus anak masih dalam tahap perkembangan. Fokus utama seharusnya adalah keterbacaan, bukan keindahan. Jika tulisan tangannya sangat sulit dibaca hingga mengganggu proses belajarnya di sekolah (biasanya di usia 7 tahun ke atas), kamu bisa berkonsultasi dengan guru atau ahli terapi okupasi.

3. Anak saya sering menulis huruf terbalik (misalnya ‘b’ menjadi ‘d’). Apakah ini normal?

Ya, ini sangat normal terjadi pada anak di bawah usia 7 tahun. Kondisi ini disebut mirror writing. Otak mereka masih dalam proses memantapkan persepsi visual dan arah. Cara terbaik menanganinya adalah dengan menunjukkan bentuk yang benar secara perlahan dan berulang tanpa menyalahkan. Seiring waktu dan latihan, kesalahan ini umumnya akan hilang dengan sendirinya.