Mitos atau Fakta, Masturbasi Bisa Sebabkan Pubertas Dini

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   21 November 2022

“Masturbasi tidak menyebabkan remaja mengalami pubertas dini. Hal yang bisa menyebabkan pubertas dini adalah tumor atau pertumbuhan pada ovarium, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, atau otak.”

Mitos atau Fakta, Masturbasi Bisa Sebabkan Pubertas DiniMitos atau Fakta, Masturbasi Bisa Sebabkan Pubertas Dini

Halodoc, Jakarta –  Masturbasi pada usia muda ternyata tidak memicu pubertas dini ataupun menyebabkan tubuh jadi pendek. Pubertas dimulai pada anak laki-laki antara usia 9-14 dan berlangsung sekitar 5 tahun. Sementara itu, tinggi badan seseorang dipengaruhi oleh genetika (tinggi orang tua), nutrisi (terutama protein), dan riwayat penyakit. 

Ada banyak selentingan kabar terkait masturbasi yang bisa memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Namun, sebagian besar hanyalah mitos belaka. Masturbasi tidak menyebabkan pubertas dini, baca selengkapnya fakta mengenai masturbasi di sini!

Masturbasi Tidak Menyebabkan Pubertas Dini

Masturbasi adalah aktivitas yang sehat dan bisa dilakukan siapa saja. Dengan masturbasi, remaja bisa mempelajari fungsi organ seksualnya. 

Bukan hal yang aneh bagi remaja untuk melakukan masturbasi. Namun, orang tua tetap perlu memberikan edukasi yang tepat terkait hal ini agar jangan sampai nantinya anak kecanduan masturbasi. 

Pubertas dini sendiri adalah ketika tubuh seorang anak mulai mengalami perubahan menjadi tubuh dewasa terlalu cepat. Pubertas umumnya dimulai antara usia 8-13 tahun pada wanita, dan 9-14 tahun pada laki-laki. 

Menurut data kesehatan dari Stanford Medicine, pubertas dini disebabkan oleh beberapa kondisi misalnya tumor atau pertumbuhan pada ovarium, kelenjar adrenal, kelenjar pituitari, atau otak.  Penyebab lain mungkin termasuk masalah sistem saraf pusat, riwayat penyakit keluarga, atau sindrom genetik langka tertentu.  Dalam banyak kasus, tidak ada penyebab yang dapat ditemukan untuk gangguan tersebut.  

Penanganan untuk Pubertas Dini

Penanganan untuk pubertas dini dilakukan berdasarkan penyebab dan kondisi gangguan kesehatan. Pada umumnya, tujuan utama pengobatan adalah untuk memungkinkan anak menjalani pertumbuhan normal.

Sebagian besar anak dengan pubertas prekoks sentral, di mana tidak ada kondisi medis yang mendasarinya, dapat diobati secara efektif dengan pengobatan. Perawatan ini, disebut terapi analog GnRH, biasanya mencakup injeksi obat bulanan, seperti leuprolide acetate atau triptorelin. Obat ini bisa menunda perkembangan pubertas. 

Anak akan terus menerima obat ini sampai dia mencapai usia normal pubertas. Rata-rata, 16 bulan setelah remaja berhenti minum obat, proses pubertas dimulai lagi.

Pilihan pengobatan lain untuk pubertas prekoks sentral adalah implan histrelin yang bisa bertahan hingga satu tahun.  Perawatan ini efektif untuk pubertas prekoks sentral, tetapi ini memerlukan prosedur bedah kecil. Implan akan ditempatkan di bawah kulit anak melalui sayatan di bagian dalam lengan atas. Setelah satu tahun, implan dilepas dan, jika perlu, diganti dengan implan baru.

Dampak Negatif Masturbasi

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, masturbasi tidak memberikan dampak negatif untuk kesehatan. Hanya saja, jika tidak dilakukan dengan hati-hati, masturbasi bisa memicu lecet, luka, dan perih. 

Jika pria sering melakukan masturbasi dalam waktu singkat, mereka mungkin mengalami sedikit pembengkakan pada penis yang disebut edema. Pembengkakan ini biasanya hilang dalam beberapa hari.

Efek samping potensial lain dari masturbasi sebenarnya lebih ke masalah psikologis. Beberapa orang yang khawatir masturbasi bertentangan dengan keyakinan agama, spiritual, atau budaya sehingga mengalami tekanan rasa bersalah. 

Membahas perasaan bersalah dengan seorang teman, ahli kesehatan, atau terapis yang berspesialisasi dalam kesehatan seksual dapat membantu seseorang untuk melupakan perasaan bersalah atau malu yang terkait dengan masturbasi.

Jika pria memiliki metode masturbasi agresif yang melibatkan cengkeraman terlalu erat pada penisnya, mereka dapat mengalami penurunan kepuasan. Dalam kasus yang jarang terjadi, beberapa pria mungkin melakukan masturbasi lebih dari yang mereka inginkan, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari karena terobsesi dengan aktivitas solo ini.

Pernah mendengar istilah porn, masturbate, dan orgasm (PMO)? Baca selengkapnya di artikel ini: “Apa itu PMO? Ini Dampak Negatif dan Cara Ampuh Mengatasinya

Bila kamu masih punya pertanyaan seputar masturbasi, kamu bisa tanya dokter dan minta saran kesehatan kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga untuk mendapatkan kemudahan akses kesehatan lebih mudah dan spesifik.

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Planned Parenthood. Diakses pada 2022. Is it normal to masturbate before puberty?
Teens Health. Diakses pada 2022. Can Masturbation Stunt My Growth?
Stanford Medicine. Diakses pada 2022. Precocious Puberty.
WebMD. Diakses pada 2022. Precocious (Early) Puberty.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Precocious puberty.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan