Segala Hal Tentang Diet Lambung yang Perlu Diketahui

Halodoc, Jakarta – Pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur sudah menjadi gaya hidup sehari-hari masyarakat di perkotaan. Belum lagi ditambah dengan tuntutan pekerjaan yang membuat stres, semuanya itu bisa memicu terjadinya berbagai masalah lambung.
Lambung memiliki peranan penting dalam sistem pencernaan makanan. Organ yang terletak setelah kerongkongan ini merupakan tempat di mana makanan dihancurkan dan dicerna. Namun, berbagai masalah lambung bisa terjadi, salah satunya adalah gastritis, yang disebabkan oleh bakteri Helicobacter Pylori.
Kondisi ini bisa menimbulkan gejala berupa sakit perut seperti terbakar, terutama setelah mengonsumsi makanan pedas atau asam. Selain itu, Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) juga adalah masalah lambung yang cukup sering terjadi. Penyakit tersebut disebabkan oleh refluks asam lambung.
Baca juga: 4 Jenis Gangguan Lambung
Makanan yang Dianjurkan dalam Diet Lambung
Bila kamu sering mengalami masalah lambung seperti di atas, kamu dianjurkan untuk menjalani diet lambung. Diet ini bertujuan untuk meringankan pekerjaan saluran pencernaan dengan mengonsumsi makanan lunak yang tidak mengiritasi lambung, serta makan makanan dalam porsi kecil dan sering. Dengan melakukan diet lambung, kamu bisa mengatasi masalah lambung yang sering kamu alami dan meredakan gejalanya.
Berikut makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi saat menjalani diet lambung:
- Makanan yang Lunak
Saat menjalani diet lambung, kamu dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang lunak. Alih-alih makan nasi, kamu bisa memilih alternatif seperti bubur atau nasi tim. Kamu juga bisa mengonsumsi kentang rebus atau tumbuk, roti, makaroni, atau biskuit.
- Daging Rendah Lemak
Daging-dagingan boleh dikonsumsi dalam diet lambung, tapi pilihlah daging yang rendah lemak, seperti daging sapi yang rendah lemak. Sebagai alternatifnya, kamu bisa mengonsumsi ikan, ayam, hati yang ditim atau direbus lunak, telur ceplok atau rebus atau dadar dengan minyak sedikit, bakso atau sosis yang dimasak sampai matang.
- Sayuran Tidak Banyak Serat dan Tidak Bergas
Sayuran mentah seperti kol, kembang kol, sawi, oyong, kangkung, dan daun singkong sebaiknya dihindari saat menjalani diet lambung, karena mereka susah dicerna. Makanlah sayuran muda yang tidak mengandung banyak serat dan tidak menimbulkan gas, seperti buncis, kacang panjang, kacang polong, bayam, labu kuning, labu siam, dan wortel yang direbus atau dikukus.
- Buah-buahan
Buah-buahan yang segar atau beku pada dasarnya baik untuk dikonsumsi pengidap penyakit lambung dan bisa memberikan serat dan antioksidan yang bermanfaat.
Namun, di antara banyaknya jenis buah, pisang dan pepaya paling direkomendasikan untuk pengidap penyakit lambung. Pisang mudah dicerna dan mengandung mineral penting yang dipercaya mampu mengurangi gejala muntah. Sementara itu, buah pepaya mengandung papain, yaitu sejenis enzim yang bisa membantu meringankan gejala pencernaan.
Buah beri, apel, anggur, dan delima juga menjadi pilihan yang baik karena mengandung polifenol yang dapat membantu penyembuhan maag.
Baca juga: 7 Buah yang Aman Dikonsumsi saat Asam Lambung Kambuh
- Makanan Probiotik
Beberapa studi menunjukkan bahwa probiotik bisa membantu melawan bakteri penyebab gastritis atau tukak lambung. Itulah mengapa makanan yang mengandung probiotik atau bakteri baik, seperti yoghurt, miso, kimchi, dan kombucha direkomendasikan dalam diet lambung.
Makanan yang Tidak Dianjurkan dalam Diet Lambung
Selain mengonsumsi makanan yang baik di atas, kamu yang sering mengalami penyakit lambung juga perlu menghindari makanan-makanan yang bisa mengiritasi lambung, sehingga memperparah gejala penyakit lambung. Makanan tersebut antara lain:
- Makanan berlemak.
- Gorengan.
- Makanan pedas atau berbumbu tajam.
- Makanan dan buah asam, seperti jeruk.
- Minuman beralkohol.
- Minuman bersoda.
- Kopi
Baca juga: Waspada, 7 Makanan Pemicu Asam Lambung Naik
Nah, itulah penjelasan mengenai diet lambung yang perlu kamu ketahui. Bila kamu sering mengalami sakit lambung, jangan dibiarkan saja. Segera periksakan diri ke dokter dengan buat janji lewat aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.