Obsesi Makanan Sehat Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   09 Juli 2021
Obsesi Makanan Sehat Bisa Berdampak pada Kesehatan MentalObsesi Makanan Sehat Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental

“Mengonsumsi makanan sehat itu penting jika ingin tetap bugar. Namun, obsesi makanan sehat bukan hal yang baik. Bahkan, obsesi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental, karena rentan membuat seseorang stres dan cemas.”

Halodoc, Jakarta – Menerapkan pola makan sehat adalah salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Namun, beberapa orang mengalami obsesi makanan sehat yang berkembang menjadi gangguan makan bernama orthorexia. 

Meski niatnya ingin sehat, obsesi berlebihan pada makanan yang sehat justru bisa menimbulkan konsekuensi yang parah, pada fisik maupun psikis. Lantas, seperti apa dampak obsesi ini pada kesehatan mental? Yuk, simak pembahasannya!

Baca juga: Menjaga Kesehatan Keluarga dengan Makanan Sehat

Dampak Obsesi Makanan Sehat pada Psikologis

Orang yang mengalami obsesi makanan sehat dapat mengalami frustrasi yang intens ketika kebiasaan mereka yang berhubungan dengan makanan terganggu. 

Terlebih lagi, melanggar aturan pola makan yang dipaksakan sendiri kemungkinan akan menyebabkan perasaan bersalah, membenci diri sendiri, atau paksaan menuju “penyucian” melalui detoks atau puasa di keesokan harinya.

Selain itu, orang dengan obsesi ini sering menghabiskan banyak waktu untuk meneliti apakah makanan tertentu cukup “bersih” atau “murni”. Mereka dapat merasa cemas akan paparan pestisida pada sayuran, produk susu yang dilengkapi hormon, dan rasa atau pengawet buatan.

Di luar jam makan, waktu ekstra mungkin dihabiskan untuk meneliti, membuat katalog, menimbang dan mengukur makanan, atau merencanakan makanan di masa mendatang. Hal ini membuat orang dengan obsesi makanan sehat menjadi mudah stres dan cemas.

Selain itu, orang dengan obsesi ini juga cenderung tidak melakukan tugas dengan baik yang membutuhkan keterampilan pemecahan masalah yang fleksibel. Mereka juga kurang mampu mempertahankan fokus pada lingkungan sekitarnya, termasuk pada orang-orang.

Baca juga: 7 Mitos tentang Makanan Sehat yang Perlu Diluruskan

Kenali Tanda-tandanya

Karena bisa berdampak serius pada kesehatan mental, dan lambat laun juga bisa memengaruhi fisik dan hubungan dengan orang lain, penting untuk mengenali gejala obsesi makanan sehat sedini mungkin. Berikut ini tanda-tanda yang bisa dikenali:

  • Selalu khawatir dan cemas tentang kualitas dan sumber makanan, setiap ingin makan.
  • Sering menghindari makan di luar, atau menghindari makanan yang disiapkan oleh orang lain karena takut makanan yang tidak disiapkan sendiri tidak memenuhi standar.
  • Takut jatuh sakit, hingga sangat khawatir tentang seberapa bersih dan sehatnya suatu makanan. 
  • Menunjukkan tanda-tanda fisik malnutrisi. Hal ini terjadi ketika membatasi variasi makanan yang dikonsumsi, sehingga mungkin tidak mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan.
  • Sering menghabiskan waktu berjam-jam untuk meneliti makanan, memindai label produk atau menjelajahi web untuk informasi lebih lanjut tentang bahan-bahan, termasuk untuk memikirkan dan merencanakan makanan.
  • Sering menolak makan berbagai macam makanan. Misalnya, menghindari semua makanan yang mengandung pengawet, gluten, atau gula, yang dirasa tidak sehat.
  • Merasa takut membuat kesalahan, misalnya takut bahwa makan satu kali yang tidak disiapkan sendiri, bisa menjadi bencana.
  • Terlalu kritis terhadap pilihan makanan teman. Pada saat yang sama, mungkin tidak memiliki penjelasan rasional untuk diri sendiri.

Baca juga: Wajib Coba, Ini Pola Makan Sehat untuk Program Hamil

Itulah sedikit pembahasan mengenai dampak obsesi makanan sehat pada kesehatan mental dan tanda-tandanya. Mengonsumsi makanan sehat memang penting, tetapi bila sampai terobsesi, membuat stres dan cemas, berarti ada yang salah.

Jadi, cobalah untuk makan sehat sewajarnya saja. Fokuslah pada banyak variasi makanan dan imbangi dengan gaya hidup sehat lainnya seperti minum air putih yang cukup, dan olahraga rutin. Bila butuh beli obat dan vitamin, kamu bisa gunakan aplikasi Halodoc.

Referensi:
National Eating Disorder Association. Diakses pada 2021. Orthorexia.
Healthline. Diakses pada 2021. Orthorexia: When Healthy Eating Becomes a Disorder.
WebMD. Diakses pada 2021. Orthorexia.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan