Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Parental Burnout

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   04 Juli 2021
Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Parental BurnoutLangkah yang Bisa Dilakukan untuk Mencegah Parental Burnout

“Parental burnout mengacu pada kondisi kelelahan yang intens yang bisa dialami orangtua. Hal ini bisa mengakibatkan perasaan tidak terikat dengan anak dan keraguan terhadap diri sendiri sebagai orangtua. Untuk mencegah parental burnout, perawatan diri sendiri harus diprioritaskan untuk mendapatkan energi kembali agar bisa memberikan yang terbaik untuk anak.”

Halodoc, Jakarta – Menjadi orangtua memang tidak mudah. Tidak ada lagi hari di mana ibu bisa bersantai menonton Netflix atau sekadar membaca buku di sofa. Sebaliknya, hari-hari ibu akan dipenuhi dengan tugas-tugas yang tidak pernah berakhir. 

Mulai dari rutinitas sehari-hari yang monoton, seperti memberi makan Si Kecil, memandikannya, dan mengantarnya ke sekolah, hingga kewajiban yang berkaitan dengan cara terbaik untuk mengasuh, mengajar dan mendisiplinkan anak-anak. Belum lagi bila Si Kecil menguji kesabaran ibu dengan menolak makan, melempar tantrum, menangis, dan sebagainya. 

Tidak hanya sampai di situ saja tugas ibu sebagai orangtua, ibu pun juga masih harus mengurus pekerjaan rumah tangga dan bagi ibu yang bekerja, menyelesaikan pekerjaan kantor adalah kewajiban lainnya yang perlu ibu penuhi.

Dengan segudang tugas yang terus menumpuk, tidak heran bila banyak orangtua mengalami parental burnout. Kondisi ini sebaiknya jangan disepelekan. Parental burnout bisa berdampak buruk bagi kesehatan mental ibu. Ketahui cara mencegah parental burnout berikut ini.

Baca juga: Orangtua yang Stres dapat Memengaruhi Kesehatan Anak

Prioritaskan Perawatan Diri Sendiri

Menurut penelitian di Clinical Psychological Science (2019), parental burnout adalah kelelahan yang intens pada orangtua yang mengakibatkan perasaan terlepas dari anak-anak mereka dan keraguan tentang kemampuan mereka menjadi orangtua. Kondisi tersebut bisa menyebabkan sejumlah konsekuensi negatif yang parah yang memengaruhi hubungan orangtua dan anak, seperti pikiran untuk kabur, mengabaikan dan membahayakan anak. 

Parental burnout terjadi karena banyak orangtua menghabiskan begitu banyak waktu dan energi untuk anak-anak mereka, sehingga mereka mengabaikan kebutuhan mereka sendiri. Padahal agar bisa terus memberikan yang terbaik untuk anak-anak, kebutuhan dan perawatan diri sendiri perlu dipenuhi terlebih dahulu.

Coba ingat prosedur ketika terjadi kondisi darurat di pesawat. Ibu harus mengenakan masker oksigen terlebih dahulu sebelum mengenakannya pada anak ibu. Bila ibu pingsan karena kekurangan oksigen, ibu tidak bisa menolong orang lain, termasuk anak-anak ibu.

Nah, parental burnout juga tidak jauh berbeda dengan prosedur di pesawat tersebut. Ibu perlu memprioritaskan perawatan diri sendiri dan memberi diri ruang fisik, emosional dan mental yang diperlukan untuk bernapas dan mendapatkan energi kembali, sehingga ibu bisa tetap sehat dan bermanfaat bagi anak-anak.

Baca juga: Ini Penjelasan Mengapa Ibu Rumah Tangga Lebih Rentan Mengalami Depresi

Cara Mencegah Parental Burnout

Berikut cara-cara yang bisa ibu lakukan untuk mencegah parental burnout:

  1. Luangkan Waktu untuk Kencan dengan Pasangan

Ibu mungkin berkata, “Mana sempat?.” Apalagi bila sudah malam, penampilan ibu sudah tidak karuan lagi setelah seharian mengurus anak dan mengerjakan pekerjaan rumah tangga.

Namun, meluangkan waktu untuk kencan atau berduaan dengan pasangan bisa menghidupkan kembali hubungan kalian satu sama lain. Ketika perhatian ibu dan suami sudah berfokus pada tanggung jawab sebagai orangtua selama satu minggu yang sibuk, penting untuk menemukan waktu berdua untuk saling terhubung kembali.

Akhirnya, ibu dan suami adalah pendukung hidup satu sama lain dan mitra dalam berbagai hal, termasuk mengurus anak. Jadi, menjaga keharmonisan hubungan dengan pasangan adalah ‘masker oksigen’ untuk ibu.

Baca juga: Punya Anak, Ini 4 Cara Jaga Quality Time dengan Pasangan

  1. Hari Libur Bersama Teman-teman

Penelitian sudah berulang kali menunjukkan bahwa memiliki sistem pendukung yang sehat bisa mengurangi stres, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup ibu secara keseluruhan. Sama seperti memiliki waktu dengan pasangan, ibu juga membutuhkan sistem pendukung yang kuat alias teman-teman ketika hari-hari terasa sangat melelahkan dengan berbagai urusan anak-anak.

Jadi, berilah diri sendiri izin untuk memiliki waktu berkualitas dengan teman dan keluarga, tanpa anak-anak, di mana ibu bisa mengisi ulang energi ibu dan kembali ‘waras’. Ibu bisa pergi ke spa, menonton konser, piknik, atau apa pun yang membantu ibu merasa sedikit lebih rileks. Cobalah untuk melakukan hal ini setiap dua hingga tiga bulan sekali.

  1. Waktu Sendiri

Selain memiliki waktu bersama pasangan, keluarga dan teman-teman, memiliki waktu sendiri juga tidak kalah penting. Luangkanlah waktu selama 20-30 menit sehari untuk menjadi diri sendiri.

Ibu bisa menggunakan waktu sendirian ini untuk berendam air hangat, membaca novel, menanam tanaman, bermain piano, sebelum ibu membenamkan kembali diri ibu dengan tanggung jawab sebagai orangtua.

  1. Mendengarkan Musik

Mendengarkan musik dapat menjadi cara mencegah parental burnout yang efektif. Tidak hanya bisa meningkatkan suasana hati, mendengarkan musik bermanfaat untuk membantu ibu untuk lebih tenang dan rileks, meningkatkan kualitas tidur, mengurangi depresi, dan meningkatkan produktivitas.

Penelitian menunjukkan, mendengarkan musik yang menenangkan bisa mengurangi stres dan kecemasan dengan menurunkan detak jantung dan tekanan darah. Musik klasik dan musik meditatif adalah beberapa contoh musik yang menenangkan.

Jadi, ibu mungkin bisa menyalakan musik klasik di pagi hari untuk seluruh keluarga, atau mendengarkan musik kesukaan ibu sambil melakukan pekerjaan rumah tangga agar ibu tetap senang dan tidak stres.

  1. Time Out

Setiap kali ibu perlu istirahat dari sesuatu yang intens, entah itu pekerjaan, pertengkaran sengit atau teriakan anak-anak, ambil ‘time out’. Tujuannya agar ibu memiliki ruang bernapas untuk menenangkan diri.

Jadi, ketika adegan di rumah ibu terlihat kacau balau, beri tahu anak-anak bahwa ibu memerlukan waktu ‘time out’. Setelah memastikan tidak ada benda berbahaya di sekitar anak, masuklah ke ruangan lain untuk bernapas dalam-dalam. Berdiam di ruang terpisah ini, bahkan hanya untuk beberapa menit bisa memberi ibu dampak yang signifikan.

Itulah cara-cara yang bisa ibu coba lakukan untuk mencegah parental burnout. Bila ibu tiba-tiba sakit kepala di tengah-tengah kesibukan mengurus anak, ibu bisa beli obat dengan menggunakan aplikasi Halodoc. Tidak perlu keluar rumah, tinggal order lewat aplikasi dan pesanan ibu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.

Referensi:
Psychology Today. Diakses pada 2021. 7 Tips to Prevent Parental Burnout.
WebMD. Diakses pada 2021. What to Know About Parental Burnout

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan