Pencegahan Badai Sitokin pada Pengidap COVID-19

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   30 Agustus 2021
Pencegahan Badai Sitokin pada Pengidap COVID-19Pencegahan Badai Sitokin pada Pengidap COVID-19

“Badai sitokin adalah salah satu komplikasi serius yang rentan dialami oleh pengidap COVID-19. Kondisi ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bekerja terlalu aktif sehingga berisiko merusak jaringan-jaringan tubuh. Pengobatan pada tahap infeksi awal yang tanpa atau gejala ringan adalah kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut.”

Halodoc, Jakarta – Badai sitokin adalah salah satu komplikasi yang rentan dialami pengidap COVID-19. Sitokin merupakan salah satu protein yang berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh. Dalam kondisi normal, protein yang satu ini membantu sistem imun untuk melawan bakteri atau virus penyebab infeksi.

Meskipun punya fungsi yang luar biasa, kadar sitokin yang terlalu tinggi malah bisa membahayakan organ-organ tubuh. Lantas, apakah badai sitokin yang rentan mengincar pengidap COVID-19 bisa dicegah? Begini penjelasannya. 

Baca juga: Inilah Komplikasi yang Disebabkan COVID-19

Apakah Badai Sitokin dapat Dicegah?

Menurut data yang dipublikasikan oleh American Cancer Society, peran utama sitokin adalah memberi sinyal sistem kekebalan untuk memulai tugasnya. Namun, ketika pelepasan sitokin terlalu banyak, sistem kekebalan tubuh tidak hanya membatasi penyebaran virus tetapi juga berisiko merusak jaringan. Karena alasan ini, badai sitokin sering menjadi penyebab utama kematian pada pengidap COVID-19. 


Ada tiga tahap progresif infeksi SARS-CoV-2, yaitu infeksi awal, fase paru, dan fase hiper-inflamasi. Perawatan yang intensif sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya badai sitokin. Pengobatan pada tahap infeksi awal yang tanpa atau gejala ringan adalah kunci untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. 

Penelitian yang dipublikasikan dalam Frontiers in Immunology, obat antivirus dapat diberikan untuk menghambat transmisi virus dan menghancurkan replikasi virus, serta mengurangi kerusakan sel yang disebabkan oleh COVID-19. Pengobatan tersebut juga dapat dikombinasikan dengan terapi imunoregulator guna mencegah badai sitokin. Terapi imunoregulator berfungsi menghambat respons inflamasi hiperaktif. Sejauh ini, sudah ada beberapa uji klinis yang telah dimulai untuk menyelidiki intervensi potensial dalam mengendalikan badai sitokin pada pengidap COVID-19.

Andaikan Terjadi, Bagaimana Mendeteksi dan Mengobatinya?

Tidak ada cara pasti untuk mendeteksi seseorang yang sedang mengalami badai sitokin. Kendati demikian, pemeriksaan darah dapat memberikan petunjuk kepada dokter saat hiper-inflamasi sedang terjadi. Selain tes darah, dokter juga dapat melihat kondisi pasien, seperti apakah pasien terus mengalami kesulitan bernapas meskipun telah menerima oksigen. Gejala tersebut seringkali menandakan tubuh sedang dibanjiri sitokin.

Baca juga: Peranan Suplementasi Omega-3 dalam Atasi Badai Sitokin

Pengidap COVID-19 bisa menjadi sangat sakit dengan cepat karena badai sitokin. Sebagian besar, pengidap mengalami demam dan sesak napas, kemudian menjadi sulit bernapas sehingga akhirnya membutuhkan ventilator. Kondisi ini biasanya terjadi sekitar enam atau tujuh hari setelah timbulnya penyakit.

Sejauh ini, intubasi ventilator dan oksigenasi membran ekstrakorporeal (ECMO) adalah perawatan yang dapat diberikan untuk pengidap COVID-19 yang mengalami badai sitokin. Dokter juga akan memperhatikan bagaimana pasien merespons beberapa perawatan lain, seperti infus plasma antibodi, obat pengikat protein, dan terapi sel induk.

Beberapa dokter mungkin juga menggunakan obat untuk memblokade interleukin-6 (IL-6), salah satu mediator inflamasi utama yang bertanggung jawab atas badai sitokin. Kendati demikian, pengobatan tersebut masih terus dipelajari.

Baca juga: Benarkah Pola Hidup Sehat Bisa Meminimalisir Badai Sitokin?

Itulah informasi seputar badai sitokin yang perlu kamu ketahui. Mengalami keluhan kesehatan? Sebaiknya jangan tunda untuk memeriksakan diri ke dokter. Supaya lebih mudah dan praktis, buat janji rumah sakit terlebih dahulu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download sekarang juga!

Referensi:
Health. Diakses pada 2021. What Is a Cytokine Storm? Doctors Explain How Some COVID-19 Patients’ Immune Systems Turn Deadly.
Frontiers in Immunology. Diakses pada 2021. Controlling Cytokine Storm Is Vital in COVID-19.
New Scientist. Diakses pada 2021. Cytokine Storm.