Halodoc, Jakarta – Sunat adalah tindakan medis untuk mengangkat kulup, yaitu jaringan kulit yang menutupi bagian penis. Kulup diangkat supaya kepala penis bisa terbuka. Ketika kulup sudah terbuka, penis akan lebih mudah dibersihkan sehingga terhindar dari masalah kesehatan. 

Prosedur ini biasanya umumnya dilakukan pada bayi laki-laki yang baru lahir, berusia dua sampai delapan hari, atau bisa juga pada rentang usia 7-10 tahun. Salah satu metode yang paling modern adalah sunat laser. Metode ini dinilai lebih aman dan nyaman ketimbang lainnya. Pasalnya, sunat laser minim pendarahan. Yuk ketahui kelebihan dan kekurangan sunat laser lainnya berikut ini!

Kelebihan dan Kekurangan Sunat Laser

Prosedur sunat jenis ini umumnya memakan waktu 20-30 menit saja. Sedangkan proses pemulihannya hanya butuh 5-7 hari. Berikut beberapa keunggulannya: 

• Pendarahan cenderung lebih singkat dibanding sunat konvensional menggunakan pisau bedah.
• Proses penyembuhan lebih cepat. 
• Waktu pengerjaannya jauh lebih singkat
• Hasilnya lebih rapi ketimbang sunat dengan pisau bedah

Meski begitu, sunat jenis ini bukan tanpa risiko. Seluruh prosedur pembedahan tentunya punya risiko. Nah, berikut beberapa risikonya:

• Mengalami infeksi
• Terasa nyeri usai menjalani prosedur
• Pendarahan 
• Reaksi obat bius, contohnya memar, iritasi kulit, pusing, mual sampai sesak napas.

Sebaiknya, segera temui dokter apabila mengalami efek di atas.

Untuk mencegah risiko tersebut, area luka akan dibalut perban. Perban ini biasanya akan dililitkan dengan erat di sekitar penis untuk melindungi luka dan mengurangi pembengkakan. 

Pertimbangkan beberapa bentuk celana yang dapat menahan penis pada posisinya untuk mengurangi gesekan.

Selain itu, jaga kebersihan area penis untuk mencegah terjadinya infeksi.

Orang tua juga perlu tahu: Anak Mengidap Hipospadia? 3 Dokter Ini Bisa Bantu Pengobatan.

Prosedur Sunat Laser

Sunat jenis ini umumnya ada di Indonesia menggunakan alat bedah listrik (kauter) untuk memotong kulit penis.

Kauter memiliki sifat panas dan bisa langsung membekukan darah di kulit. Oleh sebab itu, alat ini bisa memotong kulit tanpa menyebabkan pendarahan.

Sedangkan prosedur sunat laser yang sesungguhnya umumnya belum banyak tersedia di fasilitas kesehatan Indonesia.

Metode ini menggunakan sinar laser CO2 untuk memotong kulit. Efektivitasnya mirip sekali dengan teknik bedah listrik. Tampilannya pun lebih rapi dan luka bisa sembuh lebih cepat.

Kedua metode di atas tetap perlu jahitan untuk merapikan bekas sayatan dan membuat luka cepat sembuh. 

Jika ibu masih bingung untuk memilih jenis sunat yang tepat untuk Si Kecil, ibu bisa berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter. 

Setelah menjalani pemeriksaan medis, dokter bisa merekomendasikan metode sunat yang cocok untuk Si Kecil. Sampaikan pada dokter jika ibu memiliki preferensi sunat laser untuk anak. 

Jika kamu punya pertanyaan lain seputar sunat, hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc saja. 

Dokter yang ahli di bidangnya akan menjawab pertanyaan kamu sekaligus memberikan solusi terbaik.

Jangan tunda sebelum kondisinya memburuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi:

National Library of Medicine. Diakses pada 2023. Technology Meets Tradition: CO2 Laser Circumcision versus Conventional Surgical Technique.

National Library of Medicine. Diakses pada 2023. Electrosurgery use in circumcision in children: Is it safe?

World Health Organization. Diakses pada 2023. Neonatal and Child Male Circumcision: A Global Review.

Medline Plus. Diakses pada 2023. Circumcision.

Kids Health. Diakses pada 2023. Surgeries and Procedures: Circumcision.