Advertisement

Perbedaan Otot Polos vs Lurik: Kenali Cirinya

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Caisar Dewi Maulina   12 November 2025

Otot polos tidak bergaris, sementara otot lurik memiliki tampilan bergaris.

Perbedaan Otot Polos vs Lurik: Kenali CirinyaPerbedaan Otot Polos vs Lurik: Kenali Cirinya

DAFTAR ISI

  1. Perbedaan Otot Polos dan Otot Lurik: Apa Saja?
  2. Fungsi Otot Polos dan Otot Lurik dalam Tubuh
  3. Gangguan yang Umum Terjadi pada Otot Polos dan Otot Lurik
  4. Cara Menjaga Kesehatan Otot
  5. Kapan Harus ke Dokter?
  6. FAQ

Pernah penasaran kenapa gerakan tubuh bisa terjadi begitu cepat? Jawabannya ada pada jenis otot yang bekerja.

Dalam tubuh manusia, terdapat berbagai tipe otot dengan fungsi dan karakteristik berbeda, dua di antaranya adalah otot polos dan otot lurik.

Memahami perbedaan otot polos dan otot lurik penting untuk mengenali cara kerja tubuh kita, mulai dari pernapasan, pencernaan, hingga aktivitas fisik sehari-hari.

Yuk, kenali lebih dalam ciri khas masing-masing otot dan fungsinya lewat penjelasan berikut!

Perbedaan Otot Polos dan Otot Lurik: Apa Saja?

Otot adalah jaringan penting dalam tubuh yang berperan dalam berbagai fungsi, mulai dari gerakan hingga menjaga stabilitas.

Terdapat tiga jenis otot utama dalam tubuh manusia: otot polos, otot lurik (atau disebut juga otot rangka), dan otot jantung.

1. Otot Polos: Si “Otot Tak Sadar”

Otot polos adalah jenis otot yang bekerja secara tidak sadar atau otomatis. Artinya, kita tidak perlu memikirkannya untuk menggerakkannya. Otot polos ditemukan di dinding organ dalam tubuh, seperti:

  • Saluran pencernaan (lambung, usus).
  • Pembuluh darah.
  • Kandung kemih.
  • Rahim.

Otot polos bekerja di bawah kendali sistem saraf otonom. Kontraksi dan relaksasi otot polos terjadi secara perlahan dan berkelanjutan. Misalnya, otot polos di saluran pencernaan membantu mendorong makanan melalui proses peristaltik.

2. Otot Lurik: Si “Otot Sadar”

Otot lurik atau otot rangka adalah jenis otot yang bekerja secara sadar. Gerakan otot lurik dikendalikan oleh sistem saraf somatik, yang memungkinkan kita untuk mengontrol gerakan tubuh.

Otot lurik melekat pada tulang melalui tendon dan bertanggung jawab atas gerakan tubuh, seperti berjalan, berlari, mengangkat barang, dan gerakan lainnya.

Otot lurik memiliki tampilan bergaris-garis (lurik) karena adanya susunan protein khusus yang disebut aktin dan miosin. Kontraksi otot lurik terjadi dengan cepat dan kuat, kondisi ini membuat otot tersebut mudah mengalami kelelahan jika digunakan secara berlebihan.

Fungsi Otot Polos dan Otot Lurik dalam Tubuh

Otot polos dan otot lurik memiliki fungsi yang berbeda namun sama pentingnya dalam tubuh:

1. Otot polos

Otot ini bekerja secara tidak sadar (involunter), artinya kamu tidak bisa mengendalikannya secara langsung. Otot polos terdapat di dinding organ dalam seperti lambung, usus, pembuluh darah, kandung kemih, dan rahim.

Fungsinya adalah mengatur berbagai proses vital tubuh, misalnya membantu pergerakan makanan dalam sistem pencernaan (peristaltik), mengontrol aliran darah dengan mengatur penyempitan dan pelebaran pembuluh, serta membantu pengeluaran urin dan zat sisa dari tubuh. Karena bekerja secara otomatis, otot polos terus aktif meskipun kamu sedang beristirahat atau tidur.

2. Otot lurik

Otot lurik, yang juga dikenal sebagai otot rangka, bekerja di bawah kendali sadar (volunter). Jenis otot ini melekat pada tulang dan memungkinkan tubuh melakukan berbagai gerakan, seperti berjalan, berlari, mengangkat benda, atau tersenyum.

Selain itu, otot lurik juga membantu menjaga postur tubuh dan mendukung kestabilan sendi. Aktivitas otot ini sangat bergantung pada sistem saraf sadar, sehingga kamu bisa mengatur kekuatan dan arah gerakannya sesuai kebutuhan.

Gangguan yang Umum Terjadi pada Otot Polos dan Otot Lurik

Beberapa gangguan yang dapat terjadi pada otot polos meliputi:

Gangguan pada otot lurik meliputi:

  • Cedera otot (terkilir, robek).
  • Distrofi otot (penyakit genetik yang menyebabkan kelemahan otot).
  • Nyeri otot (akibat aktivitas fisik berlebihan atau cedera).

Kamu alami nyeri otot? Jangan panik dulu, ya. Simak selengkapnya, Ini 5 Pilihan Obat Nyeri Otot dan Sendi yang Ampuh di Apotek.

Cara Menjaga Kesehatan Otot

Berikut adalah beberapa tips untuk menjaga kesehatan otot:

  • Olahraga teratur: Latihan kekuatan (angkat beban) untuk otot lurik dan olahraga aerobik untuk kesehatan secara keseluruhan.
  • Pola makan sehat: Konsumsi protein yang cukup untuk mendukung pertumbuhan dan perbaikan otot.
  • Hidrasi yang cukup: Minum air yang cukup untuk menjaga fungsi otot yang optimal.
  • Istirahat yang cukup: Berikan waktu bagi otot untuk pulih setelah beraktivitas.
  • Peregangan: Lakukan peregangan secara teratur untuk meningkatkan fleksibilitas dan mencegah cedera.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami gejala berikut:

  • Nyeri otot yang parah dan tidak membaik.
  • Kelemahan otot yang signifikan.
  • Sulit bergerak atau kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Tanda-tanda infeksi (kemerahan, bengkak, demam).

Itulah informasi mengenai perbedan otot polos dan otot lurik. Penting bagi kamu untuk menjaga kesehatan otot, agar dapat beraktivitas dengan lancar tanpa hambatan.

Jika kamu mengalami masalah pada otot atau memiliki pertanyaan lain seputar tulang dan otot, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi di Halodoc. Dokter akan membantu memberikan saran yang sesuai dengan kondisi tubuhmu.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.

Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
National Institutes of Health. Diakses pada 2025. Types of Muscle Tissue.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Skeletal Muscle. 
WebMD. Diakses pada 2025. Skeletal Muscle: What to Know.

FAQ

1. Apakah otot polos bisa beradaptasi terhadap stres jangka panjang seperti otot lurik?

Ya, otot polos memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi. Ketika organ seperti rahim atau pembuluh darah mengalami peregangan terus-menerus, sel otot polos bisa menyesuaikan ukuran tanpa kehilangan kemampuannya berkontraksi, kemampuan ini disebut plasticity.

2. Benarkah otot lurik bisa mengalami kelelahan lebih cepat dibanding otot polos?

Benar. Otot lurik membutuhkan energi besar untuk kontraksi cepat dan kuat, sehingga lebih mudah lelah. Sebaliknya, otot polos mampu berkontraksi lambat namun tahan lama tanpa banyak menguras energi.

3. Apakah sinyal saraf yang mengontrol otot polos dan otot lurik berasal dari sistem yang sama?

Tidak. Otot lurik dikendalikan oleh sistem saraf somatik (sadar), sedangkan otot polos dikontrol oleh sistem saraf otonom, yang bekerja otomatis tanpa perintah sadar.

4. Bisakah otot polos berperan dalam emosi, misalnya saat gugup atau takut?

Ya. Ketika gugup, sistem saraf otonom mengaktifkan otot polos di pembuluh darah dan saluran pencernaan, menyebabkan tangan berkeringat, jantung berdebar, atau perut terasa mulas.

5. Apakah otot lurik bisa memperbaiki dirinya sendiri setelah cedera seperti otot polos?

Sebagian bisa. Otot lurik memiliki sel satelit yang membantu regenerasi setelah cedera ringan, namun kemampuan ini terbatas. Sebaliknya, otot polos memiliki tingkat regenerasi lebih tinggi karena sel-selnya dapat membelah dan memperbaiki diri lebih efektif.