Sebabkan Nyeri Otot, Ini Pengobatan untuk Atasi Syringomyelia

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juli 2019
Sebabkan Nyeri Otot, Ini Pengobatan untuk Atasi SyringomyeliaSebabkan Nyeri Otot, Ini Pengobatan untuk Atasi Syringomyelia

Halodoc, Jakarta – Nyeri punggung belakang dapat mengganggu aktivitas. Apalagi jika disertai dengan kelemahan otot dan kehilangan sensitivitas terhadap rasa sakit maupun suhu dingin. Jika kamu mengalami gejala serupa, ini bisa menjadi tanda penyakit syringomyelia.

Syringomyelia adalah gangguan kesehatan yang terjadi akibat kemunculan kista di saraf tulang belakang (bernama syrinx). Kista yang tumbuh menekan jaringan saraf tulang belakang, sehingga timbul gejala berupa kelemahan otot dan kehilangan sensasi nyeri.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah 7 Gejala Syringomyelia

Operasi untuk Mengatasi Syringomyelia

Pengobatan syringomyelia disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit dan perkembangan gejala yang diidap. Jika gejala tergolong ringan, dokter saraf menganjurkan pengidap untuk menjalani pemeriksaan saraf dan MRI secara berkala. Pengidap dianjurkan untuk menghindari aktivitas berat dan menjalani fisioterapi untuk mengatasi gangguan saraf. Terapi yang dilakukan dipandu oleh dokter rehabilitasi medik.

Jika gejala syringomyelia memburuk, operasi perlu dilakukan. Tindakan ini bertujuan untuk menghilangkan tekanan pada saraf tulang belakang dan mengembalikan aliran normal cairan serebrospinal. Jenis operasi yang dilakukan tergantung pada penyebab syringomyelia. Secara umum, berikut ini jenis operasi untuk mengatasi syringomyelia, yaitu:

  • Operasi untuk mengatasi malformasi Chiari. Tujuannya untuk melancarkan aliran cairan serebrospinal.

  • Operasi untuk menghilangkan hambatan aliran cairan serebrospinal yang muncul akibat pertumbuhan tumor.

  • Operasi untuk mengalirkan cairan syrinx, dilakukan dengan memasang alat khusus bernama shunt.

Setelah operasi dilakukan, pengidap diberikan obat antibiotik untuk mencegah komplikasi dari infeksi. Fisioterapi terus dilakukan untuk menguatkan otot yang lemah. Pengidap perlu melakukan kontrol secara rutin untuk memantau proses pemulihan pasca operasi. Perawatan lanjutan pasca operasi dianjurkan jika syringomyelia muncul kembali.

Baca Juga: Jangan Diabaikan, Inilah 7 Gejala Syringomyelia 

Tes Pemindaian untuk Diagnosis Syringomyelia

Kamu dianjurkan pergi ke dokter jika mengalami gejala mirip syringomyelia, seperti kelemahan otot, otot mengecil (atrofi otot), kehilangan refleks, kurang sensitif terhadap rangsangan, otot kaku, nyeri otot, serta gangguan buang air besar dan buang air kecil. 

Gunakan fitur Tanya Dokter di aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter ahli. Jika dibutuhkan diagnosis mendalam, segera membuat janji dengan dokter secara online di rumah sakit pilihan di sini. Lantas, bagaimana syringomyelia didiagnosis?

Diagnosis syringomyelia dilakukan melalui MRI atau CT scan. Pemindaian ini dilakukan untuk melihat kondisi saraf tulang belakang secara detail. Agar gambar yang dihasilkan lebih jelas, dokter radiologi akan menyuntikkan zat pewarna khusus (kontras) sebelum pemeriksaan.

Baca Juga: Waspada, Ini 6 Komplikasi yang Disebabkan Syringomyelia

Penyebab Terjadinya Syringomyelia

Syringomyelia disebabkan karena terbentuknya kista pada syrinx. Meski terbentuknya kista belum diketahui secara pasti, para ahli menduga syringomyelia dipicu oleh penyakit malformasi Chiari alias kelainan struktur otak yang menyebabkan bagian otot merosot ke ruang saraf tulang belakang.

Jaringan otak yang merosot akhirnya mengganggu aliran cairan serebrospinal, sehingga memicu terbentuknya kista penyebab syringomyelia. Selain malformasi Chiari, syringomyelia dapat dipicu cedera saraf tulang belakang, meningitis, tumor di area tulang belakang, kelainan kongenital pada saraf tulang belakang, dan perdarahan di area tulang belakang.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan