Mitos Tentang OCD yang Tidak Perlu Dipercaya

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   10 Juli 2020
Mitos Tentang OCD yang Tidak Perlu DipercayaMitos Tentang OCD yang Tidak Perlu Dipercaya

Halodoc, Jakarta – Selama Ini, Obsessive Compulsive Disorder (OCD) dikenal banyak orang sebagai gangguan mental yang menyebabkan pengidapnya melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Misalnya, mencuci tangan terlalu sering. Namun, bagaimana dengan orang yang tidak mencuci tangan setiap saat, tetapi ia mungkin memiliki pikiran yang mengganggu dan melakukan beberapa “ritual” tertentu? Apakah ia dapat dikatakan mengidap OCD?

Mengingat prevalensi OCD cukup tinggi, yaitu sekitar 2,3 persen prevalensi seumur hidup, sangat disayangkan bahwa gangguan mental ini masih sering disalahpahami. Banyak mitos OCD yang beredar membuat masyarakat menjadi bingung dan tidak memahami OCD dengan benar. Kebingungan ini tampaknya menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pengidap OCD tidak dapat didiagnosis dengan baik dan tidak mencari pengobatan.

Baca juga: Mengenal Lebih Jauh 5 Tipe Gangguan OCD

Karena itu, ketahui kebenaran dari mitos-mitos OCD berikut ini:

1.Pengidap OCD Terobsesi dengan Sesuatu

Penting untuk diketahui bahwa ada perbedaan antara obsesi yang digunakan dalam konteks sehari-hari dengan obsesi yang dialami oleh pengidap OCD. Obsesi dalam konteks sehari-hari biasanya digunakan untuk menunjukkan kondisi tergila-gila pada sesuatu. Ketika seseorang mengatakan ia terobsesi dengan teman barunya atau sepatu barunya, 

Hal itu berarti ia mendapatkan kesenangan besar dari hal itu. Orang tersebut dapat merasa senang hanya dengan memikirkan, mendengarkan, atau mengenakan hal yang menjadi obsesinya.

Namun, perasaan ini sangat berbeda bagi orang yang mengalami obsesi sebagai bagian dari OCD mereka. Obsesi yang dimiliki pengidap OCD sama sekali tidak diinginkan dan sangat mengganggu. Kata kuncinya di sini adalah tidak diinginkan. Jauh dari memberi kesenangan, pikiran yang menjadi obsesi tersebut dapat menyebabkan pengidap OCD sangat tertekan, cemas, jijik, atau bahkan malu.

2.Pengidap OCD adalah Orang yang Tergila-Gila dengan Kebersihan

Sampai saat ini, masih banyak orang yang berpikir bahwa pengidap OCD adalah orang yang sangat tergila-gila dengan kebersihan. Nyatanya, memang ada sebagian pengidap OCD yang sering melakukan rutinitas kebersihan atau pengorganisasian secara berlebihan. Namun, tidak semua orang yang mencuci tangan secara berlebihan mengidap OCD, dan sebaliknya, tidak semua orang dengan OCD merasakan desakan untuk mencuci tangan.

Katakanlah kamu sering diledek oleh teman-teman sebagai pengidap OCD, karena sering mencuci tangan. Lantas, bagaimana caranya kamu tahu bahwa kamu benar-benar mengidap OCD?

Caranya, pikirkanlah tentang alasan kamu mencuci tangan dan bagaimana perasaanmu setelah melakukan hal tersebut. Bila kamu merasa sangat bangga menjadi orang yang rapih dan terorganisir, merasakan pencapaian setelah selesai mengerjakan hal tersebut, dan secara diam-diam atau secara terang-terangan mengatakan bahwa orang lain tidak tahu apa-apa dalam hal kebersihan pribadi, kemungkinan kamu tidak mengidap OCD.

Namun, bila yang terjadi malah sebaliknya, keinginan kamu untuk mencuci tangan adalah respons terhadap perasaan takut, tertekan, atau jijik yang kuat dan kamu merasakan dorongan yang sangat kuat untuk melakukannya, karena bila tidak, kamu tidak bisa melanjutkan hari-harimu, maka itu mungkin merupakan tanda OCD.

Tentu saja, penting bagi kamu untuk tetap mendapatkan diagnosa yang benar dari seorang psikolog atau dokter medis untuk mengetahui dengan pasti kondisi yang kamu alami.

3.Orang yang Berantakan Pasti Bukan Pengidap OCD

Sama seperti pembahasan di atas, kesalahpahaman umum yang sering dimiliki masyarakat adalah bahwa orang dengan OCD adalah mereka yang sangat terorganisir dan perfeksionis, yang sibuk memastikan bahwa semua barang steril dan ada pada tempatnya. Banyak orang cenderung percaya bahwa pengidap OCD tidak mungkin berantakan. Namun, itu adalah mitos OCD yang tidak perlu kamu percayai.

Faktanya, diagnosis OCD tidak ada hubungannya dengan kebersihan dan sebaliknya. Meskipun ketakutan akan kontaminasi adalah obsesi umum pada pengidap OCD, tetapi ada juga obsesi-obsesi lainnya, seperti:

  • Ketakutan melukai diri sendiri dan orang lain, atau bertanggung jawab karena menyebabkan peristiwa yang mengerikan atau kesalahan yang mengerikan.
  • Memiliki pikiran seksual yang tidak diinginkan, seringkali tentang keinginan untuk mengubah orientasi seksual atau takut menjadi pedofil.
  • Ketelitian atau obsesi agama dan moral, seperti takut akan penistaan agama, menyinggung Tuhan, menjadi pendosa atau penjahat yang tidak bermoral.
  • Obsesi sensorimotor atau hiperkesadaran, seperti takut tidak dapat berhenti memperhatikan saat berkedip, menelan, bernapas, dan sensasi fisik lainnya.

Pada dasarnya, OCD menyerang apa saja dan segala sesuatu yang bernilai tinggi bagi seseorang, seperti moralitas, kepercayaan agama, orang yang dicintai, dan kesehatan mereka. Kamu mungkin memiliki satu (atau lebih) jenis obsesi, tetapi tidak memiliki yang lain.

Baca juga: Ketahui Obsesi Seksual yang Dialami Pengidap OCD

4.Obsesi yang Dimiliki Pengidap OCD Sama Seperti Pikiran Sesekali Orang Tanpa OCD

Obsesi yang dimiliki pengidap OCD mungkin juga pernah dirasakan sesekali oleh orang tanpa OCD. Contohnya, saya tidak boleh berbohong sama sekali, karena bila bohong, saya akan dianggap tidak bermoral; saya takut menjatuhkan bayi bila saya membawanya menuruni tangga; saya baru saja mengagumi foto orang dengan jenis kelamin yang sama, apakah saya gay? dan lain-lain.

Ya, memang benar bahwa orang tanpa OCD mungkin saja pernah memiliki kekhawatiran tersebut. Jadi, apa perbedaannya? Ketika orang dengan OCD memiliki kekhawatiran tersebut, mereka akan menjadi sangat khawatir dan bertanya-tanya mengapa bisa berpikiran seperti itu. Mereka mungkin juga akan mencoba menetralkan pikiran tersebut dengan melakukan semua jenis ritual yang menenangkan dan mencegah hal buruk terjadi.

Baca juga: Langkah-Langkah Menghilangkan Pikiran Obsesif

Nah, itulah mitos-mitos tentang OCD. Bila kamu mengalami tanda-tanda OCD di atas, coba bicarakan saja pada ahlinya dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Enggak usah malu, kamu bisa menghubungi psikolog melalui Video/Voice Call dan Chat, untuk berbicara dan minta saran kesehatan kapan dan di mana saja tanpa harus ke luar rumah. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Turning Point Psychological Services. Diakses pada 2020. Do I have OCD? 8 Surprising OCD Myths..

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan