Pertanyaan yang Diajukan Dokter saat Diagnosis Penyakit Paru Kronis

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Juni 2021
Pertanyaan yang Diajukan Dokter saat Diagnosis Penyakit Paru KronisPertanyaan yang Diajukan Dokter saat Diagnosis Penyakit Paru Kronis

Halodoc, Jakarta - Penyakit paru obstruktif kronis atau PPOK merupakan peradangan yang terjadi pada paru-paru yang berkembang dalam jangka waktu yang lama. Masalah medis ini biasanya ditandai dengan gejala berupa kesulitan bernapas, mengi, dan batuk berdahak.

Emfisema dan bronkitis kronis adalah dua kondisi yang paling sering berkembang menjadi penyakit paru kronis. Saat mengalami emfisema, kerusakan terjadi pada bagian alveolus, sementara itu pada bronkitis kronis, kerusakan terjadi pada bagian saluran bronkus.

PPOK lebih sering terjadi pada orang berusia paruh baya dengan kebiasaan merokok. Seiring berjalannya waktu, masalah kesehatan ini akan semakin memburuk dan meningkatkan risiko terjadinya kanker paru dan penyakit jantung.

Baca juga: Gangguan Pernapasan, Ini 3 Tes untuk Diagnosis Emfisema

Tidak hanya itu, penyakit paru kronis juga bisa meningkatkan risiko pengidapnya terserang COVID-19. Orang-orang dengan kondisi tersebut memiliki risiko hingga 5 kali lipat lebih besar terkena COVID-19, dibandingkan dengan mereka yang tidak mengidap PPOK.

Diagnosis PPOK: Pertanyaan yang Diajukan Dokter

Penyakit paru obstruktif kronis terjadi secara perlahan dan sering kali tidak menunjukkan adanya gejala khusus pada fase awal. Gejala biasanya baru akan terlihat setelah beberapa tahun, kemudian ketika telah terjadi kerusakan signifikan pada organ paru-paru.

Biasanya, gejala yang dialami oleh pengidap masalah paru kronis, antara lain:

  • Batuk yang tidak kunjung sembuh dan disertai dahak.
  • Napas menjadi tersengal-sengal, terlebih ketika sedang melakukan aktivitas fisik.
  • Terjadi penurunan berat badan.
  • Nyeri dada.
  • Mengi atau bengek.
  • Pembengkakan pada tungkai dan kaki
  • Tubuh terasa lemas.

Baca juga: Seberapa Buruk Dampak Rokok Terhadap PPOK?

Kamu harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter atau rumah sakit apabila mengalami gejala tersebut, terlebih apabila diikuti dengan kondisi berikut ini:

  • Tubuh demam.
  • Jantung berdebar.
  • Bibir dan ujung jari berubah warna menjadi kebiruan.
  • Napas tersengal hingga tidak mampu berbicara.
  • Linglung dan mengalami kesulitan berkonsentrasi.

Agar mendapatkan diagnosis yang akurat, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan fisik. Dokter pun akan mengajukan beberapa pertanyaan, seperti:

  • Kapan kamu pertama kali mengalami sesak napas (saat berolahraga atau saat istirahat)?
  •  Seberapa sering sesak napas terjadi?
  • Sudah berapa lama mengalami sesak nafas? Apakah semakin buruk?
  • Seberapa jauh kamu bisa berjalan dan berapa anak tangga yang bisa kamu naiki sebelum harus berhenti karena sesak napas?
  • Seberapa sering dan kapan kamu batuk?
  • Sudah berapa lama kamu batuk? Apakah semakin buruk?
  • Apakah kamu mengalami batuk berdahak (sputum)? Apa warna dahaknya?
  • Pernahkah kamu mengalami batuk darah?

Lalu, pertanyaan lainnya seperti:

  • Penggunaan tembakau. Apakah kamu merokok, lalu apakah keluarga atau rekan juga merokok, berapa lama kamu merokok, berapa banyak sehari yang kamu hisap, berapa lama kamu berhenti merokok, apakah kamu merasa dapat berhenti merokok, dan masih banyak lagi.
  • Paparan iritasi udara, seperti debu atau bahan kimia, di tempat kerja.
  • Penyakit yang berhubungan dengan pernapasan anak.
  • Riwayat keluarga dengan penyakit pernapasan.
  • Kondisi medis lain yang mungkin kamu miliki dan perawatannya.
  • Bagaimana kondisi fisik memengaruhi kualitas hidup: pekerjaan yang terlewatkan, rutinitas yang terganggu, dan depresi, misalnya.
  • Nama dan dosis semua obat yang kamu minum, termasuk inhaler yang kamu gunakan.

Baca juga: Paru-Paru Bermasalah, Kapan Sebaiknya ke Dokter?

Jika kamu mengalami keluhan tadi, segera akses aplikasi Halodoc dan tanyakan langsung pada dokter ahli paru penanganan terbaik yang bisa kamu dapatkan. Jadi, pastikan kamu sudah download aplikasi Halodoc, ya!

Referensi:
Kaiser Permanente. Diakses pada 2021. History and Physical Exam for COPD.
MSD Manuals. Diakses pada 2021. Medical History and Physical Examination for Lung Disorders.
Healthline. Diakses pada 2021. Everything You Need to Know About Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD).

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan