Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis, Mana yang Lebih Berbahaya?
Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba dan mungkin dapat kembali normal, sedangkan gagal ginjal kronis berkembang secara bertahap dan sering kali tidak bisa disembuhkan.

Daftar Isi:
- Apa itu Gagal Ginjal Akut dan Kronis?
- Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis
- Manakah yang Lebih Berbahaya?
- Langkah-Langkah Pencegahan Gagal Ginjal
- Kapan Harus ke Dokter?
Gagal ginjal adalah kondisi serius yang memengaruhi kemampuan ginjal untuk menyaring limbah dan kelebihan cairan dari darah.
Kondisi tersebut akan menyebabkan produk limbah dan cairan menumpuk, sehingga bisa terjadi pembengkakan di pergelangan kaki, muntah, lemas dan sesak napas.
Terdapat dua jenis utama gagal ginjal, yaitu akut dan kronis, yang berbeda dalam perkembangan, penyebab, dan tingkat keparahannya.
Lantas, apa perbedaan gagal ginjal akut dan kronis, dan manakah yang lebih berbahaya?





Apa itu Gagal Ginjal Akut dan Kronis?
Gagal ginjal akut (GGA) atau dikenal juga sebagai cedera ginjal akut (AKI) terjadi ketika fungsi ginjal menurun secara tiba-tiba dalam hitungan jam atau hari. Kondisi ini seringkali bersifat reversibel jika penyebabnya segera diatasi.
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kehilangan fungsi ginjal secara bertahap selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun. GGK bersifat progresif dan umumnya tidak dapat disembuhkan, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit ginjal stadium akhir (ESRD).
Perbedaan Gagal Ginjal Akut dan Kronis
Perbedaan gagal ginjal akut dan kronis yang utama terletak pada waktu terjadinya penyakit tersebut.
Gagal ginjal akut terjadi secara tiba-tiba, dan mungkin dapat kembali normal jika penyebabnya diatasi.
Namun, gagal ginjal kronis berlangsung perlahan-lahan selama setidaknya tiga bulan, dan dapat menyebabkan gagal ginjal permanen.
Selain itu, penyebab, gejala, dan pengobatan kedua jenis gagal ginjal tersebut juga berbeda.
Berikut perbedaan gagal ginjal akut dan kronis:
1. Penyebab
Gagal ginjal akut biasanya disebabkan oleh sesuatu yang bisa merusak ginjal, seperti dehidrasi, kehilangan banyak darah ketika operasi besar atau cedera, obstruksi saluran kemih atau akibat konsumsi obat-obatan tertentu.
Sedangkan gagal ginjal kronis umumnya disebabkan oleh kondisi jangka panjang, seperti tekanan darah tinggi (hipertensi) atau diabetes. Kedua kondisi tersebut secara perlahan merusak ginjal dan mengurangi fungsi organ tersebut dari waktu ke waktu.
2. Gejala
Gejala gagal ginjal akut
Gejala gagal ginjal akut biasanya berkembang dengan cepat dan berpotensi menjadi parah, seperti:
- Menurunnya frekuensi buang air kecil secara tiba-tiba.
- Mual.
- Kelelahan.
- Sesak napas.
- Pembengkakan kaki, atau pergelangan kaki karena kelebihan cairan.
- Detak jantung tidak teratur.
- Nyeri dada atau terasa seperti tertekan.
- Kebingungan.
- Kejang.
Gejala gagal ginjal kronis
Sementara itu gejala gagal ginjal kronis berkembang secara bertahap, sehingga pengidapnya sering kali tidak menyadari bahwa mereka memiliki penyakit tersebut sampai sudah parah.
Saat fungsi ginjal sudah semakin menurun, berikut gejala gagal ginjal kronis yang umumnya terjadi:
- Kelelahan dan kelemahan yang terus menerus.
- Napas berbau amonia.
- Nafsu makan yang buruk.
- Kulit kering dan gatal.
- Kaki dan pergelangan kaki bengkak karena kelebihan cairan.
- Mata bengkak, terutama di pagi hari.
- Dorongan untuk sering buang air kecil.
- Sering buang air kecil di malam hari.
