
“Menjadi peserta BPJS Kesehatan nyatanya memiliki banyak manfaat. Salah satu manfaat yang bisa didapat adalah kemudahan akses untuk perawatan kesehatan mental. Hal ini penting, sebab kondisi psikologis yang terjaga bisa berdampak pada kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan dan memengaruhi kualitas hidup seseorang.“
Halodoc, Jakarta – Kesehatan mental menjadi satu hal yang penting untuk dijaga. Tidak berbeda dengan kesehatan fisik, kondisi psikologis yang tidak dijaga dengan baik bisa memengaruhi dan menurunkan kualitas hidup. Sayangnya, kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan mental masih sangat kecil, terutama di Indonesia.
Kurangnya pengetahuan dan akses untuk layanan kesehatan psikologis diduga menjadi penyebabnya. Kabar baiknya, saat ini perawatan mental bisa diklaim di BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan. Lantas, bagaimana cara mengajukan klaim pemeriksaan kondisi psikologis melalui BPJS? Cari tahu jawabannya di sini!
Baca juga: Inilah Kondisi yang Membuat Seseorang Perlu Bertemu Psikolog
Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental
Kini, peseta BPJS Kesehatan bisa melakukan perawatan untuk menangani gangguan mental. Layanan yang diberikan adalah konseling di fasilitas kesehatan tingkat pertama, yaitu di Puskesmas. Melansir media internal resmi BPJS Kesehata, ada prosedur yang harus terlebih dahulu dilakukan untuk mendapatkan layanan ini. Pertama-tama, peserta BPJS harus memeriksakan diri ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama atau faskes primer dan klinik yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.
Setelah pemeriksaan, jika dinyatakan perlu mendapat penanganan lebih lanjut, dokter akan memberi rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan. Biasanya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau Rumah Sakit khusus, seperti Rumah Sakit Jiwa. Dengan layanan ini, seharusnya kesehatan mental bukan lagi menjadi hal yang diabaikan begitu saja.
Nyatanya, menjaga kondisi kesehatan psikologis adalah hal yang penting dilakukan. Jika tidak, risiko munculnya gangguan mental akan meningkat. Kalau sudah begitu, banyak hal yang akan dipengaruhi, termasuk kesehatan fisik serta kualitas hidup pengidapnya. Sebenarnya, apa saja faktor yang bisa meningkatkan risiko terjadinya gangguan mental?
Perlu diketahui, gangguan atau masalah pada kesehatan mental bukan merupakan hal yang aneh apalagi bersifat aib. Tidak berbeda dengan kondisi fisik, kondisi kesehatan psikologis juga bisa terganggu. Ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebab hal ini terjadi, termasuk faktor lingkungan sosial atau pengalaman traumatis yang dilalui sebelumnya.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Pengidap Skizofrenia Paranoid ke Psikiater?
Ada beberapa faktor risiko gangguan mental, yaitu:
- Jenis kelamin, perempuan memiliki risiko tinggi mengidap depresi dan kecemasan, sedangkan laki-laki memiliki risiko mengidap ketergantungan zat dan antisosial.
- Perempuan yang baru saja melahirkan.
- Mengalami trauma atau masalah pada masa kanak-kanak.
- Menjalani profesi yang rentan memicu stres.
- Riwayat anggota keluarga atau keluarga dengan penyakit mental.
- Memiliki riwayat kelahiran dengan gangguan pada otak.
- Ada riwayat penyakit mental sebelumnya.
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan terlarang.
Diagnosis Gangguan pada Mental
Untuk mendiagnosis gangguan pada mental, dokter ahli jiwa atau psikiater akan memulainya dengan wawancara medis. Setelah itu, dilakukan wawancara psikiatri lengkap mengenai riwayat perjalanan gejala pada pengidap serta riwayat penyakit pada keluarga pengidap. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh untuk memastikan ada atau tidak penyakit lain.
Jika dibutuhkan, pemeriksaan penunjang akan dilakukan. Biasanya, dokter akan menyarankan pemeriksaan fungsi tiroid, skrining alkohol dan obat-obatan, serta CT scan untuk mengetahui adanya kelainan pada otak pengidap.
Baca juga: Orangtua Harus Sensitif terhadap Kesehatan Mental Anak
Jika kamu adalah peserta BPJS Kesehatan dan memiliki gejala gangguan mental, jangan ragu untuk melakuan pemeriksaan. Kunjungi Puskesmas terdekat dan ikuti prosedur yang ditentukan. Kamu juga bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk menemukan daftar rumah sakit yang bisa dikunjungi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan mental. Download aplikasi Halodoc segera di App Store atau Google Play!
