Advertisement

Relapse Artinya? Kenali, Pahami, Atasi!

6 menit
Ditinjau oleh  dr. Budiyanto, MARS   12 November 2025

Relapse adalah kembalinya gejala atau perilaku lama setelah periode pemulihan.

Relapse Artinya? Kenali, Pahami, Atasi!Relapse Artinya? Kenali, Pahami, Atasi!

DAFTAR ISI:

  1. Perbedaan Relapse dan Lapse
  2. Penyebab Relapse
  3. Tanda-Tanda Relapse
  4. Tahapan Relapse
  5. Cara Mengatasi Relapse
  6. Pencegahan Relapse
  7. Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
  8. Kesimpulan
  9. FAQ

Relapse artinya kembalinya gejala atau perilaku yang sebelumnya telah berhasil diatasi atau dikendalikan. Dalam konteks adiksi, relapse artinya kembali menggunakan zat adiktif setelah periode abstinensi atau berhenti.

Sementara dalam kesehatan mental, relapse dapat berarti kembalinya gejala gangguan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan bipolar setelah periode stabil.

Relapse adalah bagian yang mungkin terjadi dalam proses pemulihan, dan bukanlah kegagalan total. Pemahaman ini penting untuk menghindari stigma dan rasa bersalah yang dapat memperburuk kondisi individu yang mengalami relapse.

Perbedaan Relapse dan Lapse

Penting untuk membedakan antara relapse dan lapse. Lapse adalah kemunduran sementara atau kesalahan kecil dalam proses pemulihan. Misalnya, seseorang yang sedang dalam proses berhenti merokok mungkin mengalami lapse dengan menghisap satu batang rokok.

Sementara relapse adalah kembalinya pola perilaku lama yang lebih intens dan berkelanjutan.

Lapse dapat menjadi peringatan dini dan kesempatan untuk kembali ke jalur yang benar, sedangkan relapse memerlukan intervensi yang lebih serius dan komprehensif.

Apa beda kecanduan dan ketergantungan obat? Baca di sini: Perlu Tahu, Ini Perbedaan antara Kecanduan dan Ketergantungan Obat

Penyebab Relapse

Relapse dapat disebabkan oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal.

Memahami faktor-faktor ini dapat membantu dalam mengidentifikasi risiko dan mengembangkan strategi pencegahan yang efektif.

Berikut adalah beberapa penyebab umum relapse:

  • Pemicu (Triggers): Situasi, tempat, orang, atau emosi tertentu dapat memicu keinginan untuk kembali ke perilaku lama.
  • Stres: Tingkat stres yang tinggi dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk mengelola keinginan dan emosi, sehingga meningkatkan risiko relapse.
  • Kurangnya Dukungan: Dukungan sosial yang kurang memadai dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan dapat membuat seseorang merasa sendirian dan rentan terhadap relapse.
  • Kondisi Kesehatan Mental yang Tidak Tertangani: Gangguan mental yang tidak diobati atau tidak terkontrol, seperti depresi atau kecemasan, dapat meningkatkan risiko relapse.
  • Lingkungan: Lingkungan yang mendukung atau memfasilitasi perilaku lama dapat menjadi pemicu relapse.

Bagaimana cara mengatasi kecanduan media sosial? Baca di sini: Ini 6 Cara Mengatasi Kecanduan Media Sosial pada Remaja

Tanda-Tanda Relapse

Relapse seringkali tidak terjadi secara tiba-tiba. Ada serangkaian tanda dan gejala yang mendahului relapse yang sebenarnya.

Mengenali tanda-tanda ini dapat membantu individu dan orang-orang di sekitarnya untuk mengambil tindakan pencegahan sebelum relapse terjadi.

Tanda-tanda relapse meliputi:

  • Perubahan Emosi: Peningkatan kecemasan, depresi, mudah marah, atau perubahan suasana hati yang signifikan.
  • Isolasi Sosial: Menarik diri dari teman, keluarga, dan aktivitas sosial.
  • Perubahan Pola Pikir: Pikiran negatif, merasionalisasi perilaku lama, atau meromantisasi masa lalu.
  • Mengabaikan Perawatan Diri: Berhenti menjaga kesehatan fisik dan mental, seperti tidak makan dengan benar, kurang tidur, atau tidak minum obat sesuai resep.
  • Meningkatnya Stres: Merasa kewalahan dan tidak mampu mengatasi stres sehari-hari.

Tahapan Relapse

Beberapa ahli membagi relapse menjadi beberapa tahapan, yang membantu mengidentifikasi intervensi yang tepat pada setiap tahap:

  • Relapse Emosional: Tahap ini ditandai dengan perubahan emosi dan perilaku yang mengarah pada isolasi dan kurangnya perawatan diri.
  • Relapse Mental: Pada tahap ini, pikiran tentang perilaku lama mulai muncul, dan individu mulai merasionalisasi atau membenarkan perilaku tersebut.
  • Relapse Fisik: Ini adalah tahap terakhir, di mana individu kembali melakukan perilaku lama, seperti menggunakan narkoba atau alkohol.

Bagaimana cara menjaga kesehatan mental di tempat kerja? Baca di sini: Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja

Cara Mengatasi Relapse

Mengatasi relapse membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan dukungan yang kuat.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil saat menghadapi relapse:

  • Konsultasikan dengan dokter: Segera hubungi dokter atau profesional kesehatan lainnya untuk mendapatkan evaluasi dan penanganan yang tepat.
  • Akui Relapse: Jangan menyangkal atau merasa malu. Mengakui relapse adalah langkah pertama menuju pemulihan.
  • Cari Dukungan: Hubungi terapis, kelompok dukungan, keluarga, atau teman yang dapat memberikan dukungan emosional dan praktis.
  • Identifikasi Pemicu: Cobalah untuk mengidentifikasi apa yang memicu relapse dan mengembangkan strategi untuk menghadapinya di masa depan.
  • Kembali ke Rencana Perawatan: Ikuti rencana perawatan yang telah ditetapkan, termasuk terapi, pengobatan, dan kelompok dukungan.
  • Belajar dari Pengalaman: Gunakan relapse sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Identifikasi apa yang tidak berhasil dan sesuaikan rencana perawatan sesuai kebutuhan.
  • Jaga gaya hidup sehat: Makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan hindari alkohol dan narkoba.

Pencegahan Relapse

Pencegahan relapse adalah proses berkelanjutan yang melibatkan pengembangan strategi untuk mengelola pemicu, membangun dukungan sosial, dan menjaga kesehatan fisik dan mental.

Berikut adalah beberapa strategi pencegahan relapse yang efektif:

  • Mengembangkan Rencana Pencegahan Relapse: Buat rencana tertulis yang mengidentifikasi pemicu, tanda-tanda relapse, dan strategi untuk menghadapinya.
  • Membangun Jaringan Dukungan: Bergabung dengan kelompok dukungan, membangun hubungan yang sehat dengan keluarga dan teman, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan.
  • Mengelola Stres: Pelajari teknik relaksasi, olahraga, atau meditasi untuk mengelola stres.
  • Menjaga Kesehatan Fisik: Makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.
  • Menghindari Pemicu: Identifikasi dan hindari situasi, tempat, atau orang yang dapat memicu keinginan untuk kembali ke perilaku lama.
  • Minum obat secara teratur: Jika diresepkan obat, minumlah secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter. Jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Dukungan sosial yang kuat adalah faktor kunci dalam mencegah relapse. Keluarga, teman, dan kelompok dukungan dapat memberikan dukungan emosional, membantu mengidentifikasi tanda-tanda relapse, dan memberikan motivasi untuk tetap berada di jalur pemulihan.

Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?

Segera cari pertolongan medis jika mengalami gejala relapse, terutama jika:

  • Gejala yang dialami parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
  • Muncul pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
  • Merasa putus asa dan tidak ada harapan.
  • Gejala tidak membaik setelah mencoba perawatan di rumah.

Hubungi Psikolog atau Psikiater di Halodoc Jika Kamu Butuh Bantuan

Jika kamu butuh bantuan untuk lepas dari masalah kesehatan mental, psikiater dan psikolog di Halodoc siap membantu dan memberikan pertolongan yang kamu butuhkan.

Mereka bisa memberi saran yang kamu butuhkan untuk menghadapi situasi sulit ini. 

Jangan khawatir, psikolog di Halodoc telah memiliki pengalaman dan memiliki rating yang baik dari para pasien yang telah ditangani sebelumnya.

Ini daftarnya: 

Psikiater:

Psikolog Klinis:

Jika psikiater atau psikolog sedang tidak tersedia atau offline, kamu tak perlu khawatir.

Sebab kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc atau berkonsultasi dengan dokter lainnya.

Tunggu apa lagi? Yuk pakai Halodoc sekarang!

Kesimpulan

Relapse adalah bagian yang mungkin terjadi dalam proses pemulihan dari adiksi dan masalah kesehatan mental.

Memahami apa itu relapse, penyebabnya, tanda-tandanya, dan cara mengatasinya adalah kunci untuk meminimalkan dampaknya dan kembali ke jalur pemulihan.

Dengan mengembangkan rencana pencegahan relapse, membangun dukungan sosial, dan mencari bantuan profesional jika diperlukan, individu dapat meningkatkan peluang mereka untuk mencapai pemulihan yang berkelanjutan.

Jangan ragu untuk mencari bantuan jika kamu atau orang yang kamu kasihi mengalami relapse.

Pemulihan adalah mungkin, dan ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu kamu dalam perjalanan ini.

Bingung cari obat atau vitamin untuk menjaga kesehatan tubuh? Kamu bisa beli obat online atau produk kesehatan lainnya dengan praktis dan mudah di Apotek Online Halodoc

Toko Kesehatan Halodoc Produknya 100% asli dan tepercaya. Tanpa perlu antre, obat bisa diantar hanya dalam 1 jam langsung dari apotek terdekat dari lokasi kamu berada. 

Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga dan dapatkan obat dari apotek 24 jam terdekat!

Referensi:
Alcohol and Drug Foundation. Diakses pada 2025. Relapse.
Turning Point – Australia. Diakses pada 2025. Lapse and relapse.
Verywell Mind. Diakses pada 2025. What to Do After a Relapse.

FAQ

1. Apa tanda-tanda peringatan bahwa seseorang akan relapse?

Relapse sering kali dimulai secara emosional dan mental jauh sebelum terjadi secara fisik. Tanda-tanda peringatan meliputi:

  • Mulai mengisolasi diri dari teman, keluarga, atau kelompok pendukung.
  • Mengabaikan rutinitas perawatan diri (kurang tidur, makan tidak teratur, malas berolahraga).
  • Meromantisasi masa lalu (“Dulu rasanya menyenangkan…”, “Tidak seburuk itu…”).
  • Berhenti melakukan hal-hal yang mendukung pemulihan (misalnya, berhenti terapi, tidak minum obat, tidak datang ke support group).
  • Merasa mudah tersinggung, defensif, atau berbohong tentang hal-hal kecil.