- Sulit tidur.
- Kram otot di malam hari.
3. Pengobatannya
Pengobatan gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut biasanya memerlukan rawat inap di rumah sakit. Sementara itu, perawatannya sebagian besar difokuskan untuk mengobati penyebab yang mendasarinya untuk mencegah komplikasi. Pilihan pengobatan untuk gagal ginjal akut, antara lain:
- Cairan intravena, akan diberikan melalui jarum ke dalam aliran darah untuk meningkatkan kadar cairan pada pengidap dengan hipovolemia (rendahnya kadar bagian cair dari darah).
- Obat diuretik, digunakan untuk mengurangi kelebihan cairan di paru-paru, kaki, atau tungkai).
- Kalsium intravena, digunakan untuk menormalkan kadar kalium pada orang dengan hiperkalemia berat.
- Hemodialisis, yaitu sistem penyaringan darah yang digunakan untuk menggantikan fungsi ginjal membersihkan racun dari darah.
Pengobatan gagal ginjal kronis
Untuk gagal ginjal kronis, tidak ada pengobatan untuk menyembuhkannya, tapi ada beberapa perawatan yang bisa menjaga fungsi ginjal dan memperlambat perkembangan penyakit.
Berikut beberapa perawatan tersebut:
- Obat tekanan darah tinggi, seperti penghambat ACE.
- Obat kolesterol, seperti statin. Ini digunakan untuk mencegah penumpukan plak di arteri ginjal.
- Diuretik, digunakan untuk mengurangi retensi cairan dan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
- Agen perangsang eritropoietin, digunakan untuk mengobati anemia dengan merangsang hormon yang disebut eritropoietin yang meningkatkan produksi sel darah merah.
- Suplemen vitamin D, digunakan untuk membantu memperkuat tulang dan mengurangi risiko patah tulang.
- Pengikat fosfat, digunakan untuk mengurangi penyerapan fosfat dan risiko hiperfosfatemia.
- Diet rendah protein, bermanfaat untuk meminimalkan penumpukan produk limbah yang disebabkan oleh pemecahan protein makanan.
Kamu bisa simak selengkapnya Ini 5 Rekomendasi Obat Ginjal yang Ampuh dan Aman di Apotek
Manakah yang Lebih Berbahaya?
Meskipun kebanyakan kasus gagal ginjal akut bisa kembali normal setelah kondisi yang mendasarinya diobati, beberapa kasus bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Nah, kondisi tersebut berisiko menyebabkan gagal ginjal kronis dan gagal ginjal jangka panjang.
Sementara itu gagal ginjal kronis berkembang secara perlahan dan umumnya tidak bisa disembuhkan. Umumnya, pengidap perlu menjalani dialisis (cuci darah) selama sisa hidupnya atau menerima transplantasi ginjal.
Jadi, baik gagal ginjal akut maupun kronis, keduanya perlu diwaspadai, karena bisa menyebabkan kerusakan gagal ginjal permanen yang berakibat fatal.
Kamu alami gagal ginjal? Jangan panik dulu, ada beberapa Pilihan Pengobatan untuk Mengatasi Gagal Ginjal.
Langkah-Langkah Pencegahan Gagal Ginjal
Beberapa langkah dapat diambil untuk mencegah gagal ginjal:
- Kontrol Kondisi Medis: Kelola diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung dengan baik.
- Hidrasi yang Cukup: Minum banyak air untuk menjaga ginjal tetap sehat.
- Hindari Penggunaan Obat-obatan yang Merusak Ginjal: Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan tertentu.
- Pola Makan Sehat: Batasi asupan garam, protein, dan kalium.
- Berhenti Merokok: Merokok dapat merusak ginjal dan memperburuk penyakit ginjal.
- Periksa Kesehatan Ginjal Secara Teratur: Terutama jika memiliki faktor risiko seperti diabetes atau hipertensi.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala gagal ginjal akut, seperti penurunan jumlah urin, pembengkakan, kelelahan, atau sesak napas.
Deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat meningkatkan peluang pemulihan.
Konsultasi dengan dokter spesialis penyakit dalam kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc.
Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada.
Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!


