Musim Hujan, Leptospirosis Lebih Merajalela

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   17 Juli 2019
Musim Hujan, Leptospirosis Lebih MerajalelaMusim Hujan, Leptospirosis Lebih Merajalela

Halodoc, Jakarta – Sering terpapar suhu udara yang dingin dan berangin, membuat orang-orang rentan jatuh sakit saat musim hujan. Enggak hanya itu saja. Bila hujan sampai menyebabkan banjir, bibit-bibit penyakit pun juga mudah menyebar. Salah satunya adalah leptospirosis. Penyakit ini bisa terjadi bila kamu terkena urine hewan yang terinfeksi saat mengarungi genangan air banjir. 

Leptospirosis bisa menyebabkan berbagai gejala, mulai dari yang ringan sampai yang bisa membahayakan nyawa. Karena itu, waspadai juga leptospirosis yang sering terjadi saat musim hujan dengan mengenal penyakit ini lebih jauh di sini.

Apa Itu Leptospirosis?

Leptospirosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Leptospira interrogans. Bakteri ini bisa bertahan hidup dalam ginjal hewan yang terinfeksi dan menyebar melalui urine atau darah hewan tersebut. Beberapa jenis hewan pembawa bakteri leptospirosis adalah anjing, kelompok hewan ternak, seperti sapi atau babi, dan hewan pengerat, contohnya tikus yang sering muncul pada saat banjir. 

Baca juga: Ini Bahaya Leptospirosis Jika Terkena Manusia

Cara Penyebaran Leptospirosis

Leptospirosis lebih merajalela saat banjir, karena urine atau darah hewan pembawa leptospirosis mudah mengontaminasi air, tanah, atau permukaan lain, kemudian mengalir dan menyatu dengan air banjir. Jadi, bila kamu harus mengarungi genangan air yang sudah terkontaminasi oleh urine atau darah tikus yang sudah terinfeksi bakteri ini, maka kamu berisiko tinggi mengalami leptospirosis. 

Selain itu, bersentuhan langsung dengan air, tanah, dan makanan yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa penyakit tersebut juga meningkatkan risiko kamu terkena penyakit ini. Bakteri leptospirosis bisa masuk ke dalam tubuh melalui kulit pada luka terbuka, kulit yang kering atau lapisan lendir tubuh (seperti mata, hidung, atau mulut). 

Setelah memasuki tubuh, bakteri ini akan menyebar melalui aliran darah dan sistem getah bening pada organ-organ dalam tubuh. Meski demikian, bakteri ini tidak bisa ditularkan antarmanusia, meski penularan masih bisa terjadi melalui air susu ibu atau hubungan intim.

Risiko penularan leptospirosis juga meningkat pada orang yang sering berkegiatan di luar ruangan atau sering bersentuhan dengan hewan pembawa penyakit tersebut. Orang-orang yang sering berenang atau menggunakan rakit dan perahu di sungai atau danau yang tercemar oleh bakteri Leptospira, maupun orang yang berkemah di sekitar sungai atau danau tersebut juga berisiko tinggi terkena leptospirosis.

Jenis pekerjaan yang juga berisiko tinggi untuk mengidap leptospirosis, antara lain petani, peternak atau pengurus hewan, pekerja di pemotongan hewan, pembersih saluran pembuangan, dan pekerja tambang.

Baca juga: 2 Fase Awal Leptospirosis yang Tidak Boleh Diabaikan

Cara Mencegah Leptospirosis

Jadi, agar kamu bisa terhindar dari leptospirosis di musim hujan ini, berikut ini langkah-langkah pencegahan yang bisa kamu lakukan:

  • Hindari genangan air kotor saat banjir dan pastikan kebersihan air sebelum meminumnya.

  • Jauhi binatang yang rentan terinfeksi bakteri, terutama tikus liar yang paling sering membawa bakteri Leptospira.

  • Mandi segera setelah berolahraga atau beraktivitas di dalam air.

  • Kenakan pakaian tertutup yang bisa melindungi tubuh dari kontak langsung dengan hewan pembawa bakteri leptospira.

  • Gunakan disinfektan bila perlu.

  • Selalu jaga kebersihan dengan mencuci tangan setelah menyentuh hewan atau sebelum makan.

  • Vaksinasi hewan peliharaan atau ternak supaya terhindar dari leptospirosis.

Baca juga: Enggak Jaga Kebersihan Lingkungan, Waspada Leptospirosis

Nah, itulah sekilas penjelasan tentang leptospirosis yang banyak terjadi saat musim hujan. Bila kamu ingin mengetahui tentang leptospirosis lebih lanjut, tanyakan saja kepada dokter dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui melalui fitur Talk to A Doctor untuk bertanya-tanya seputar kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan