Prefrontal Cortex, Ini Anatomi, Fungsi, dan Gangguan yang Bisa Terjadi

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   14 Januari 2025

Prefrontal cortex adalah bagian otak yang mengatur fungsi perencanaan maupun regulasi emosi.

Prefrontal Cortex, Ini Anatomi, Fungsi, dan Gangguan yang Bisa TerjadiPrefrontal Cortex, Ini Anatomi, Fungsi, dan Gangguan yang Bisa Terjadi

DAFTAR ISI

  1. Apa Itu Prefrontal Cortex?
  2. Apa Kata Riset?
  3. Anatomi Prefrontal Cortex
  4. Fungsi Prefrontal Cortex
  5. Gangguan yang Bisa Terjadi pada Prefrontal Cortex
  6. Tes untuk Deteksi Gangguan pada Prefrontal Cortex

Prefrontal cortex merupakan bagian penting dari otak manusia yang memegang peranan kunci dalam mengatur perilaku, emosi, dan pengambilan keputusan. 

Sebagai salah satu komponen dari lobus frontal, prefrontal cortex sering disebut sebagai pusat pengendali otak karena fungsinya yang kompleks. Mari ketahui lebih dalam tentang bagian otak yang satu ini!

Apa Itu Prefrontal Cortex?

Prefrontal cortex adalah bagian dari otak yang terletak di bagian paling depan lobus frontal. 

Area ini berperan dalam berbagai fungsi eksekutif, seperti perencanaan, pengendalian impuls, pengambilan keputusan, serta pemrosesan emosi dan sosial. 

Prefrontal cortex berinteraksi dengan bagian otak lainnya untuk memastikan manusia dapat bertindak secara rasional dan adaptif dalam menghadapi berbagai situasi.

Bagian ini juga berkembang paling akhir dibandingkan bagian otak lainnya, biasanya hingga usia 25 tahun. 

Ini yang menjadi alasan mengapa remaja kerap kurang matang dalam upaya mengendalikan emosi dan pengambilan keputusan daripada orang dewasa.

Apa Kata Riset?

Perkembangan prefrontal cortex berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan selama masa pertumbuhan. 

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, stimulasi sensori, stres, pengaruh obat-obatan, hormon, serta interaksi sosial dengan orang tua dan teman sebaya merupakan faktor penting dalam perkembangan bagian otak yang satu ini.

Pengalaman-pengalaman ini dapat membentuk dan mempengaruhi cara kerja prefrontal cortex.

Anatomi Prefrontal Cortex

Secara anatomi, prefrontal cortex adalah bagian dari lobus frontal dan dapat dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu:

  • Dorsolateral Prefrontal Cortex (DLPFC). Area ini berperan dalam fungsi kognitif tingkat tinggi, seperti perencanaan, penyelesaian masalah, memori kerja, dan pemikiran abstrak. DLPFC juga berfungsi dalam pengaturan perhatian dan pengambilan keputusan berbasis logika. 
  • Ventromedial Prefrontal Cortex (VMPFC). Bagian ini terkait dengan pengambilan keputusan berbasis emosi, evaluasi risiko, dan pengolahan penghargaan. VMPFC juga berperan dalam mengintegrasikan informasi emosional untuk memandu perilaku dan pengambilan keputusan. 
  • Orbitofrontal Cortex (OFC). Area ini terkait dengan regulasi emosi, evaluasi nilai hasil dari pilihan, pengambilan keputusan sosial, dan pengendalian impuls. OFC membantu dalam memahami konsekuensi dari tindakan dan berperan dalam adaptasi perilaku berdasarkan pengalaman.
  • Anterior Cingulate Cortex (ACC). Berfungsi dalam pemantauan konflik, deteksi kesalahan, regulasi perhatian, dan pengambilan keputusan berbasis motivasi. ACC juga berperan dalam kontrol emosi, evaluasi konsekuensi tindakan, dan pengendalian perilaku adaptif dalam situasi yang menantang.

Prefrontal cortex juga terhubung dengan berbagai bagian otak lainnya, seperti sistem limbik yang mengatur emosi, serta area motorik yang bertanggung jawab atas pergerakan.

Selain prefrontal cortex, pahami bagian lain dari Otak – Gangguan dan Informasi Kesehatan Lengkap.

Fungsi Prefrontal Cortex

Prefrontal cortex memiliki fungsi yang sangat kompleks dan penting untuk kehidupan sehari-hari. Beberapa fungsi utamanya adalah:

1. Fungsi eksekutif

Prefrontal cortex bertanggung jawab atas fungsi eksekutif, seperti perencanaan, penyelesaian masalah, pengorganisasian, dan pengambilan keputusan. 

Kemampuan ini memungkinkan individu untuk menetapkan tujuan dan mencapai hasil yang diinginkan.

2. Regulasi emosi

Dengan berinteraksi dengan sistem limbik, prefrontal cortex membantu dalam pengendalian emosi, seperti menenangkan diri dalam situasi stres atau mengelola rasa marah.

3. Pengendalian impuls

Prefrontal cortex memungkinkan individu untuk mengontrol dorongan instan dan memilih tindakan yang lebih rasional. Hal ini penting dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

4. Interaksi sosial

Prefrontal cortex memainkan peran dalam memahami norma sosial, empati, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan sosial.

5. Memori kerja

Area ini juga terlibat dalam memori kerja, yaitu kemampuan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi sementara dalam pikiran, seperti mengingat nomor telepon atau mengikuti petunjuk kompleks.

Gangguan yang Bisa Terjadi pada Prefrontal Cortex

Kerusakan atau disfungsi pada prefrontal cortex (PFC) dapat menyebabkan berbagai gangguan, baik yang bersifat kognitif, emosional, maupun perilaku.

Berikut adalah beberapa gangguan yang dapat terjadi:

1. Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)

Pada pengidap ADHD, aktivitas PFC, terutama di dorsolateral PFC (DLPFC), sering kali lebih rendah.

Hal ini menyebabkan kesulitan dalam memusatkan perhatian, mengendalikan impuls, dan mengorganisir tugas, yang merupakan ciri khas gangguan ini

2. Gangguan depresi

Penurunan aktivitas di ventromedial prefrontal cortex (VMPFC) sering dikaitkan dengan gejala depresi, seperti kehilangan motivasi, suasana hati yang buruk, kesulitan dalam pengambilan keputusan, dan kurangnya pengendalian emosi.

3. Gangguan kecemasan

Aktivitas yang berlebihan di dorsomedial PFC (DMPFC) atau anterior cingulate cortex (ACC) dapat menyebabkan overthinking, kekhawatiran berlebihan, dan kesulitan mengelola respons stres, yang merupakan karakteristik utama gangguan kecemasan.

4. Traumatic brain injury (TBI)

Cedera langsung pada PFC dapat mengakibatkan perubahan kepribadian, penurunan kemampuan berpikir logis, dan kesulitan dalam mengendalikan emosi. Gejala lainnya termasuk gangguan memori, kurangnya perhatian, dan perilaku impulsif.

5. Gangguan bipolar

Pada gangguan bipolar, aktivitas PFC, terutama di DLPFC dan VMPFC, sering kali tidak konsisten. 

Kondisi ini dapat memicu perubahan suasana hati yang ekstrem, dari mania hingga depresi, serta gangguan dalam pengambilan keputusan.

6. Demensia dan penyakit Alzheimer

Penyakit degeneratif ini sering merusak fungsi PFC, yang mengarah pada gangguan memori, kesulitan dalam pengambilan keputusan, hilangnya kemampuan berpikir abstrak, dan perubahan perilaku, seperti apati atau perilaku impulsif.

Penyakit degeneratif ini sering menyebabkan penurunan fungsi prefrontal cortex, yang mengarah pada gangguan memori, kesulitan dalam pengambilan keputusan, dan perubahan perilaku.

Jika kamu atau orang terdekat menunjukan tanda-tanda demensia, Ini Rekomendasi Dokter Saraf di Halodoc yang bisa dihubungi.

Tes untuk Deteksi Gangguan pada Prefrontal Cortex

Deteksi gangguan pada prefrontal cortex dapat dilakukan melalui berbagai tes dan prosedur diagnostik, seperti:

1. Pemeriksaan neuropsikologis

Tes ini mencakup serangkaian tugas yang dirancang untuk mengevaluasi fungsi kognitif, seperti memori kerja, pemecahan masalah, dan pengendalian impuls. Contohnya adalah tes Stroop dan tes Wisconsin Card Sorting.

2. Pencitraan otak

Ada juga berbagai tes pencitraan yang bisa dokter lakukan, seperti:

  • MRI (magnetic resonance imaging) untuk mendeteksi kerusakan struktural pada prefrontal cortex.
  • fMRI (functional MRI) untuk mengukur aktivitas otak selama tugas tertentu untuk melihat bagaimana prefrontal cortex berfungsi.
  • PET Scan (positron emission tomography) yang membantu mengidentifikasi aktivitas metabolik di area prefrontal cortex.

3. Electroencephalogram (EEG)

Tes ini mengukur aktivitas listrik otak dan dapat membantu mengidentifikasi pola aktivitas abnormal di prefrontal cortex. Pahami lebih lanjut tentang pemeriksaan Pemeriksaan Electroencephalography (EEG)

4. Tes kognitif berbasis komputer

Beberapa alat berbasis komputer, seperti Cambridge Neuropsychological Test Automated Battery (CANTAB), dirancang untuk menilai fungsi prefrontal cortex secara lebih mendalam.

Itulah penjelasan seputar prefrontal cortex yang perlu kamu ketahui. Jika kamu mengalami gejala yang memengaruhi bagian ini, segera hubungi dokter spesialis saraf di Halodoc saja. 

Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
Verywell Health. Diakses pada 2025. Prefrontal Cortex. 
NCBI. Diakses pada 2025. Prefrontal Cortex. 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2025. Frontal Lobe. 
APA Dictionary. Diakses pada 2025. Prefrontal Cortex. 
Proceedings of the National Academy of Sciences. Diakses pada 2025. Experience and the developing prefrontal cortex.