Second Wave COVID-19 di India Lebih Berdampak pada Ibu Hamil

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   22 Juni 2021
Second Wave COVID-19 di India Lebih Berdampak pada Ibu HamilSecond Wave COVID-19 di India Lebih Berdampak pada Ibu Hamil

“Studi terbaru oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) mengungkapkan bahwa gelombang kedua atau second wave COVID-19 berdampak lebih parah pada ibu hamil dan yang baru melahirkan. Hal ini jika dibandingkan dengan pada gelombang pertama.”

Halodoc, Jakarta – Gelombang kedua atau second wave COVID-19 di India cukup menyita perhatian dunia. Bahkan, studi terbaru oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) mengungkapkan bahwa ibu hamil dan yang baru melahirkan mengalami dampak yang lebih parah, dibandingkan pada gelombang pertama.

Dari hasil temuan tersebut, para peneliti menggarisbawahi perlunya memvaksinasi ibu hamil. Mengingat saat ini, ibu hamil termasuk dalam kelompok yang tidak bisa menerima vaksinasi COVID-19. 

Baca juga: Risiko yang Terjadi pada Ibu Hamil yang Positif Corona

Angka Kematian yang Meningkat pada Second Wave COVID-19

Melalui studinya, para peneliti menganalisis tingkat kematian kasus (CFR) pada ibu hamil dan yang baru melahirkan. Kemudian, mereka menemukan fakta bahwa terdapat peningkatan sebesar 5,7 persen pada gelombang kedua, dibandingkan dengan pada gelombang pertama.

CFR adalah proporsi orang yang meninggal karena suatu penyakit di antara jumlah total pasien yang didiagnosis dengan penyakit tersebut.

Kasus COVID-19 yang bergejala juga secara signifikan lebih tinggi pada 28,7 persen di gelombang kedua, dibandingkan dengan yang pertama ketika proporsinya 14,2 persen. Hal ini didasarkan pada data dari registri COVID-19 pada ibu hamil dan yang baru melahirkan.

“Data menunjukkan, tingkat keparahan penyakit di antara kategori pasien ini lebih tinggi di gelombang kedua. Data dikumpulkan dari Rumah Sakit Nair di Mumbai untuk studi khusus ini,” kata dr. Geetanjali Sachdeva, Direktur Institut Riset Nasional ICMR dalam Kesehatan Reproduksi.

Analisis data pada hampir 4.000 wanita yang positif COVID-19 untuk penelitian ini dilakukan di institut yang berbasis di Mumbai, dan sedang dalam proses untuk diterbitkan dalam Journal of Obstetrics and Gynecology.

Baca juga: Ini 11 Makanan yang Harus Dihindari oleh Ibu Hamil

Tidak Jelas Apa Penyebabnya

Apa yang jadi alasan peningkatan drastis dalam kematian dan kasus masih tidak jelas. Menurut dr. Sachdeva, peningkatan keparahan bisa menjadi varian yang berbeda dalam sirkulasi, tetapi tidak ada yang bisa dikatakan dengan pasti karena seluruh pengurutan genom sampel positif tidak dilakukan.

Data dari gelombang pertama dikumpulkan antara 1 April 2020 hingga 31 Januari 2021. Sementara untuk gelombang kedua, pengambilan data dilakukan mulai 1 Februari 2021 hingga 14 Mei 2021.

Dokter yang merawat wanita yang positif COVID-19 juga setuju bahwa gelombang kedua berdampak parah pada ibu hamil, daripada yang terlihat sebelumnya. Dr. Anuradha Kapur, direktur senior dan kepala unit, departemen ginekologi dan kebidanan di Rumah Sakit Max di Saket, mengatakan sejumlah besar wanita tersebut tertular infeksi dan menjadi sakit parah.

“Ketika COVID-19 dimulai tahun lalu, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika) mengeluarkan pedoman yang tidak akan berdampak banyak pada ibu hamil. Namun, tahun ini, itu benar-benar sebaliknya, dan pedoman harus diubah. Dalam sebagian besar kasus, paru-paru pasien terganggu, sehingga sulit untuk diobati,” kata dr. Kapur.

ICMR merilis snapshot dari temuan beberapa waktu lalu, dan mengatakan 2 persen dari jumlah total kematian sejak pandemi dimulai tahun lalu adalah ibu hamil atau ibu yang baru melahirkan. Sebagian besar kematian disebabkan oleh pneumonia terkait COVID-19 dan gagal pernapasan.

Panel ahli Pusat, National Expert Group on Vaccine Administration for Covid-19, baru-baru ini membagikan rekomendasi baru yang memungkinkan vaksinasi pada ibu menyusui. Sementara itu, mengenai vaksinasi ibu hamil, kementerian kesehatan setempat bulan lalu mengatakan bahwa masalah tersebut sedang didiskusikan dan dibahas lebih lanjut oleh National Technical Advisory Group on Immunization.

Baca juga: Perhatikan Ini Jika Tinggal Serumah dengan Pasien Corona

Pentingnya Menjalani Protokol Kesehatan

Saat ini, banyak negara yang tengah bersiap akan potensi second wave COVID-19. Terus bermutasinya virus corona pun tidak boleh disepelekan. Hal terpenting yang bisa dilakukan adalah menjalani protokol kesehatan dengan konsisten.

Pastikan selalu memakai masker saat bepergian, rutin cuci tangan, menjaga jarak fisik dengan orang lain, dan menghindari kerumunan. Sebisa mungkin, batasi juga kegiatan di luar rumah bila tidak terlalu penting. Terutama bagi ibu hamil, yang harus menunda vaksinasi hingga usai melahirkan.

Perlu diingat juga, vaksinasi COVID-19 adalah salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran. Oleh karena itu, bila kamu sudah mendapat giliran untuk divaksin, pastikan untuk tidak menunda-nundanya, ya. 

Bila sudah mendapatkan vaksinasi, protokol kesehatan juga sebaiknya tetap dipatuhi. Jaga juga daya tahan tubuh dengan menjalani gaya hidup sehat dan minum vitamin bila perlu. Kamu bisa membeli vitamin dan suplemen dengan mudah lewat aplikasi Halodoc, lho. 

Referensi:
The Hindustan Times. Diakses pada 2021. Second Wave Of Covid-19 Took Heavier Toll On Pregnant Women: Study.
India Today. Diakses pada 2021. Pregnant, Postpartum Women Severely Affected In Second Covid Wave Compared To First: ICMR Study.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan