Respon Pakar AstraZeneca Terkait Vaksin dari Sel Dendritik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Agustus 2021
Respon Pakar AstraZeneca Terkait Vaksin dari Sel DendritikRespon Pakar AstraZeneca Terkait Vaksin dari Sel Dendritik

“Studi lanjutan terkait vaksin corona terus dilakukan guna mendapatkan hasil yang terbaik untuk menekan angka penularan virus corona. Salah satu yang menjadi perhatian adalah vaksin yang berasal dari sel dendritik.”

Halodoc, Jakarta – Bahan vaksin corona tersebut pernah digunakan oleh Terawan Agus Putranto, Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Sebenarnya, bagaimana sih kerja sel dendritik pada tubuh? Apakah ada efek samping yang ditimbulkan?

Bagaimana Sel Dendritik Bekerja pada Tubuh?

Terkait dengan hal tersebut, Indra Rudiansyah selaku salah seorang peneliti vaksin AstraZaneca di Indonesia memberikan tanggapannya. Ia menjelaskan bagaimana sel dendritik bekerja di dalam tubuh manusia.

Ia menjelaskan bahwa sel dendritik di dalam tubuh merupakan sel kekebalan yang bersifat adaptif yang bisa menyesuaikan dengan banyak jenis virus yang memasuki tubuh. Meski begitu, tetap perlu diperhatikan bahwa terdapat sel kekebalan yang memang berasal dari tubuh dan bertugas membantu imunitas adaptif tadi untuk bersama membunuh virus. 

Baca juga: Cegah COVID-19, Ini Pentingnya Vaksin Flu untuk Lansia

Sebenarnya, terdapat dua tipe sel yang membantu membunuh virus yang masuk ke dalam tubuh. Pertama adalah sel kekebalan yang memang berasal dari dalam tubuh dan kedua adalah sel kekebalan yang sifatnya adaptif. 

Sel kekebalan yang berasal dari dalam tubuh akan membentuk kekebalan secara alami. Sementara itu, sel kekebalan yang bersifat adaptif akan memproses dan merepresentasikan virus menuju sel kekebalan bawaan. Artinya, tetap saja dibutuhkan proses secara alami dari dalam tubuh.

Indra menambahkan, perkembangan teknologi yang begitu masif sangat memungkinkan diambilnya sel dalam tubuh dan digabungkan dengan sel virus di dalam laboratorium. Selanjutnya, hasil gabungan tersebut akan kembali dimasukkan ke dalam tubuh. Nah, proses inilah yang disebut dengan sel dendritik. 

Baca juga: Benarkah Vaksinasi COVID-19 Tanpa Efek Samping itu Gagal?

Waspada dengan Kelemahannya

Meski demikian, tetap perlu diwaspadai kelemahan dari proses tersebut. Indra menuturkan, guna bisa melakukan sel dendritik, peneliti perlu cermat dan teliti terkait penerapannya pada masyarakat. Terkait dengan kondisi saat ini, Indra merasa sel dendritik belum bisa dikatakan siap diimplementasikan.

Bukan tanpa alasan, menurutnya, tetap dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk membuat sel dendritik secara masif. Terlebih pada kondisi pandemi seperti sekarang ini. Meski demikian, teknologi sains ini disinyalir memang mampu menyembuhkan sakit karena infeksi virus corona. 

Hanya saja, proses dan cara produksinya yang memang mirip seperti prosedur bayi tabunglah yang menjadikan vaksin ini tetap memerlukan waktu untuk bisa bekerja secara efektif dalam tubuh. Ringkasnya, Indra berujar bahwa sel dendritik adalah menyatukan dua sel di luar tubuh, baru kembali dimasukkan lagi ke dalam tubuh. 

“Setelah itu, barulah manfaatnya bisa mulai dirasakan.” Pungkas Indra. 

Baca juga: IDI Sarankan Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-Anak

Vaksin Tak Murni Menghilangkan Virus Corona

Penyuntikan vaksin corona di Indonesia semakin gencar dilakukan. Peningkatan angka infeksi yang melonjak tajam membuat Indonesia mengalami gelombang kedua infeksi COVID-19. Vaksin pun menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan.

Meski demikian, telah mendapatkan vaksin bukan berarti kamu telah terbebas dari paparan virus. Infeksi dan penularan tetap bisa terjadi, vaksin hanya akan membantu meringankan gejala yang muncul apabila tubuh mengalami infeksi. Lalu, bagaimana baiknya?

Tentu saja, kamu harus tetap patuh pada protokol kesehatan dan menerapkan 5M secara ketat. Memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan dan tidak beraktivitas di luar rumah jika tidak diperlukan harus kamu lakukan dengan disiplin.

Jangan lupa untuk download aplikasi Halodoc di ponselmu. Jika kamu mengalami keluhan kesehatan, kamu bisa tanyakan langsung pada dokter melalui aplikasi Halodoc. Bahkan, kamu juga bisa membuat janji dengan dokter di rumah sakit terdekat melalui aplikasi. 

Referensi:

Liputan6.com. Diakses pada 2021. Tanggapan Peneliti AstraZeneca Soal Vaksin dari Sel Dendritik.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan