Penyebab Sakit Lutut dan Cara Terapinya

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Oktober 2018
Penyebab Sakit Lutut dan Cara TerapinyaPenyebab Sakit Lutut dan Cara Terapinya

Halodoc, Jakarta - Sakit lutut bukan cuma “monopoli” manula saja lho, kata ahli nyeri sendi di bagian lutut juga bisa dialami semua orang dari segala usia. Kok bisa? Alasannya sendi lutut termasuk organ yang rentan mengalami kerusakan dan nyeri, sebab fungsinya menopang berat tubuh. Apalagi bila seseorang melompat atau berlari.

Kata ahli, sakit lutut dapat berasal dari struktur tulang lutut manapun. Misalnya, dari bagian tempurung lutut, sendi lutut, atau ligamen dan tulang rawan. Masalahnya, nyeri lutut ini merupakan suatu diagnosis yang cukup sulit untuk diverifikasi.

Kata ahli, beberapa orang yang mengidap nyeri lutut hanya mengalami gejala ringan, tetapi ada pula yang mengalami rasa sakit yang luar biasa. Lalu, apa sih penyebab sakit lutut dan cara mengatasinya?

Awasi Penyebabnya

Sebenarnya kondisi yang bisa menyebabkan lutut terasa sakit atau nyeri tak sedikit. Dengan kata lain, banyak hal yang bisa membuat ligamen terkilir, tulang rawan robek, dan radang sendi pada tempurung lutut. Nah, berikut beberapa penyebab-penyebab umum menurut para ahli:

  • Infeksi seperti artritis septik.

  • Cedera pada tulang rawan atau kerusakan tendon.

  • Terkilir.

  • Perdarahan pada sendi.

  • Mengidap penyakit tertentu (asam urat, tendonitis, Osgood-Schlatter, atau osteoartritis).

  • Sakit pada lutut bagian depan seperti rasa sakit pada sekitar tempurung lutut.

Faktor Risiko

Selain penyebab seperti di atas, sakit lutut juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor. Berikut faktor risikonya:

  • Olahraga-olahraga tertentu.

  • Masalah biomekanik.

  • Kelebihan berat badan.

  • Cedera yang pernah dialami sebelumnya.

  • Kurangnya fleksibilitas atau kekuatan otot.

Cara Mengatasinya

1. Penggunaan Obat

Sakit pada bagian lutut bisa diatasi melalui obat-obatan. Misalnya, obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) yang dijual bebas seperti ibuprofen atau naproxen. Obat jenis ini bisa membantu untuk mengatasi peradangan dan rasa sakit. Namun, bila diminum sebelum makan maka obat-obatan ini bisa menyebabkan masalah perut. Oleh sebab itu, pengidap mag atau radang lambung sangat disarankan untuk meminta saran dokter sebelum menggunakan obat-obatan tersebut.

2. Suntik

Selain sendi, dokter juga bisa memberikan suntikan steroid atau gel yang dapat mengisi sendi yang telah menipis karena rusak. Kata ahli, rasa nyeri pada lutut bisa disebabkan karena menipisnya tulang rawan pengisi sendi. Alhasil, ketika terjadi gesekan antartulang persendian maka akan timbul rasa nyeri.

Namun, cara mengatasi nyeri lutut melalui suntikan ini umumnya tak akan bertahan lama. Dalam beberapa waktu, rasa sakitnya bisa muncul kembali karena steroid atau gel tak bisa bertahan selamanya di dalam sendi.

3. Terapi Fisik

Sakit pada tempurung lutut juga bisa diatasi dengan terapi fisik seperti fisioterapi. Tujuannya untuk memperkuat otot-otot di sekitar lutut. Misalnya, memperkuat otot kuadrisep (paha depan), meregangkan otot hamstring (paha belakang), dan otot betis (kaki bagian bawah). Namun, bila terapi fisik tak membuahkan hasil yang diinginkan maka terkadang para ahli akan menyarankan untuk melakukan operasi guna memperbaiki kerusakan yang ada.

4. Operasi

Operasi bisa menjadi cara paling efektif untuk mengatasi sakit lutut yang disebabkan oleh pengapuran sendi. Operasi lutut sendiri bisa dibagi menjadi tiga jenis, yaitu operasi memperbaiki tulang rawan, menumbuhkan kembali tulang rawan, dan mengganti tulang rawan dengan cobalt chrome. Ketiga jenis ini akan dipilih sesuai dengan kebutuhan pasien. Kata ahli, bila kondisi lutut sudah cukup parah maka tak menutup kemungkinan akan dibutuhkan penggantian lutut.

Punya keluhan di lutut atau sendi bagian lainnya? Kamu bisa lho bertanya langsung kepada dokter ahli melalui aplikasi Halodoc. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!

Baca juga:

 

 

 

 

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan