Advertisement

Perbedaan Lidah Normal dan Tongue Tie, Ini yang Perlu Diketahui

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   19 September 2025

Terdapat perbedaan antara liadh normal dan kondisi tongue tie, penting untuk melakukan penanganan yang tepat.

Perbedaan Lidah Normal dan Tongue Tie, Ini yang Perlu DiketahuiPerbedaan Lidah Normal dan Tongue Tie, Ini yang Perlu Diketahui

DAFTAR ISI


Tongue tie atau ankyloglossia adalah kondisi bawaan lahir yang membatasi rentang gerak lidah. Kondisi ini terjadi akibat frenulum linguae, selaput tipis yang menghubungkan bagian bawah lidah ke dasar mulut, terlalu pendek atau ketat. 

Frenulum yang abnormal ini menghambat pergerakan normal lidah, yang dapat memengaruhi kemampuan menyusu, makan, berbicara, dan menelan. Kondisi ini umumnya terdeteksi pada bayi baru lahir.

Namun, pada beberapa kasus, tongue tie mungkin baru terdiagnosis saat anak sudah lebih besar dan mengalami kesulitan dalam berbicara atau makan.

Perbedaan Lidah Normal dan Tongue Tie

Perbedaan utama antara lidah normal dan tongue tie terletak pada rentang gerak lidah dan penampakan frenulum. Berikut adalah perbedaan yang lebih rinci:

  • Gerakan lidah: Lidah normal dapat bergerak bebas ke berbagai arah, termasuk menjulur melewati bibir atas, menyentuh langit-langit mulut, dan bergerak dari sisi ke sisi. Pada tongue tie, gerakan lidah terbatas, sehingga sulit atau bahkan tidak mungkin untuk melakukan gerakan-gerakan tersebut.
  • Bentuk lidah: Saat menjulur, lidah normal akan terlihat bulat atau sedikit runcing. Pada tongue tie, ujung lidah mungkin tampak berbentuk hati atau terbelah dua (bifid) akibat tarikan frenulum yang pendek.
  • Penampilan frenulum: Pada lidah normal, frenulum terlihat tipis dan elastis, memungkinkan lidah bergerak bebas. Pada tongue tie, frenulum tampak lebih tebal, pendek, dan kencang. Dalam beberapa kasus, frenulum bahkan bisa mencapai ujung lidah.
  • Kemampuan menyusu pada bayi: Bayi dengan lidah normal dapat melekat dengan baik pada payudara ibu dan menyusu dengan efektif. Bayi dengan tongue tie mungkin mengalami kesulitan dalam menyusui, seringkali tidak dapat melekat dengan benar, mudah terlepas dari payudara, atau menyebabkan nyeri pada puting ibu.
  • Pengucapan kata: Anak-anak dengan lidah normal dapat mengucapkan berbagai bunyi bahasa dengan jelas. Pada anak dengan tongue tie, terutama jika tidak ditangani, dapat mengalami kesulitan dalam mengucapkan beberapa huruf atau bunyi tertentu, seperti “L”, “R”, “T”, “D”, “S”, “Z”, dan “TH”.

Gejala Tongue Tie pada Bayi

Gejala tongue tie dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Pada bayi, beberapa gejala terkait dengan proses menyusui, seperti:

  • Kesulitan menyusu.
  • Mulut bayi tidak dapat melekat dengan baik pada payudara.
  • Sering terlepas dari payudara saat menyusu.
  • Proses menyusu berlangsung lama.
  • Bayi rewel saat menyusu.
  • Berat badan bayi tidak naik sesuai harapan.
  • Ibu merasakan nyeri pada puting saat menyusui.
  • Bunyi “klik” saat bayi menyusu.

Penyebab Tongue Tie

Penyebab pasti tongue tie belum diketahui sepenuhnya. Namun, terdapat beberapa kondisi yang diduga dapat menyebabkan tongue tie: 

  • Gangguan perkembangan pada frenulum linguae selama masa kehamilan. 
  • Faktor genetik diduga berperan dalam terjadinya tongue tie. Bayi yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa lebih berisiko mengalami tongue tie.

Ibu Jangan Diabaikan, Tongue Tie Ankyloglossia Sebabkan 3 Komplikasi Ini.

Pengobatan Tongue Tie

Tidak semua kasus tongue tie memerlukan pengobatan. Pada beberapa kasus ringan, frenulum dapat meregang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia bayi. 

Namun, jika tongue tie menyebabkan masalah menyusu, bicara, atau masalah kesehatan lainnya, tindakan medis mungkin diperlukan.

Pilihan pengobatan untuk tongue tie meliputi:

  • Frenotomi: Prosedur sederhana dengan memotong frenulum menggunakan gunting steril. Frenotomi dapat dilakukan di klinik dokter atau rumah sakit, dan biasanya tidak memerlukan anestesi.
  • Frenuloplasty: Prosedur yang lebih kompleks yang melibatkan pemotongan frenulum dan kemudian menjahitnya kembali untuk menciptakan frenulum yang lebih panjang dan fleksibel. Frenuloplasti biasanya dilakukan jika frenotomi tidak efektif atau jika frenulum terlalu tebal.

Ibu juga bisa ketahui, Begini Cara Atasi Kelainan Lidah Tongue-Tie pada Bayi. 

Apakah Tongue Tie Bisa Dicegah?

Karena penyebab pasti tongue tie belum diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegah kondisi ini. Namun, ibu hamil dapat menjaga kesehatan kehamilan dengan mengonsumsi makanan bergizi, menghindari rokok dan alkohol, serta melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika:

  • Bayi mengalami kesulitan menyusu.
  • Ibu merasakan nyeri pada puting saat menyusui.
  • Anak mengalami kesulitan berbicara.
  • Terdapat kesulitan dalam membersihkan mulut.

Pemeriksaan dan penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi yang lebih serius.

Anak Mengidap Tongue Tie? Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatan. Cek di artikel ini.

Kesimpulan

Tongue tie adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir. Meskipun umumnya tidak menimbulkan masalah serius, tongue tie dapat memengaruhi kemampuan menyusu, berbicara, dan menjaga kebersihan mulut. 

Jika ibu mencurigai adanya tongue tie pada bayi atau anak, segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang sesuai. Deteksi dan penanganan dini dapat membantu mencegah komplikasi jangka panjang.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam. 

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Cleveland Clinic.. Diakses pada 2025. Tongue-Tie (Ankyloglossia) Symptoms, Causes & Treatment. 
Mayo Clinic. Diakses pada 2025. Tongue-tie (ankyloglossia) – Symptoms and Causes. 

Pertanyaan Seputar Tongue Tie

1. Apakah tongue tie selalu memerlukan operasi?

Tidak, tidak semua kasus tongue tie memerlukan operasi. Pada kasus ringan, dokter mungkin menyarankan untuk menunggu dan melihat apakah kondisi membaik dengan sendirinya. Namun, jika tongue tie menyebabkan masalah yang signifikan, seperti kesulitan menyusu atau berbicara, operasi mungkin diperlukan.

2. Apakah operasi tongue tie sakit?

Operasi tongue tie, baik frenotomi maupun frenuloplasti, umumnya tidak terlalu sakit. Pada bayi, frenotomi seringkali dapat dilakukan tanpa anestesi. Pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, anestesi lokal biasanya digunakan untuk meminimalkan rasa sakit.

3. Berapa lama waktu pemulihan setelah operasi tongue tie?

Waktu pemulihan setelah operasi tongue tie bervariasi tergantung pada jenis operasi yang dilakukan dan usia pasien. Frenotomi biasanya memiliki waktu pemulihan yang lebih singkat dibandingkan frenuloplasti. Pada bayi, luka biasanya sembuh dalam beberapa hari. Pada anak yang lebih besar atau orang dewasa, waktu pemulihan mungkin lebih lama.