Mitos atau Fakta, Cleansing Oil Membuat Wajah Jerawat?
“Jangan percaya jika ada yang mengatakan bahwa cleansing oil dapat menyebabkan jerawat, karena ini adalah mitos. Pasalnya, penggunaan cleansing oil yang tepat dapat membantu kamu untuk membersihkan wajah hingga ke pori-pori.”

Halodoc, Jakarta – Menjaga kebersihan kulit wajah menjadi salah satu cara untuk mencegah berbagai gangguan pada kesehatan kulit. Selain menggunakan sabun pencuci wajah, menggunakan cleansing oil atau pembersih wajah berbahan dasar minyak mampu membersihkan wajah setelah beraktivitas seharian.
Namun, banyak mitos yang berkembang mengenai penggunaan cleansing oil untuk wajah, salah satunya membuat wajah berjerawat.
Benarkah demikian? Nah, yuk simak ulasan mengenai fakta cleansing oil dan berbagai kebiasaan yang bisa meningkatkan risiko jerawat.
Benarkah Cleansing Oil Menyebabkan Jerawat?
Cleansing oil merupakan pembersih wajah untuk semua jenis kulit.
Selanjutnya, jenis pembersih ini dapat mengoptimalkan proses pembersihan kulit wajah.
Penggunaan cleansing oil efektif untuk membersihkan riasan wajah yang berbahan waterproof dan sulit dibersihkan.
Selain itu, pembersih jenis ini dapat membuat kulit menjadi lebih lembut dan lembap.
Namun, banyak masyarakat yang masih ragu untuk menggunakan cleansing oil karena khawatir berisiko menyebabkan jerawat hingga komedo pada wajah.
Hal ini merupakan mitos yang sebaiknya tidak perlu kamu percaya. Cleansing oil tidak menyebabkan jerawat atau komedo jika kamu gunakan secara tepat.
Berikut ini beberapa kesalahan saat menggunakan cleansing oil yang memicu munculnya jerawat dan komedo, yaitu:
- Menggunakannya pada wajah yang basah.
- Membersihkannya menggunakan air dingin.
- Tidak dibersihkan secara optimal.
- Menggunakan terlalu banyak cleansing oil.
- Tidak melakukan double cleansing setelah menggunakan cleansing oil.
- Tidak menggunakan cleansing oil yang sesuai dengan jenis kulit wajah.
- Terlalu menggunakannya terlalu sering.
Jika kamu selalu menggunakan cleansing oil secara tepat, tentunya manfaatnya bisa kamu rasakan dengan baik, yaitu:
- Melembapkan kulit wajah.
- Menghilangkan sebum berlebih pada kulit wajah.
- Membersihkan pori-pori secara optimal.
- Mengangkat kulit mati dan riasan wajah yang sulit untuk dihilangkan.
Kebiasaan yang Memicu Jerawat
Ada kebiasaan lain yang bisa memicu jerawat pada wajah.
Nah, berikut ini kebiasaan yang perlu kamu hindari, yaitu:
1. Menggosok Wajah Terlalu Keras
Saat mencuci wajah, sebaiknya hindari menggosok wajah terlalu keras.
Menggosok handuk wajah atau loofah yang terlalu keras bisa memicu iritasi pada kulit sehingga menyebabkan kondisi jerawat semakin memburuk.
Pastikan kamu mengusap wajah dengan lembut untuk mencegah iritasi yang bisa memicu munculnya jerawat.
2. Terlalu Sering Mencuci Wajah
Kamu bisa membersihkan wajah sebanyak dua kali dalam satu hari.
Selanjutnya, hindari mencuci wajah terlalu sering karena dapat menyebabkan wajah menjadi kering dan berisiko kehilangan minyak alami.
Hal ini bisa memicu munculnya jerawat pada wajah.
3. Tidak Membersihkan Keringat
Saat tubuh berkeringat, segera bersihkan keringat yang muncul di sekitar kulit wajah.
Hal ini bertujuan untuk mencegah adanya bakteri atau kuman yang dapat menyebabkan munculnya jerawat.
4. Tidak Melakukan Double Cleansing
Double cleansing penting untuk merawat kulit wajah agar terhindar dari jerawat.
Pastikan kamu menggunakan jenis pembersih dan sabun cuci wajah yang sesuai dengan jenis kulit.
Itulah beberapa kebiasaan yang dapat memicu jerawat. Jika jerawat yang kamu alami semakin mengalami peradangan, segera lakukan pemeriksaan kesehatan pada dokter kulit.
Cek kebutuhan medis yang kamu perlukan sebagai perawatan jerawat menggunakan Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play!