Persistent Sexual Arousal Syndrome Bisa Disembuhkan? Cek Metodenya

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 November 2022

“Cara terbaik untuk mengobati persistent sexual arousal syndrome adalah dengan mengobati penyebabnya. Namun, ada juga beberapa metode yang bisa dilakukan untuk mengurangi gejala sindrom tersebut, mulai dari obat-obatan hingga terapi fisik.”

Persistent Sexual Arousal Syndrome Bisa Disembuhkan? Cek MetodenyaPersistent Sexual Arousal Syndrome Bisa Disembuhkan? Cek Metodenya

Halodoc, Jakarta – Pada malam hari, ketika menonton film romantis atau mendengar lagu romantis, misalnya, bisa membuat seseorang merasa bergairah secara seksual. Namun, ada juga fenomena di mana gairah seksual tiba-tiba muncul tanpa alasan sama sekali. Nah, fenomena tersebut disebut persistent sexual arousal syndrome (PSAS).

Pada kasus PSAS, pengidap bisa merasakan semua gejala gairah seksual pada fisiknya, seperti ereksi atau pembengkakan pada vagina, padahal tidak ada hasrat seksual sama sekali. Hal ini tentu bisa membuat orang yang mengalaminya merasa tidak nyaman, malu, bahkan stres.

Lantas, adakah cara untuk mengobati persistent sexual arousal syndrome

Memahami Persistent Sexual Arousal Syndrome dan Penyebabnya

Sebelum mengetahui metode pengobatan yang tepat, pertama-tama kamu perlu memahami dulu apa itu persistent sexual arousal syndrome dan apa penyebabnya.

PSAS adalah pengalaman sensasi fisik yang tidak terduga dan tidak terkendali yang terkait dengan gairah seksual, tapi tanpa adanya hasrat seksual. Jadi, sederhananya, orang dengan PSAS bisa mengalami rangsangan seksual pada alat kelaminnya secara tiba-tiba. Padahal, tidak ada hasrat seksual sama sekali dan gairah tersebut tidak bisa dikendalikan. Sensasi pada fisik tersebut bisa berlangsung lama dan tidak bisa diatasi dengan orgasme.

Berbeda dengan gairah seksual yang normal, persistent sexual arousal syndrome justru tidak enak. Gairah seksual yang normal terasa menyenangkan karena hal tersebut muncul dari hasrat seksual dalam diri, dan bisa mengalami kelegaan saat menyalurkannya dengan orgasme.

Namun, pada kasus PSAS, kamu tidak bisa mengontrol perasaan terangsang tersebut. Hal itu bisa muncul secara tiba-tiba kapan pun, dan kamu tidak tahu kapan rangsangan tersebut akan berakhir dan tubuh kembali normal.

Para ahli masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab persistent sexual arousal syndrome, tapi gangguan ini sudah dikaitkan dengan:

  • Masalah psikologis, termasuk stres.
  • Efek samping obat, seperti depresan.
  • Infeksi kelamin.
  • Masalah panggul.
  • Perubahan hormon, termasuk menghentikan atau memulai terapi hormon setelah menopause.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa saraf mungkin berperan. Dalam sebuah penelitian, beberapa wanita dengan PSAS memiliki kista (kantung berisi cairan) di saraf mereka di dekat pangkal tulang belakang. Pengidap  lainnya memiliki cacat sumsum tulang belakang dan yang lainnya memiliki disk hernia.

Cara Mengatasi  PSAS

Bila dokter bisa menentukan penyebab persistent sexual arousal syndrome yang dialami, maka cara efektif untuk mengatasi sindrom tersebut adalah dengan mengobati penyebabnya.

Pada beberapa kasus, masturbasi hingga orgasme bisa mengurangi beberapa gejala gairah. Namun, metode ini mungkin hanya memberikan kelegaan sementara sebelum gejala kembali. Pada beberapa kasus lain, sering melakukan masturbasi untuk meredakan PSAS bisa memperburuk gejala atau bahkan bisa menyebabkannya bertahan lebih lama.

Namun, berikut adalah beberapa pengobatan yang dipercaya bisa menjadi cara yang baik untuk mengatasi persistent sexual arousal syndrome:

1. Obat-obatan

Beberapa obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi PSAS, antara lain:

  • Antidepresan, seperti clomipramine, untuk mengobati gangguan obsesif kompulsif yang bisa menjadi penyebab di balik PSAS.
  • Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI), seperti fluoxetine, untuk mengobati gangguan depresi mayor.
  • Gel lidocaine untuk membuat area tubuh yang diolesi gel mengalami mati rasa.

2. Terapi perilaku

Beberapa terapi seperti terapi perilaku kognitif, terapi elektrokonvulsif, dan psikoterapi, bisa membantu bila kondisi seperti kecemasan atau depresi menjadi penyebab atau memperburuk gejala persistent sexual arousal syndrome. Terapi dengan teknik distraksi atau mindfulness juga bisa membantu mengalihkan rangsangan seksual yang timbul dengan sesuatu yang lain.

3. Terapi fisik

Terapi fisik seperti pijat dasar panggul atau akupresur juga bisa membantu mengurangi gejala PSAS.

Itulah beberapa metode pengobatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi persistent sexual arousal syndrome. Untuk cek obat dan vitamin yang diresepkan dokter untuk mengatasi masalah kesehatan kamu, gunakan saja aplikasi Halodoc

Tidak perlu repot-repot, cukup order lewat aplikasi dan pesananmu akan diantar dalam waktu satu jam. Yuk, download Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play untuk mendapatkan solusi kesehatan terlengkap dengan mudah.

Banner download aplikasi Halodoc
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Persistent Genital Arousal Disorder.
WebMD. Diakses pada 2022. What Is Persistent Genital Arousal Disorder?.
Healthline. Diakses pada 2022. What is Persistent Genital Arousal Disorder (PGAD)?

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan