Advertisement

Muncul Bercak Merah pada Kulit Tapi Tidak Gatal? Ini Penyebabnya

8 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   13 November 2025

Bercak merah pada kulit bisa muncul karena berbagai penyebab.

Muncul Bercak Merah pada Kulit Tapi Tidak Gatal? Ini PenyebabnyaMuncul Bercak Merah pada Kulit Tapi Tidak Gatal? Ini Penyebabnya

DAFTAR ISI

  1. Penyebab Bercak Merah pada Kulit yang Tidak Gatal
  2. Apa Kata Riset?
  3. Gejala Penyerta Bintik Merah yang Perlu Diwaspadai
  4. Diagnosis Bintik Merah pada Kulit
  5. Cara Mengobati Bintik Merah pada Kulit yang Tidak Gatal
  6. Pencegahan Bintik Merah pada Kulit
  7. Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc
  8. FAQ

Munculnya bercak merah pada kulit sering kali bersamaan dengan rasa gatal. Namun, beberapa orang mengalami bercak merah pada kulit tetapi tanpa rasa gatal.

Sebenarnya, gatal atau tidak, ruam atau bercak merah pada kulit ini sudah pasti sangat mengganggu penampilan dan membuat tidak nyaman. 

Sayangnya, meski tidak gatal, tak jarang pula muncul kondisi yang menyertai bercak merah. Mulai dari rasa nyeri, kering, mengelupas, bahkan demam pada tubuh.

Munculnya ruam atau bercak warna merah pada kulit ini bisa terjadi karena banyak penyebab, sebagian besar bersifat ringan. Hanya saja, gejala ini bisa mengarah pada kondisi medis yang serius bagi beberapa orang. 

Penyebab Bercak Merah pada Kulit yang Tidak Gatal

Lalu, apa saja kondisi yang mungkin menyebabkan munculnya bercak merah pada kulit? Berikut beberapa di antaranya: 

1. Tipes

Belum banyak orang yang mengetahui bahwa tipes dapat menunjukkan gejala berupa munculnya ruam kemerahan pada kulit. Hanya saja, ruam tersebut tidak gatal.

Seringnya, ruam muncul pada area leher dan perut. Apabila ruam merah memang terjadi karena penyakit tipes, kamu juga mungkin merasakan beberapa gejala lain. Misalnya diare, sakit perut, sembelit, dan demam.

2. Bercak merah pada kulit karena rubella

Rubella juga dapat menjadi kondisi yang muncul dengan gejala bercak merah pada kulit.

Memiliki nama lain campak Jerman, masalah kesehatan ini terjadi karena virus yang memiliki nama serupa. Apabila menyerang anak dan dewasa, rubella terbilang tidak berbahaya. 

Akan tetapi, masalah kesehatan ini justru akan memberikan dampak yang serius dan membahayakan apabila menyerang ibu hamil.

Tak hanya ruam merah, beberapa gejala lain yang turut muncul ketika seseorang mengalami rubella yaitu pilek, batuk, sakit kepala, pembengkakan pada kelenjar getah bening, mata memerah, dan demam ringan.

3. Penyakit kawasaki

Penyakit kawasaki merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena peradangan atau pembengkakan pada dinding pembuluh darah sedang yang ada di seluruh bagian tubuh. 

Kondisi ini lebih kerap terjadi pembuluh darah koroner yang memiliki fungsi penting untuk memasok darah menuju ke otot jantung.

Penyakit kawasaki lebih rentan menyerang anak dan dapat menunjukkan banyak gejala, salah satunya ruam kulit yang tidak gatal pada sekitar organ genital dan bagian tubuh lainnya. 

Selain itu, seseorang dengan penyakit ini juga mengalami demam tinggi yang tidak membaik hingga tiga hari, mata yang memerah dan terasa lengket, dan lidah yang membengkak dan memerah.

Sementara itu, fase lanjut dari penyakit ini adalah kulit yang mengelupas, nyeri sendi, dan sakit perut. 

4. Demam scarlet

Demam scarlet merupakan masalah kesehatan yang terjadi karena keluarnya racun dari bakteri jenis Streptococcus pyogenes. Bakteri satu ini juga menjadi penyebab kamu mengalami radang tenggorokan. 

Gejala khas dari demam scarlet adalah munculnya ruam merah pada tubuh yang tidak gatal.

Namun, bercak atau bintik merah tersebut akan terlihat seperti kulit bekas terbakar sinar matahari sehingga terasa kasar.

Gejala lain yang turut muncul pada kondisi ini yaitu sakit tenggorokan dan demam. 

5. Campak

Campak turut menjadi penyebab munculnya ruam merah pada tubuh yang tidak gatal.

Sering kali, seseorang yang mengidap campak akan mengalami batuk, demam, mata memerah dan berair, serta tubuh yang terasa lemas. Memang, campak sekilas sangat mirip gejalanya dengan flu. 

Munculnya ruam biasanya terjadi 14 hari setelah infeksi virus.

Bercak akan muncul pada kulit bagian belakang telinga, lalu menyebar pada wajah, leher, dan seluruh bagian tubuh.

Meski sangat menular, campak dapat dicegah dengan vaksin sesuai dengan rekomendasi dokter. 

6. Flu singapura

Flu singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit kaki, tangan, dan mulut, ditandai dengan munculnya sariawan serta ruam atau bintik merah di kulit tangan dan kaki yang terlihat seperti lepuh. 

Meskipun biasanya sembuh tanpa perawatan, kondisi ini dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan kehilangan nafsu makan akibat sariawan pada lidah dan mulut.

7. Rosacea

Rosacea ditandai dengan munculnya bercak merah yang tidak gatal pada wajah. 

Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan kulit menjadi panas, menebal, dan kering, serta pembuluh darah di wajah menjadi terlihat lebih besar.

Untuk mencegah terjadinya kekambuhan, penting untuk menghindari faktor-faktor yang dapat memicu rosacea.

8. Jerawat

Jerawat terjadi ketika pori-pori kulit tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan dan munculnya bintik-bintik merah.

9. Psoriasis

Psoriasis adalah penyakit autoimun yang menyebabkan kulit menghasilkan sel-sel baru terlalu cepat. Hal ini dapat menyebabkan bercak-bercak tebal, merah, dan bersisik pada kulit.

10. Petechiae

Petechiae adalah bintik-bintik merah kecil yang muncul akibat pecahnya pembuluh darah kecil (kapiler) di bawah kulit.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk cedera, infeksi, atau efek samping obat-obatan.

11. Cherry Angioma

Cherry angioma adalah pertumbuhan kulit kecil berwarna merah yang terdiri dari pembuluh darah. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan sering muncul seiring bertambahnya usia.

12. Reaksi Obat

Beberapa obat dapat menyebabkan ruam kulit sebagai efek samping. Ruam ini bisa berupa bintik-bintik merah yang tidak gatal.

13. Eritema multiformis

Eritema multiformis adalah gangguan kulit yang ditandai dengan lesi atau bercak merah yang berbentuk bulat atau oval.

Bercak ini seringkali memiliki tampilan seperti target, dengan lingkaran gelap di bagian luar dan area yang lebih terang di tengahnya.

Kondisi ini dapat memengaruhi kulit di seluruh tubuh, tetapi lebih sering muncul di tangan, kaki, wajah, dan bibir.

Apa Kata Riset?

Penelitian yang diterbitkan oleh PLOS One mendiskusikan pengaruh program intervensi kebersihan di sekolah terhadap kesehatan anak. Hasilnya:

  • Kegiatan mencuci tangan yang teratur dan pendidikan kebersihan yang baik dapat menurunkan insiden penyakit yang ditularkan melalui kontak fisik, seperti petechiae yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada kulit. 
  • Program ini tidak hanya meningkatkan kebersihan di kalangan siswa tetapi juga mengurangi absensi sekolah akibat penyakit​.

Gejala Penyerta Bintik Merah yang Perlu Diwaspadai

Meskipun bintik merah pada kulit seringkali tidak berbahaya, ada beberapa gejala penyerta yang perlu diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter:

  • Demam
  • Nyeri sendi
  • Kelelahan ekstrem
  • Pembengkakan
  • Sesak napas
  • Bintik merah menyebar dengan cepat
  • Bintik merah disertai nanah atau luka terbuka

Diagnosis Bintik Merah pada Kulit

Untuk mendiagnosis penyebab bintik merah pada kulit, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan pasien.

Dokter mungkin juga melakukan beberapa tes tambahan, seperti:

  • Tes alergi: Untuk mengetahui apakah bintik merah disebabkan oleh alergi.
  • Biopsi kulit: Pengambilan sampel kecil jaringan kulit untuk diperiksa di laboratorium.
  • Tes darah: Untuk mendeteksi adanya infeksi atau kondisi medis lainnya.

Cara Mengobati Bintik Merah pada Kulit yang Tidak Gatal

Pengobatan bintik merah pada kulit tergantung pada penyebabnya. Beberapa pilihan pengobatan yang umum meliputi:

  • Krim atau salep topikal: Kortikosteroid topikal dapat membantu mengurangi peradangan pada kondisi seperti eksim atau psoriasis.
  • Obat oral: Antibiotik atau antivirus mungkin diresepkan jika bintik merah disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus.
  • Antihistamin: Jika bintik merah disebabkan oleh alergi, antihistamin dapat membantu mengurangi gejala.
  • Terapi laser: Terapi laser dapat digunakan untuk mengobati kondisi seperti rosacea atau cherry angioma.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menjaga kebersihan kulit dan menghindari faktor pemicu dapat membantu mengurangi risiko munculnya bintik merah pada kulit.

Pencegahan Bintik Merah pada Kulit

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko munculnya bintik merah pada kulit meliputi:

  • Menjaga kebersihan kulit: Mandi secara teratur dengan sabun yang lembut dan hindari menggosok kulit terlalu keras.
  • Menggunakan pelembap: Menjaga kulit tetap lembap dapat membantu mencegah iritasi dan peradangan.
  • Menghindari paparan zat iritan atau alergen: Hindari penggunaan produk yang mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit.
  • Melindungi kulit dari sinar matahari: Gunakan tabir surya dengan SPF minimal 30 setiap kali beraktivitas di luar ruangan.
  • Mengelola stres: Stres dapat memicu atau memperburuk beberapa kondisi kulit. Cobalah teknik relaksasi seperti yoga atau meditasi untuk membantu mengelola stres.

Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc

Apabila kamu atau orang terdekat memiliki gejala bercak merah yang mengkhawatirkan, sebaiknya segera hubungi dokter kulit di Halodoc untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. 

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami kondisi berikut:

  • Bintik merah muncul secara tiba-tiba dan menyebar dengan cepat.
  • Bintik merah disertai gejala lain seperti demam, nyeri sendi, atau sesak napas.
  • Bintik merah tidak membaik setelah beberapa hari perawatan di rumah.
  • Muncul nanah atau luka terbuka pada bintik merah.

Nah, berikut beberapa dokter yang sudah berpengalaman yang bisa kamu hubungi. 

Dokter-dokter ini juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.

Ini daftarnya:

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline

Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Atau kamu juga bsisa klik banner di bawah ini.

Kesimpulan

Munculnya bintik merah pada kulit yang tidak gatal bisa disebabkan oleh berbagai faktor.

Penting untuk mengidentifikasi penyebabnya agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Jika bintik merah tidak membaik dengan perawatan di rumah atau disertai gejala lain yang mengkhawatirkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang sesuai.

Menjaga kebersihan kulit, menghindari faktor pemicu, dan mengelola stres juga dapat membantu mencegah munculnya bintik merah pada kulit.

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2025. Everything You Need to Know About Rashes.
Medical News Today. Diakses pada 2025. What is causing my rash?
CDC. Diakses pada 2025. Rubella.
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Kawasaki disease.
PLOS One. Diakses pada 2025. The effects of school-based hygiene intervention programme: Systematic review and meta-analysis.

FAQ

1. Kenapa tiba-tiba keluar bintik merah?

Bintik merah yang muncul tiba-tiba bisa disebabkan oleh berbagai hal, termasuk reaksi alergi, infeksi, peradangan, atau kondisi kulit seperti petekie (bintik merah kecil yang disebabkan oleh pendarahan di bawah kulit).

2. Ruam apa yang tidak gatal?

Ruam yang tidak gatal bisa termasuk petekie. Kondisi tersebut merupakan bintik-bintik kecil akibat pendarahan di bawah kulit.

Rosacea sering muncul di wajah sebagai kemerahan juga tidak menimbulkan gatal-gatal.

3. Berapa lama petekie hilang?

Petekie biasanya hilang dalam 1 hingga 3 minggu, tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika disebabkan oleh trauma ringan, seperti batuk keras, mereka cenderung memudar lebih cepat. 

Namun, jika ada penyebab medis yang lebih serius, seperti gangguan pembekuan darah, mungkin perlu diatasi penyebabnya untuk melihat perbaikan.