Advertisement

Penyakit Menular Seksual: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   13 Juni 2025

Penyakit menular seksual bisa menimbulkan komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Penyakit Menular Seksual: Penyebab, Gejala, dan PengobatanPenyakit Menular Seksual: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

DAFTAR ISI

  1. Cara Penyakit Menular Seksual Menyebar
  2. Penyebab dari Penyakit Menular Seksual
  3. Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)
  4. Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)
  5. Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)
  6. Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)
  7. Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)
  8. FAQ

Pendidikan seksual yang minim di sekolah menyebabkan banyak orang tidak paham terkait cara aman untuk berhubungan intim. Hal ini juga membuat anak tidak tahu batasan usia untuk melakukan seks karena kerap dianggap tabu. Dampaknya, kebanyakan anak tidak mengetahui risiko yang bisa terjadi saat melakukannya.

Salah satu risiko yang dapat terjadi saat seseorang melakukan hubungan badan adalah penyakit menular seksual. Gangguan ini dapat menyebabkan ruam dan rasa nyeri pada area kelamin. Beberapa hal dapat menjadi penyebab seseorang mengidap penyakit pada kelamin ini. Ketahui penyebab dari gangguan tersebut di sini!

Cara Penyakit Menular Seksual Menyebar

Penyakit menular seksual, atau disebut juga infeksi menular seksual adalah gangguan yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang mengakibatkan pengidapnya mengalami rasa tidak nyaman pada bagian intim.

Meski begitu, gangguan ini tidak selalu menimbulkan gejala tertentu. Karena itulah, seseorang dapat tertular penyakit ini dari seseorang yang tampak sehat dan tidak terlihat jika dirinya telah terinfeksi.

Lalu, bagaimana sebenarnya penyebaran dari penyakit menular seksual terjadi?

Pada umumnya, gangguan pada organ intim ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dari seseorang yang telah terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, atau air mani.

Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan kulit atau selaput lendir yang telah terinfeksi, contohnya luka di mulut. Paparan semua penyebab tersebut dapat terjadi saat melakukan hubungan intim melalui Miss V, anal, hingga oral.

Selain melalui hubungan intim, seseorang juga dapat terjangkit penyakit menular seksual saat berbagi jarum suntik yang umumnya digunakan para pengguna narkoba.

Meski begitu, gangguan ini juga dapat menyebar saat kutu dan kudis yang terjadi pada organ intim menyebar melalui kontak pribadi pada seseorang yang dekat dan berbagi alat pribadi, seperti pakaian, seprai, hingga handuk.

Maka dari itu, kamu juga harus tahu beberapa risiko yang dapat menyebabkan seseorang berisiko tinggi untuk mengidap penyakit menular seksual.

Hal tersebut, antara lain memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau kerap berganti-ganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan orang yang kerap berganti pasangan, dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan intim.

Penyebab dari Penyakit Menular Seksual

Gangguan yang dapat menyerang organ intim ini dapat mencakup semua jenis infeksi. Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri adalah klamidia, gonore, dan sifilis.

Lalu, jenis gangguan yang disebabkan oleh virus adalah HIV, herpes genital, kutil kelamin (HPV), dan hepatitis B. Selain itu, seseorang juga dapat mengidap penyakit ini disebabkan oleh parasit dan contoh penyakitnya adalah trikomoniasis.

Segala penyebab dari gangguan tersebut akan bersembunyi di air mani, darah, cairan vagina, dan terkadang air liur. Sebagian besar organisme tersebut dapat menyebar melalui hubungan intim tanpa menggunakan pengaman.

Gejala Penyakit Menular Seksual (PMS)

Gejala PMS bervariasi tergantung pada jenis infeksinya. Beberapa orang mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, terutama pada tahap awal infeksi. Berikut adalah beberapa gejala umum PMS yang perlu diwaspadai:

Pada wanita:

  • Keputihan abnormal atau berbau tidak sedap.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Perdarahan di luar siklus menstruasi.
  • Nyeri panggul.
  • Luka, lecet, atau kutil di area genital.

Pada pria:

  • Keluarnya cairan dari penis.
  • Nyeri saat buang air kecil.
  • Luka, lecet, atau kutil di area genital.
  • Nyeri pada testis.

Gejala umum pada pria dan wanita:

  • Gatal atau iritasi di area genital.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di selangkangan.
  • Ruam kulit.
  • Nyeri saat berhubungan seksual.

Jika mengalami salah satu ciri-ciri di atas, Ini Rekomendasi Dokter Kulit dan Kelamin di Halodoc yang bisa kamu hubungi.

Diagnosis Penyakit Menular Seksual (PMS)

Diagnosis PMS melibatkan pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Dokter akan menanyakan riwayat seksual dan gejala yang dialami. Beberapa tes yang umum dilakukan untuk mendiagnosis PMS meliputi:

  • Tes urine: Untuk mendeteksi klamidia dan gonore.
  • Tes darah: Untuk mendeteksi sifilis, HIV, dan herpes.
  • Usap (swab) area genital: Untuk mendeteksi klamidia, gonore, herpes, dan trikomoniasis.
  • Pap smear: Untuk mendeteksi perubahan sel abnormal pada serviks yang disebabkan oleh HPV.

Berikut Pemeriksaan untuk Mendeteksi Penyakit Menular Seksual yang perlu kamu pahami.

Pengobatan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Pengobatan PMS tergantung pada jenis infeksinya. Sebagian besar PMS yang disebabkan oleh bakteri dan parasit dapat disembuhkan dengan antibiotik atau antiparasit. PMS yang disebabkan oleh virus, seperti herpes dan HIV, tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan obat-obatan.

  • Antibiotik: Digunakan untuk mengobati klamidia, gonore, dan sifilis. Penting untuk menghabiskan seluruh dosis antibiotik yang diresepkan oleh dokter, bahkan jika gejala sudah membaik.
  • Antivirus: Digunakan untuk mengelola gejala herpes genital. Obat antivirus dapat membantu mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan wabah.
  • Antiparasit: Digunakan untuk mengobati trikomoniasis.
  • Terapi antiretroviral (ART): Digunakan untuk mengelola HIV/AIDS. ART dapat membantu menekan jumlah virus dalam tubuh dan memperlambat perkembangan penyakit.

Penting untuk melakukan pemeriksaan ulang setelah pengobatan untuk memastikan infeksi telah hilang. Selain itu, pasangan seksual juga perlu diperiksa dan diobati untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut.

Komplikasi Penyakit Menular Seksual (PMS)

Jika tidak diobati, PMS dapat menyebabkan komplikasi serius, terutama pada wanita. Komplikasi PMS pada wanita meliputi:

  • Penyakit radang panggul (PID): Infeksi pada organ reproduksi wanita yang dapat menyebabkan nyeri panggul kronis, infertilitas, dan kehamilan ektopik.
  • Infertilitas: PMS dapat merusak saluran tuba, sehingga sulit untuk hamil.
  • Kehamilan ektopik: Kehamilan di luar rahim, yang dapat mengancam jiwa.
  • Kanker serviks: Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kanker serviks.

Komplikasi PMS pada pria meliputi:

  • Epididimitis: Peradangan pada epididimis, saluran yang membawa sperma dari testis.
  • Infertilitas: PMS dapat merusak saluran sperma, sehingga sulit untuk membuahi sel telur.
  • Prostatitis: Peradangan pada kelenjar prostat.

Selain itu, PMS juga dapat meningkatkan risiko tertular HIV. Luka atau peradangan yang disebabkan oleh PMS dapat memudahkan virus HIV masuk ke dalam tubuh..

Maka dari itu, ada baiknya untuk mengetahui latar belakang seseorang jika ingin melakukan hubungan intim tanpa pengaman atau pastikan selalu menggunakan kondom saat seks dilakukan.

Simak informasi tentang Penyakit Menular Seksual – Gejala, Penyebab dan Pengobatannya berikut ini agar kamu makin waspada.

Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS)

Pencegahan adalah kunci untuk menghindari PMS. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang efektif:

  • Setia pada satu pasangan: Memiliki hubungan monogami dengan pasangan yang tidak terinfeksi PMS.
  • Penggunaan kondom: Menggunakan kondom dengan benar setiap kali berhubungan seksual dapat mengurangi risiko penularan PMS.
  • Vaksinasi: Vaksin HPV dapat melindungi dari jenis HPV yang paling umum menyebabkan kutil kelamin dan kanker serviks.
  • Pemeriksaan rutin: Melakukan pemeriksaan PMS secara rutin, terutama jika aktif secara seksual atau memiliki faktor risiko tinggi.

Itulah penjelasan seputar penyakit menular seksual yang perlu kamu waspadai. Jika kamu punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, hubungi dokter spesialis kulit dan kelamin di Halodoc saja!

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Sexually transmitted diseases (STDs).
Center for Young Women’s Health. Diakses pada 2025. Sexually Transmitted Infections (STIs): General Information.
Web MD. Diakses pada 2025. Understanding Sexually Transmitted Diseases (STDs).

FAQ

1. Apakah PMS bisa sembuh total?

Beberapa PMS yang disebabkan oleh bakteri dan parasit dapat disembuhkan dengan antibiotik atau antiparasit. Namun, PMS yang disebabkan oleh virus, seperti herpes dan HIV, tidak dapat disembuhkan, tetapi gejalanya dapat dikelola dengan obat-obatan.

2. Bagaimana cara mengetahui apakah saya terkena PMS?

Cara terbaik untuk mengetahui apakah terinfeksi PMS adalah dengan melakukan pemeriksaan ke dokter atau melakukan tes laboratorium.

3. Apakah PMS selalu menimbulkan gejala?

Bberapa orang dengan PMS mungkin tidak mengalami gejala sama sekali, terutama pada tahap awal infeksi.