Inilah Cara Penyebaran Penyakit Pes yang Diabaikan

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   05 April 2019
Inilah Cara Penyebaran Penyakit Pes yang DiabaikanInilah Cara Penyebaran Penyakit Pes yang Diabaikan

Halodoc, Jakarta - Dikenal juga dengan nama plague atau sampar, penyakit pes adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis. Bakteri ini bisa menyebar melalui perantara kutu dan menumpang hidup sebagai parasit, pada hewan yang ada di sekitar kita. Bagaimana cara penyebaran penyakit pes dan gejala yang ditimbulkan apabila terinfeksi? Simak penjelasannya setelah ini.

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa penyakit pes terbagi atas 3 tipe, yaitu bubonic plague, pneumonic plague, dan septicemic plague. Gejala umumnya muncul dalam waktu 1 hingga 7 hari setelah terinfeksi bakteri, dan dapat bervariasi tergantung tipe penyakit pes yang dialami. Berikut gejala penyakit pes berdasarkan tipenya:

1. Bubonic Plague

Ini adalah jenis wabah pes yang berdampak kepada kelenjar getah bening. Selain pembengkakan kelenjar getah bening, gejala lain yang menyertainya adalah demam, menggigil, lelah, nyeri otot, dan sakit kepala. Pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi di ketiak, pangkal paha, atau area lain. Pembengkakan ini dapat disertai pembentukan nanah pada kelenjar getah bening yang meradang.

Baca juga: Inilah Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Pes

2. Pneumonic Plague

Infeksi pes yang menyerang paru-paru. Gejalanya dapat berupa batuk, demam, dan sulit bernapas. Jenis ini paling berbahaya. Jika tidak langsung ditangani, dapat mengancam keselamatan jiwa.

3. Septicemic Plague

Infeksi pes yang terjadi di darah. Gejalanya adalah demam, menggigil, diare, muntah, dan sakit perut. Bahkan kadang-kadang disertai perdarahan melalui hidung, mulut, dan anus. Pada penyakit pes tipe ini, infeksi dapat menyebar hingga ke berbagai bagian tubuh, seperti kaki dan tangan, sehingga menyebabkan bercak hitam karena matinya jaringan tubuh di bagian tersebut.

Baca juga: Penyakit Pes Disebabkan Oleh Kutu yang Melekat pada Hewan Peliharaan, Benarkah?

Waspadai Cara Penularannya

Meskipun bakteri Yersinia pestis terdapat pada hewan, penyakit pes dapat menular ke manusia. Salah satu cara penularannya adalah melalui gigitan kutu tikus atau kontak langsung dengan jaringan atau cairan tubuh hewan yang terkena pes.

Tikus, anjing, tupai, marmut, kucing, rusa, kelinci, unta, dan domba adalah hewan-hewan yang berperan sebagai perantara. Sementara, perantara wabah yang paling sering adalah kutu yang biasanya ada pada tikus. Bakteri penyebab pes akan tumbuh dan berkembang di kerongkongan kutu.

Ketika kutu tersebut menggigit kulit hewan atau manusia dan mengisap darah dari tubuh inang, maka pada saat itulah bakteri keluar dari kerongkongan kutu dan masuk ke kulit. Selanjutnya, bakteri akan menyerang kelenjar getah bening hingga menyebabkan bagian ini mengalami peradangan. Dari sini, penyakit pes dapat menyebar ke organ tubuh yang lain. Bahkan, bisa sampai ke selaput otak, meskipun hal ini jarang terjadi.

Cegah Penularan dengan Cara Ini

Agar tidak terkena penyakit pes, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindarinya, yaitu:

  • Mencuci tangan secara teratur. Cucilah tangan secara teratur dengan menggunakan air dan sabun sebagai upaya menjaga kesehatan. Lakukan terutama ketika sebelum dan sesudah memasak atau menyajikan makanan, setelah ke toilet, dan setelah bersentuhan dengan hewan.

  • Menjaga jarak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi. Ketika ada orang atau hewan yang terinfeksi penyakit, terutama radang paru-paru, usahakan untuk menjaga jarak, setidaknya sampai orang atau hewan tersebut ditangani oleh dokter. Jarak yang aman adalah satu meter dari orang atau hewan yang terkena penyakit.

  • Hati-hati dengan hewan yang sakit atau mati. Disarankan untuk menghindari hewan yang sakit atau mati. Jika terpaksa harus menanganinya, pastikan menggunakan masker, sarung tangan, dan kacamata, agar tidak tertular penyakit pes yang mungkin terdapat pada hewan tersebut.

  • Jauhkan tikus dari rumah. Bersihkan rumah dari tikus dan pastikan lantai atau barang-barang di rumah tidak terkontaminasi oleh tikus. Tikus adalah hewan perantara wabah penyakit pes ke dalam rumah.

  • Hindari kutu. Jangan sampai di rumah atau lingkungan tempat tinggal terdapat kutu. Kutu yang menggigit hewan sakit atau kutu yang dapat langsung menggigit kulit, sangat mungkin membuat kamu terjangkit penyakit pes. Gunakan pembasmi nyamuk untuk mengusir kutu atau oleskan obat antinyamuk pada kulit agar terhindar dari gigitan serangga, termasuk kutu.

Baca juga: Rumah Kotor, Hati-Hati Bahaya Pes Akibat Tikus

Itulah sedikit penjelasan tentang cara penyebaran penyakit pes. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Mudah kok, diskusi dengan dokter spesialis yang kamu inginkan pun dapat dilakukan melalui Chat atau Voice/Video Call. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!