Penting, Begini Cara Mencegah Botulisme dengan Tepat
“Ada beberapa cara efektif untuk mencegah botulisme. Mulai dari memastikan kebersihan makanan, memasak dengan suhu yang aman hingga menjaga kebersihan penyimpanan.”
Halodoc, Jakarta – Botulisme adalah penyakit akibat infeksi bakteri Clostridium botulinum yang dapat menghasilkan racun yang sangat berbahaya.
Racun ini dapat meracuni sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian jika tidak terobati dengan cepat.
Namun, botulisme dapat setiap orang cegah dengan langkah-langkah yang tepat. Karena itu, ketahuilah apa saja cara mencegah kondisi ini.
Kenali Tanda-Tanda Botulisme
Sebelum mengetahui cara mencegah botulisme, ada baiknya untuk mengetahui gejala-gejala yang bisa tumbul akibat kondisi ini. Munculnya gejala botulisme berbeda-beda pada setiap orang.
Mulai dari beberapa jam hingga beberapa hari setelah terpapar bakteri Clostridium botulinum. Gejala yang pengidapnya rasakan bergantung pada penyebab dan jenis botulisme, yaitu:
1. Botulisme keracunan makanan
Kondisi ini menimbulkan kesulitan menelan dan berbicara, mulut kering, otot wajah lemah hingga gangguan penglihatan. Selain itu, kelopak mata lemas (terkulai), kesulitan bernafas, mual, muntah, kram perut, dan lumpuh juga dapat menjadi gejalanya.
2. Botulisme luka
Kesulitan menelan dan berbicara, otot wajah lemah, gangguan penglihatan, kelopak mata lemas (terkulai), kesulitan bernafas, dan lumpuh.
3. Botulisme bayi
Kondisi botulisme pada bayi dapat menimbulkn sembelit, kesulitan mengontrol kepala, gerak tubuh tidak bertalus (tidak ada tegangan otot, seperti boneka kain).
Selain itu, bayi juga dapat menangis lemah, menjadi mudah marah, sering mengeluarkan air liur, kelopak mata lemas terkulai, kelelahan, kesulitan untuk menyedot atau makan, dan lumpuh.
Awasi Penyebab dan Faktor Risikonya
Pada dasarnya yang perlu kamu waspadai adalah Clostridium botulinum, bakteri ini bisa terdeteksi dalam tanah, debu, sungai, dan dasar laut. Bakteri ini sebenarnya tidak berbahaya bila berada pada kondisi lingkungan yang normal.
Tetapi, Clostridium botulinum akan melepaskan racun ketika kekurangan oksigen. Misalnya, ketika berada dalam lumpur dan tanah yang tidak bergerak, kaleng tertutup, botol, atau dalam tubuh manusia.
Nah, berikut jenis botulisme yang terpicu oleh faktor berbeda.
1. Botulisme Keracunan Makanan
Jenis ini terjadi akibat konsumsi makanan kalengan rendah asam yang kemasannya kurang baik, termasuk sayuran, buah-buahan, maupun daging dan ikan.
2. Botulisme Luka
Botulisme ini terjadi ketika bakteri masuk ke luka sering terjadi pada orang dengan penyalahgunaan NAPZA. Bakteri ini juga dapat mengontaminasi zat terlarang, seperti heroin.
3. Botulisme Bayi
Terjadi ketika bayi mengonsumsi makanan yang mengonsumsi makanan yang mengandung spora bakteri Clostridium botulinum. Bisa juga terjadi ketika bayi terpapar tanah yang terkontaminasi bakteri tersebut.
Bagaimana Cara Mencegah Botulisme?
Cara mencegah botulisme sebenarnya terbilang tidak sulit. Sebab, ada beberapa tips sederhana yang bisa kamu coba. Nah, berikut beberapa upaya untuk mencegah botulisme:
1. Memastikan Kebersihan Makanan
Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan atau makan. Jaga kebersihan area dapur, termasuk peralatan memasak, talenan, dan permukaan yang berfungsi untuk menyiapkan makanan. Cuci buah dan sayuran dengan air bersih sebelum kamu konsumsi.
2. Memasak dengan Suhu yang Aman
Pastikan memasak makanan dengan suhu yang mencukupi untuk membunuh bakteri Clostridium botulinum. Gunakan termometer makanan untuk memastikan makanan telah mencapai suhu yang aman saat kamu masak, terutama daging, unggas, dan produk laut.
3. Hindari Makanan Kaleng yang Rusak
Pastikan untuk tidak mengonsumsi makanan kaleng yang sudah terbuka atau tidak tertutup rapat. Selain itu, periksa kemasan makanan kaleng dan hindari makanan kaleng yang penyok, bocor, berkarat, atau mengeluarkan gas.
4. Menghindari Makanan yang Tidak Dihitung dengan Benar
Pastikan mengikuti petunjuk penggunaan pada kemasan makanan kaleng atau diasinkan. Jangan mengonsumsi makanan kaleng yang sudah kadaluarsa.
5. Menyimpan Makanan dengan Benar
Simpan makanan mudah rusak, terutama makanan kaleng, dalam suhu yang sesuai dengan petunjuk penyimpanan. Hindari makanan duduk dalam suhu kamar terlalu lama.
6. Memberikan Perhatian Khusus pada Makanan Bayi
Pastikan makanan bayi segar dan steril. Jangan memberikan madu kepada bayi usia kurang dari 1 tahun. Sebab, madu dapat mengandung spora bakteri Clostridium botulinum. Baca lebih lanjut mengenai madu dan botulisme pada bayi melalui artikel: Botulisme, Penyakit Akibat Memberikan Madu pada Bayi.
7. Menjaga Kebersihan Penyimpanan
Bersihkan dan bersihkan area penyimpanan makanan secara teratur. Termasuk lemari es dan tempat penyimpanan lainnya, untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Itulah penjelasan mengenai beberapa cara mencegah botulisme dengan tepat. Jika kamu atau orang terdekatmu merasakan gejalanya, segeralah periksakan kondisi kesehatan ke dokter. Tujuannya agar penanganan dapat segera dokter lakukan, sehingga risiko komplikasi dapat berkurang.