Pengobatan yang Efektif Meredakan Gejala Eksim Atopik

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   31 Agustus 2020
Pengobatan yang Efektif Meredakan Gejala Eksim AtopikPengobatan yang Efektif Meredakan Gejala Eksim Atopik

Halodoc, Jakarta - Apakah kamu pernah mengalami gejala penyakit pada kulit seperti kulit kering, gatal yang mungkin parah saat malam hari, atau kulit yang menebal, pecah-pecah, dan bersisik? Sebaiknya kamu tidak menyepelekan kondisi ini, karena ini bisa jadi pertanda kamu alami eksim atopik atau dermatitis atopik.

Bukan hanya gejala yang telah disebutkan sebelumnya, jika kamu mengidap eksim atopik, kamu juga akan mengalami gejala lain. Seperti munculnya bercak berwarna merah hingga abu-abu kecokelatan terutama pada tangan, kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan, leher, dada bagian atas, kelopak mata, di dalam lekukan siku dan lutut. Kamu juga akan melihat ada benjolan kecil dan menonjol, yang dapat mengeluarkan cairan dan mengeras saat digaruk dan perubahan kulit menjadi sangat sensitif. 

Jika gejala tersebut kamu alami, pastinya kamu akan merasa sangat terganggu. Oleh karena itu, ada beberapa pengobatan efektif yang bisa segera kamu lakukan berikut!

Baca juga: Ketahui 5 Komplikasi yang Disebabkan oleh Eksim Atopik


Pengobatan Eksim Atopik

Eksim atopik bisa menetap dalam waktu yang cukup lama. Jika kamu mengidap kondisi ini, mungkin perlu mencoba berbagai perawatan selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun untuk mengendalikan gejalanya. Meski pengobatan berhasil, tanda dan gejala mungkin saja dapat kembali sewaktu-waktu. 

Oleh karena itu, penting untuk mengenali kondisinya sejak dini agar kamu dapat memulai perawatan. Jika pelembap biasa dan langkah-langkah perawatan diri lainnya tidak membantu, dokter mungkin akan menyarankan satu atau lebih perawatan berikut ini:

  • Obat Krim. Dokter mungkin akan meresepkan obat krim yang mengontrol rasa gatal dan membantu memperbaiki kulit, seperti misalnya krim atau salep kortikosteroid. Oleskan sesuai petunjuk, setelah kamu melembapkan kulit. Namun, perlu dipahami bahwa penggunaan obat ini secara berlebihan dapat menyebabkan efek samping, termasuk kulit menipis. Krim lain yang bisa digunakan adalah obat yang disebut inhibitor kalsineurin - seperti tacrolimus (Protopic) dan pimecrolimus (Elidel). Namun, mereka memengaruhi sistem kekebalan tubuh. Obat ini digunakan oleh orang-orang yang lebih tua dari usia 2 tahun untuk membantu mengontrol reaksi kulit. Oleskan sesuai petunjuk, setelah kamu melembapkan kulit. Hindari juga sinar matahari yang kuat saat menggunakan produk ini.
  • Obat untuk Melawan Infeksi. Dokter juga akan meresepkan krim antibiotik jika kulit mengalami infeksi bakteri, luka terbuka, atau retakan. Ia mungkin merekomendasikan penggunaan antibiotik oral dalam waktu singkat untuk mengobati infeksi.
  • Obat Oral untuk Mengontrol Peradangan. Untuk kasus yang lebih parah, dokter mungkin meresepkan kortikosteroid oral seperti prednison. Obat-obatan ini efektif tetapi tidak dapat digunakan dalam jangka panjang karena potensi efek samping yang serius.

Baca juga: Eksim Atopik pada Anak, Bagaimana Mengatasinya?

  • Obat Injeksi. Ini adalah pilihan baru untuk kasus eksim parah. US Food and Drug Administration baru-baru ini menyetujui obat jenis antibodi monoklonal yang disebut dupilumab (Dupixent). Ini digunakan untuk mengobati orang dengan penyakit parah yang tidak merespons dengan baik pilihan pengobatan lain. Namun, karena terbilang baru, belum ada rekam jejak panjang dalam hal seberapa baik obat ini mengatasi eksim atopik. Namun, ia cukup aman jika digunakan sesuai petunjuk. 
  • Terapi Pembalutan Basah. Perawatan intensif lain yang efektif untuk dermatitis atopik parah melibatkan pembalutan area yang mengalami eksim dengan kortikosteroid topikal dan perban basah. Kadang-kadang ini dilakukan di rumah sakit untuk orang-orang dengan lesi yang meluas karena memerlukan tenaga ahli dan keahlian perawatan. 
  • Terapi Cahaya. Perawatan ini digunakan untuk orang-orang yang tidak membaik dengan perawatan topikal atau yang cepat kambuh lagi setelah perawatan. Bentuk paling sederhana dari terapi cahaya (fototerapi) melibatkan pemaparan kulit ke sinar matahari alami dalam jumlah yang terkontrol. Bentuk lain menggunakan ultraviolet A buatan (UVA) dan ultraviolet B pita sempit (UVB) baik sendiri atau dengan obat-obatan. Meski efektif, terapi cahaya jangka panjang memiliki efek berbahaya, termasuk penuaan kulit dini dan peningkatan risiko kanker kulit. Karena alasan ini, fototerapi lebih jarang digunakan pada anak kecil dan tidak diberikan kepada bayi.

Baca juga: Kulit Bisa Mulus Kembali setelah Terkena Eksim?

Itulah beberapa jenis pengobatan untuk atasi eksim atopik. Jika kamu mengalami gejala yang mirip eksim atopik, kamu juga bisa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter di Halodoc. Dokter akan membantu memberikan perawatan awal yang dilakukan untuk mencegah gejala semakin parah. Yuk gunakan smartphone-mu sekarang, dan manfaatkan fitur chat di Halodoc, kapan dan di mana saja.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Atopic Dermatitis.
Healthline. Diakses pada 2020. Atopic Dermatitis.
National Eczema Association. Diakses pada 2020. Atopic Dermatitis.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan