Advertisement

Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya!

5 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlin SpA   27 Mei 2025

Pusar bayi berdarah umumnya tidak berbahaya, dan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat di rumah.

Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya!Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab dan Cara Merawatnya!

Daftar Isi:

  1. Pusar Bayi Berdarah: Apa yang Perlu Diketahui?
  2. Penyebab Pusar Bayi Berdarah
  3. Gejala Pusar Bayi Berdarah yang Perlu Diperhatikan
  4. Cara Merawat Pusar Bayi agar Tidak Berdarah
  5. Kapan Harus ke Dokter?
  6. Pencegahan Infeksi pada Pusar Bayi
  7. Pertanyaan Umum Seputar Pusar Bayi Berdarah
  8. Kesimpulan

Pusar bayi berdarah adalah kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir setelah tali pusar dipotong. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya, tetapi penting untuk memahami penyebab dan cara penanganannya agar tidak terjadi infeksi.

Yuk, bahas lebih detail mengenai penyebab pusar bayi berdarah, gejala yang perlu diperhatikan, dan cara merawat yang tepat!

Pusar Bayi Berdarah: Apa yang Perlu Diketahui?

Setelah bayi lahir, tali pusar akan dipotong, dan sisa pangkalnya akan mengering dan lepas dalam waktu sekitar 1-3 minggu. Selama proses ini, wajar jika ibu melihat sedikit darah pada pangkal pusar atau di sekitar popok bayi. Namun, perdarahan yang berlebihan atau disertai dengan tanda-tanda infeksi perlu diwaspadai.

Bagaimana cara merawat tali pusar bayi? Baca di sini: Cara Merawat Tali Pusar Bayi agar Jauh dari Infeksi

Penyebab Pusar Bayi Berdarah

Ada beberapa penyebab umum pusar bayi berdarah, antara lain:

  • Gesekan: Gesekan antara pangkal pusar dengan popok atau pakaian bayi adalah penyebab paling umum.
  • Terlepas terlalu cepat: Jika tali pusar tertarik atau terlepas sebelum waktunya, pembuluh darah di bawahnya bisa berdarah.
  • Granuloma umbilikalis: Ini adalah pertumbuhan jaringan kecil berwarna merah muda pada pangkal pusar setelah tali pusar lepas. Kondisi ini tidak berbahaya tetapi bisa mengeluarkan sedikit cairan atau darah. Baca juga: Disebut Pusar Bodong, Kenali Penanganan Hernia Umbilikalis
  • Infeksi: Meskipun jarang, infeksi pada pangkal pusar bisa menyebabkan perdarahan, kemerahan, bengkak, dan keluarnya nanah.

Gejala Pusar Bayi Berdarah yang Perlu Diperhatikan

Selain perdarahan ringan, perhatikan gejala-gejala berikut yang mungkin menandakan adanya masalah yang lebih serius:

  • Perdarahan yang banyak dan tidak berhenti setelah beberapa menit.
  • Kemerahan atau bengkak di sekitar pusar.
  • Pusar mengeluarkan nanah atau cairan berbau tidak sedap.
  • Bayi demam (suhu lebih dari 38°C).
  • Bayi rewel atau tampak kesakitan saat disentuh di area pusar.

Cara Merawat Pusar Bayi agar Tidak Berdarah

Perawatan yang tepat dapat membantu mencegah perdarahan dan infeksi pada pusar bayi:

  • Jaga kebersihan dan kekeringan: Bersihkan pangkal pusar dengan lembut menggunakan kapas yang dibasahi air bersih setiap hari, terutama setelah mandi atau mengganti popok. Keringkan dengan kain bersih.
  • Biarkan terbuka: Hindari menutup pangkal pusar dengan perban kecuali jika disarankan oleh dokter. Membiarkannya terbuka membantu mempercepat proses pengeringan.
  • Gunakan popok yang tepat: Pastikan popok tidak menutupi atau menggesek pangkal pusar. Ibu bisa melipat bagian atas popok ke bawah atau menggunakan popok khusus untuk bayi baru lahir yang memiliki potongan di area pusar.
  • Hindari menarik atau mengganggu: Jangan mencoba menarik atau mencabut tali pusar yang belum lepas sendiri.

Bagaimana cara merawat bayi baru lahir? Baca di sini: Tips Perawatan untuk Bayi Baru Lahir

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika bayi mengalami gejala-gejala berikut:

  • Perdarahan yang banyak dan tidak berhenti.
  • Tanda-tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, nanah, atau demam.
  • Bayi tampak sangat rewel atau kesakitan.
  • Ibu khawatir tentang kondisi pusar bayi.

Pencegahan Infeksi pada Pusar Bayi

Pencegahan infeksi sangat penting untuk kesehatan bayi. Nah, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat pusar bayi.
  • Pastikan area pusar tetap bersih dan kering.
  • Hindari penggunaan bedak atau losion di area pusar.
  • Konsultasikan dengan dokter mengenai penggunaan alkohol atau antiseptik lain untuk membersihkan pusar bayi. Sebab, penggunaan alkohol 70% tidak selalu diperlukan dan dapat memperlambat proses pelepasan tali pusar.
  • Perhatikan tanda-tanda infeksi dan segera cari pertolongan medis jika diperlukan.

Kesimpulan

Pusar bayi berdarah umumnya merupakan kondisi yang tidak berbahaya dan dapat diatasi dengan perawatan yang tepat di rumah. Jaga kebersihan dan kekeringan area pusar, hindari gesekan, dan perhatikan tanda-tanda infeksi.

Jika ibu memiliki kekhawatiran atau melihat gejala yang mengkhawatirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter spesialis anak di Halodoc! Dokter dapat membantu memberikan saran dan pengobatan yang paling sesuai untuk kondisi anak.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:
WebMD. Diakses pada 2025. Umbilical Cord Care.
National Library of Medicine. Diakses pada 2025. The Use of Alcohol versus Dry Care for the Umbilical Cord in Newborns: A Systematic Review and Meta-analysis of Randomized and Non-randomized Studies
Healthline. Diakses pada 2025. Why is My Newborn’s Belly Button Bleeding?
Verywell Family. Diakses pada 2025. Everything You Need to Know About Umbilical Granulomas.


Pertanyaan Umum Seputar Pusar Bayi Berdarah

1. Apakah normal jika pusar bayi berdarah sedikit?

Ya, perdarahan ringan adalah hal yang wajar saat tali pusar mengering dan lepas.

2: Berapa lama pusar bayi biasanya lepas?

Biasanya, tali pusar akan lepas dalam waktu 1-3 minggu setelah lahir.

3. Apakah saya boleh memandikan bayi saya jika pusarnya belum lepas?

Boleh, tetapi pastikan untuk mengeringkan area pusar dengan lembut setelah mandi.

4. Apa yang harus saya lakukan jika pusar bayi saya mengeluarkan cairan bening?

Cairan bening yang sedikit biasanya normal, tetapi jika cairan tersebut berlebihan, berbau tidak sedap, atau disertai dengan tanda-tanda infeksi lainnya, segera konsultasikan dengan dokter.