Pegal di Betis Bukan Kelelahan, Ini Penyebabnya

10 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   11 Maret 2025

Pegal betis bisa disebabkan kram otot sampai asam urat.

Pegal di Betis Bukan Kelelahan, Ini PenyebabnyaPegal di Betis Bukan Kelelahan, Ini Penyebabnya

DAFTAR ISI:


Pegal di betis sering disebabkan karena kelelahan setelah melakukan aktivitas fisik yang berat. Namun, tidak selalu demikian.

Meskipun betis pegal bisa terjadi karena olahraga yang berlebihan, ada beberapa kondisi medis lainnya yang dapat menjadi penyebab utama. 

Memahami alasan di balik pegal di betis sangat penting supaya kamu dapat menentukan cara penanganan yang tepat. Simak selengkapnya pada penjelasan di bawah ini!

Penyebab Pegal Betis

Berikut ini adalah beberapa penyebab umum pegal di betis yang tidak berhubungan dengan kelelahan fisik:

1. Kram otot

Kram otot adalah salah satu penyebab utama pegal di betis. Kondisi ini terjadi ketika otot berkontraksi secara tiba-tiba dan tidak dapat rileks. 

Kram otot bisa disebabkan oleh dehidrasi, kekurangan elektrolit seperti kalium dan magnesium, atau gangguan peredaran darah. Nah, kram juga sering terjadi saat tidur atau setelah aktivitas ringan.

Mau tahu apa saja obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi pegal-pegal? Baca di artikel ini: “Rekomendasi Obat Pegal Linu Seluruh Badan yang Bisa Kamu Pilih”.

2. Varises

Pegal betis juga bisa disebabkan karena varises. Kondisi ini terjadi ketika pembuluh darah vena di kaki membengkak dan berliku-liku. 

Varises dapat menyebabkan rasa berat, pegal, dan nyeri di betis. Hal tersebut terjadi ketika katup di dalam vena tidak berfungsi dengan baik, sehingga darah berkumpul di kaki. 

Kondisi ini lebih umum terjadi pada wanita dan orang yang sering berdiri lama.

3. Trombosis vena dalam (Deep Vein Thrombosis/DVT)

Trombosis vena dalam adalah kondisi serius di mana bekuan darah terbentuk di vena dalam, biasanya di kaki. 

Gejala DVT termasuk pembengkakan, nyeri, dan kemerahan pada betis. Jika tidak ditangani, DVT dapat menyebabkan komplikasi berbahaya, seperti emboli paru, yang dapat mengancam jiwa.

Jika betis sering terasa pegal, Kaki Sering Terasa Pegal, Ini Cara Mengatasinya agar mereda. 

4. Sindrom kompartemen

Selanjutnya ada sindrom kompartemen yang terjadi akibat tekanan dalam kompartemen otot. Hal ini bisa merusak jaringan otot dan saraf. 

Penyebabnya bisa cedera atau aktivitas fisik yang terlalu intens. Tanda-tandanya bisa berupa pegal dan nyeri yang parah di betis, terutama saat bergerak.

5. Penyakit arteri perifer (Peripheral Artery Disease/PAD)

PAD terjadi ketika arteri yang menyuplai darah ke kaki menyempit atau tersumbat oleh plak. 

Akibatnya, aliran darah ke betis berkurang, menyebabkan nyeri atau pegal, terutama saat berjalan atau beraktivitas. Kondisi ini umum terjadi pada perokok dan penderita diabetes.

6. Penyakit asam urat

Penyakit asam urat adalah suatu gangguan yang menyebabkan radang pada sendi karena terlalu banyak kandungan asam urat di dalam darah. 

Hal tersebut menyebabkan pembentukan kristal tajam pada salah satu sendi di tubuh. Kamu mungkin merasakan pegal hingga rasa nyeri yang parah, terutama di malam hari.

Bagian kaki adalah tempat yang paling umum diserang oleh asam urat, terutama jempol kaki. Gangguan ini dapat bertahan hingga 10 hari ketika terjadi. 

Awalnya memang akan terjadi pada satu sendi, tetapi jika tidak diobati akan menyerang bagian lainnya di tubuh, baik itu di kaki ataupun tangan.

Cara Mengatasi Pegal Betis

Berikut adalah beberapa cara efektif untuk mengatasi pegal di betis, tergantung pada penyebabnya:

1. Peregangan dan pijatan

Jika pegal di betis disebabkan oleh kram otot atau kelelahan ringan, peregangan dan pijatan ringan dapat membantu meredakan ketegangan. 

Gerakan peregangan otot betis dan pijatan dengan teknik yang tepat dapat meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa pegal.

2. Kompres panas dingin

Menggunakan kompres dingin pada betis yang pegal dapat mengurangi pembengkakan dan nyeri, terutama jika disebabkan oleh cedera atau peradangan. Sebaliknya, kompres hangat dapat digunakan untuk merelaksasi otot dan meningkatkan aliran darah.

3. Angkat kaki

Mengangkat kaki lebih tinggi dari jantung dapat membantu mengurangi pembengkakan dan meningkatkan aliran darah, terutama jika kamu mengalami varises atau DVT. Cobalah untuk mengangkat kaki dengan bantal saat beristirahat atau tidur.

4. Jaga tubuh tetap terhidrasi

Untuk mencegah kram otot, pastikan tubuh terhidrasi dengan baik dan mengonsumsi cukup elektrolit seperti kalium dan magnesium. Makanan seperti pisang, kacang-kacangan, dan sayuran hijau dapat membantu memenuhi kebutuhan ini.

5. Gunakan stok kompresi

Bagi mereka yang memiliki varises atau DVT, stoking kompresi dapat membantu mencegah darah berkumpul di kaki dan mengurangi rasa pegal.

Stoking ini bekerja dengan memberikan tekanan lembut yang mendorong aliran darah ke atas menuju jantung.

Jika sudah melakukan tips di atas tetapi Nyeri Otot Tak Kunjung Sembuh, Ini Dapat Menjadi Gejala 6 Penyakit berikut. 

Apa Kata Riset?

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine mengevaluasi penggunaan kinesio tape (KT) untuk mengurangi pegal pada betis akibat aktivitas fisik intens. 

Temuan ini menunjukkan bahwa KT efektif dalam mengurangi intensitas rasa sakit setelah berlari dan dapat memperpanjang durasi berlari sebelum timbul rasa lelah pada atlet.

Hubungi Dokter Ini Jika Sakit Betis Tak Kunjung Hilang

Jika kamu atau orang terdekat mengalami betis pegal yang tak kunjung hilang, jangan abaikan dan segera hubungi dokter penyakit dalam atau dokter spesialis orthopaedi di Halodoc.

Berikut beberapa dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun yang bisa kamu hubungi.

Dokter-dokter ini telah mendapatkan penilaian terbaik dari pasien yang sebelumnya mereka tangani sehingga kamu tak perlu ragu untuk menghubunginya:

1. dr. Vera Bahar Sp.PD

Dokter Vera Bahar Sp.PD merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia pada 2008 dan Universitas Hasanuddin pada 2021. 

Saat ini, ia melakukan praktik di Wajo, Sulawesi Selatan dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7321401421106071.

Dengan pengalamannya selama 15 tahun, ia dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar perawatan betis pegal.

Chat dr. Vera Bahar Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

2. dr. Andrea Livina Sp.PD

Kamu juga bisa mengubungi dr. Andrea Livina Sp.PD yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi pada 2016 dan 2023.

Dokter Andrea Livina Sp.PD kini berpraktik di Manado, Sulawesi Utara, dan tergabung sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dengan nomor STR 7121401323178596.

Dengan pengalaman selama 7 tahun, dr. Andrea Livina Sp.PD memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar perawatan pegal betis.

Chat dr. Andrea Livina Sp.PD mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc

3. dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han

Pilihan dokter lain yang bisa dihubungi adalah dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han. Ia adalah alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret pada 2007 dan Universitas Gadjah Mada pada 2017. 

Saat ini, dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han berpraktik di Poso, Sulawesi Tengah. Ia juga terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) dengan nomor STR 3411103523080770.

Memiliki pengalaman selama 17 tahun, dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han mampu memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penanganan betis pegal.

Dokter Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han juga bisa memberikan konsultasi seputar rekonstruksi pinggul dan lutut, nyeri punggung bawah, keseleo, patah tulang, cedera tulang belakang dan ortopedi anak.

Chat dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han mulai dari Rp 118.000,- di Halodoc.

4. dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT

Kamu juga dapat menghubungi dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Udayana pada 2015 dan 2023.

Dokter I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT kini menjalani praktik di Gianyar, Bali. Ia juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia (PABOI) dengan nomor STR 5111103323164833.

Memiliki pengalaman selama 7 tahun, dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT bisa memberikan layanan konsultasi di Halodoc seputar betis pegal, serta kondisi medis yang berhubungan dengan sistem muskuloskeletal.

Chat dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT mulai dari Rp 59.000,- di Halodoc.

Itulah berbagai daftar dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis orthopaedi yang bisa kamu hubungi. Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline. Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Segera hubungi dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan dapatkan produk obat untuk mengatasi pegal betis yang kamu alami hanya di Toko Kesehatan Halodoc. 

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Referensi:

Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Deep vein thrombosis (DVT). 
National Health Service (NHS). Diakses pada 2024. Varicose veins. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2024. Peripheral Artery Disease (PAD). 
Harvard Health Publishing. Diakses pada 2024. Gout: Joint pain and more.
Web MD. Diakses pada 2024. What Are the Symptoms of Gout?
Journal of Clinical Medicine. Diakses pada 2025. The Time-Based Effects of Kinesio Taping on Acute-Onset Muscle Soreness and Calf Muscle Extensibility among Endurance Athletes: A Randomized Cross-Over Trial.

FAQ

1. Sakit di betis pertanda apa?

Ada berbagai kondisi yang bisa menyebabkan betis sakit. Contohnya,  kram otot, cedera otot seperti strain atau robekan, masalah sirkulasi seperti trombosis vena dalam, atau kondisi medis seperti asam urat atau infeksi. 

Perlu diperiksa lebih lanjut untuk menentukan penyebab pastinya.

2. Apa yang dilakukan jika betis sakit?

Jika betis terasa sakit, lakukan tindakan berikut sebagai pertolongan pertama:

  • Istirahatkan kaki yang sakit dan hindari aktivitas yang memperberat rasa sakit.
  • Gunakan kompres dingin pada area yang sakit untuk mengurangi pembengkakan dan nyeri, terutama dalam 48 jam pertama.
  • Elevasi kaki untuk mengurangi pembengkakan.
  • Lakukan peregangan ringan setelah nyeri mulai mereda untuk meningkatkan fleksibilitas.
  • Jika perlu, gunakan obat pereda nyeri yang dijual bebas seperti ibuprofen atau paracetamol untuk mengurangi rasa sakit dan inflamasi.

3. Betis sakit apakah asam urat?

Meskipun asam urat umumnya memengaruhi sendi di jempol kaki, kondisi ini juga bisa memengaruhi area lain termasuk betis.

Rasa sakit dari asam urat di betis biasanya disertai dengan pembengkakan dan rasa sakit yang tajam, terutama di malam hari atau saat bangun tidur.

4. Bagaimana cara menghilangkan pegal di betis?

Untuk menghilangkan rasa pegal di betis, beberapa tips yang dapat dicoba antara lain:

  • Peregangan dan pemijatan lembut pada otot betis.
  • Penggunaan balsem atau krim anti-inflamasi yang dapat dibeli bebas.
  • Berenang atau berendam dalam air hangat untuk membantu relaksasi otot.
  • Hidrasi yang baik juga penting karena dehidrasi bisa membuat otot lebih rentan terhadap kelelahan dan pegal.
  • Penggunaan alas kaki yang tepat untuk mendukung baik otot dan sendi saat beraktivitas.