Perlu Tahu, Ini 7 Penyebab Menopause di Usia 20-an

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Januari 2023

“Ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan menopause terjadi di usia 20-an. Mulai dari riwayat keluarga, operasi pengangkatan rahim, infeksi virus tertentu, hingga gangguan autoimun.”

Perlu Tahu, Ini 7 Penyebab Menopause di Usia 20-anPerlu Tahu, Ini 7 Penyebab Menopause di Usia 20-an

Halodoc, Jakarta –  Menopause umumnya terjadi di akhir usia 40-an atau awal 50-an, tetapi kondisi ini bisa berbeda pada tiap individu.  Pemicunya bisa karena faktor genetik, lingkungan, emosional, ataupun mengidap penyakit tertentu. Gejala menopause juga bisa jadi tidak sama antar perempuan yang satu dengan lainnya, ada yang merasakan hot flashes ada yang tidak.

Meskipun rentang usia seorang perempuan mengalami menopause di akhir usia 40-an atau awal 50-an, beberapa kondisi bisa menyebabkan menopause terjadi lebih cepat, yaitu di usia 20-an. Simak selengkapnya di sini penyebab menopause bisa terjadi di usia 20-an! 

Penyebab Menopause di Usia 20-an

Menopause yang terjadi di usia 20-an disebut dengan menopause dini. Menopause dini atau disebut juga insufisiensi ovarium primer terjadi karena ovarium berhenti memproduksi estrogen. Beberapa kondisi yang bisa menjadi faktor penyebab menopause di usia 20-an adalah sebagai berikut:

1. Riwayat keluarga dengan kondisi menopause dini 

Jika anggota keluarga juga pernah mengalami hal yang sama, ada kemungkinan kamu juga akan mengalaminya. Berbicara dengan anggota keluarga yang juga pernah mengalami menopause di usia 20-an akan membantumu menemukan penanganan tepat berdasarkan pengalaman orang yang juga mengalami. 

2. Merokok di usia remaja

Merokok juga dikaitkan dengan penyebab menopause di usia 20-an. Asap rokok dapat memengaruhi kualitas organ reproduksi. Itu sebabnya, mengapa merokok dan asap rokok dapat menjadi faktor risiko seseorang bisa mengalami gangguan menstruasi, di mana salah satunya adalah menopause dini. 

3. Operasi ovarium

Pembedahan panggul atau pengangkatan ovarium terkadang menjadi penyebab menopause di usia 20-an. Pembedahan ini mungkin diperlukan karena kanker atau kondisi kesehatan lainnya, seperti endometriosis parah. Gejala menopause yang diakibatkan operasi ovarium bisa lebih parah dibanding dengan menopause yang terjadi secara natural.

4. Paparan bahan kimia

Orang yang menjalani kemoterapi atau terapi radiasi untuk mengobati kanker memiliki risiko mengalami menopause dini yang lebih tinggi. Efek radiasi dapat berakibat pada penurunan estrogen. Sinar gamma merupakan radiasi pengion yang dapat menyebabkan kerusakan sel, akibat radikal bebas yang dihasilkan saat radiasi berinteraksi dengan sel. 

Tingkat kerusakan sel dapat diminimalkan dengan antioksidan. Salah satu antioksidan yang dapat digunakan adalah isoflavon dari susu kedelai. Itu sebabnya, mengapa orang yang menjalani terapi radiasi direkomendasikan untuk mengonsumsi susu kedelai.

5. Infeksi virus

Beberapa virus tertentu dapat menjadi penyebab menopause di usia 20-an. Human immunodeficiency virus (HIV), gondongan, sitomegalovirus, tuberkulosis, malaria, dan virus lain berisiko menyebabkan perubahan pada dinamika ovarium sehingga memicu menopause dini.

6. Gangguan autoimun

Gangguan autoimun terkadang dapat merusak ovarium, sehingga menyebabkan menopause dini. Beberapa kondisi yang terkait dengan menopause dini meliputi:

  • Hipotiroidisme.
  • Tiroiditis Hashimoto.
  • Artritis reumatoid.
  • Penyakit Crohn.
  • Myasthenia Gravis.
  • Lupus eritematosus sistemik.
  • Sklerosis ganda.

7. Faktor genetik 

Faktor genetik dapat berkontribusi pada insufisiensi ovarium primer dan menopause dini. Sebagian besarnya adalah gen yang memengaruhi bagaimana ovarium berkembang dan berfungsi, bagaimana sel membelah, atau bagaimana deoxyribonucleic acid (DNA) diperbaiki dalam tubuh. Sindrom Turner dan sindrom X rapuh adalah kondisi genetik yang dapat menyebabkan menopause dini.

Risiko Kesehatan dari Menopause di Usia 20-an

Menopause di usia 20-an bukanlah kondisi yang wajar, karenanya dapat menyebabkan risiko kesehatan yang lain. Ada beberapa masalah kesehatan lain yang mengiringi menopause dini ini, yaitu: 

1. Penyakit jantung

Tingkat estrogen yang lebih rendah dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung. 

2. Masalah kesehatan mental

Perubahan hormon sebagai akibat dari menopause dini juga dapat menyebabkan beberapa perubahan emosi yang signifikan. Kecemasan, depresi, dan harga diri yang rendah bisa jadi sering terjadi.

3. Masalah kesehatan mata 

Perempuan yang mengalami menopause dini lebih berisiko mengalami masalah kesehatan mata. Ini dikarenakan fluktuasi hormon yang memicu mata kering, katarak, glaukoma, dan degenerasi makula. Ketika kadar estrogen berkurang, kornea tidak mendapatkan banyak estrogen sehingga kornea dapat menegang yang dapat memengaruhi cara cahaya masuk ke mata. 

4. Hipotiroidisme

Menopause dini dapat menyebabkan hormon yang diproduksi kelenjar tiroid mengalami penurunan, sehingga mengakibatkan perubahan metabolisme dan tingkat energi.

5. Osteoporosis

Tingkat estrogen yang lebih rendah terkadang dapat melemahkan tulang yang membuatnya lebih rentan terhadap patah tulang.

Informasi selengkapnya mengenai penyebab menopause di usia 20-an dan gangguan kesehatan yang diakibatkan kondisi tersebut, bisa didapatkan dengan download aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc, kamu juga bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan suplemen tanpa harus keluar rumah. 

Referensi:
Natural B Journal of Health and Environmental Sciences. Diakses pada 2022. Radiation Effects on Decreased Estrogen with Isoflavone Consumption to Prevent Early Menopause in Radiation Therapy.
Healthline. Diakses pada 2022. What to Know About Menopause in Your 20s.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Premature and Early Menopause.
The Irish Times. Diakses pada 2022. When menopause arrives in your 20s.
Better Health Channel. Diakses pada 2022. Premature and early menopause.
National Institute on Aging. Diakses pada 2022. What Is Menopause?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan