Neutropenia: Pengertian, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Seseorang yang mengidap neutropenia mungkin tidak menunjukkan gejala, terutama jika kondisinya ringan.

Daftar Isi:
- Neutrofil adalah Bagian Penting dari Sistem Kekebalan Tubuh
- Gejala Neutropenia
- Penyebab Neutropenia
- Diagnosis Neutropenia
- Pengobatan Neutropenia
- Komplikasi Neutropenia
- Pencegahan Neutropenia
- Kapan Harus ke Dokter?
- Kesimpulan
Neutropenia adalah kondisi medis yang terjadi ketika tubuh memiliki jumlah neutrofil yang lebih rendah dari normal. Neutrofil adalah jenis sel darah putih yang membantu tubuh melawan infeksi, terutama infeksi bakteri. Kondisi ini dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi.
Yuk, cari tahu lebih jauh mengenai neutropenia, mulai dari gejala hingga cara mengatasinya!
Neutrofil adalah Bagian Penting dari Sistem Kekebalan Tubuh
Neutrofil merupakan garda depan sistem imun dalam melawan infeksi bakteri dan jamur. Diproduksi di sumsum tulang, neutrofil bergerak melalui aliran darah ke lokasi infeksi untuk menghancurkan patogen melalui proses yang disebut fagositosis. Jumlah neutrofil yang memadai sangat penting untuk respons imun yang efektif.
Kadar neutrofil normal bervariasi, tetapi umumnya dianggap antara 2.500 hingga 7.000 neutrofil per mikroliter darah. Neutropenia didiagnosis ketika jumlah neutrofil kurang dari 1.500 per mikroliter. Tingkat keparahan neutropenia bervariasi, dan risiko infeksi meningkat seiring dengan penurunan jumlah neutrofil.
Menjaga fungsi neutrofil tetap optimal adalah kunci untuk menjaga daya tahan tubuh. Neutrofil yang sehat memastikan tubuh dapat merespons dengan cepat dan efektif terhadap ancaman infeksi.
Apa saja yang menyebabkan neutropenia? Baca di sini: 4 Jenis Infeksi yang bisa Menyebabkan Neutropenia
Gejala Neutropenia
Seseorang yang mengidap neutropenia mungkin tidak memiliki gejala yang jelas, terutama jika kondisinya ringan. Namun, gejala berikut dapat muncul:
Penyebab Neutropenia
Neutropenia dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk:
- Infeksi virus atau bakteri. Beberapa infeksi dapat menekan produksi neutrofil.
- Efek samping obat-obatan. Kemoterapi, antibiotik, dan obat-obatan lain dapat menyebabkan neutropenia.
- Penyakit autoimun. Kondisi seperti lupus dan arthritis rheumatoid dapat menyebabkan tubuh menyerang neutrofil.
- Kanker. Leukemia dan limfoma dapat memengaruhi produksi sel darah putih.
- Kelainan bawaan. Beberapa orang dilahirkan dengan kelainan yang memengaruhi produksi neutrofil.
- Kekurangan nutrisi. Kekurangan vitamin B12, folat, dan tembaga dapat menyebabkan neutropenia.
Diagnosis Neutropenia
Dokter dapat mendiagnosis neutropenia melalui pemeriksaan fisik dan tes darah. Tes darah, seperti hitung darah lengkap (CBC), dapat menentukan jumlah neutrofil dalam darah. Jika hasil tes menunjukkan neutropenia, dokter dapat melakukan tes tambahan untuk menentukan penyebabnya.
Seperti apa gejala neutropenia pada bayi? Baca di sini: Ibu Cari Tahu, Begini Gejala Neutropenia pada Bayi
Pengobatan Neutropenia
Pengobatan neutropenia tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa pilihan pengobatan meliputi:
1. Obat-obatan
Jika neutropenia disebabkan oleh infeksi, dokter dapat meresepkan antibiotik atau obat antivirus untuk mengatasi infeksi. Jika neutropenia disebabkan oleh obat-obatan, dokter mungkin akan menghentikan atau mengganti obat tersebut.
2 Faktor Pertumbuhan
Faktor pertumbuhan, seperti filgrastim atau pegfilgrastim, dapat merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak neutrofil. Obat-obatan ini sering digunakan pada orang yang menjalani kemoterapi.
3. Transfusi Neutrofil
Dalam kasus yang jarang terjadi, transfusi neutrofil dapat dilakukan untuk meningkatkan jumlah neutrofil dalam darah. Prosedur ini melibatkan pemberian neutrofil dari donor yang sehat.
4. Isolasi
Orang dengan neutropenia parah mungkin perlu diisolasi untuk mengurangi risiko infeksi. Isolasi dapat dilakukan di rumah sakit atau di rumah.
5. Perawatan di Rumah
Selain pengobatan medis, ada beberapa hal yang dapat dilakukan di rumah untuk membantu mencegah infeksi:
- Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air.
- Hindari kontak dengan orang yang sakit.
- Masak makanan hingga matang.
- Hindari makanan mentah atau tidak dipasteurisasi.
- Sikat gigi secara teratur dan jaga kebersihan mulut.
Komplikasi Neutropenia
Komplikasi utama neutropenia adalah peningkatan risiko infeksi. Infeksi dapat menjadi serius dan mengancam jiwa jika tidak diobati dengan cepat. Beberapa infeksi umum yang terjadi pada orang dengan neutropenia meliputi:
- Pneumonia.
- Infeksi saluran kemih.
- Infeksi kulit.
- Septikemia (infeksi darah).
Pencegahan Neutropenia
Tidak semua penyebab neutropenia dapat dicegah. Namun, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko terkena neutropenia:
- Hindari obat-obatan yang dapat menyebabkan neutropenia.
- Dapatkan vaksinasi yang direkomendasikan.
- Jaga kebersihan diri.
- Konsumsi makanan yang sehat dan bergizi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala neutropenia, seperti demam, menggigil, atau infeksi yang tidak kunjung sembuh. Diagnosis dan pengobatan dini dapat membantu mencegah komplikasi serius.
Kesimpulan
Neutropenia adalah kondisi serius yang memerlukan perhatian medis. Pengobatan yang tepat dan perawatan yang baik dapat membantu meningkatkan kualitas hidup dan mencegah komplikasi.
Selalu konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan rencana perawatan yang sesuai. Jaga selalu kebersihan diri dan hindari faktor risiko infeksi untuk meminimalkan dampak neutropenia.
Mau tahu lebih jauh mengenai neutropenia? Tanyakan saja langsung pada dokter spesialis penyakit dalam di Halodoc. Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisimu.
Dapatkan juga obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


