Selain Demam, Ini Ciri TBC pada Anak
"Anak yang mengidap TBC pasti akan mengalami demam. Namun, orang tua juga wajib mengetahui ciri tbc pada anak lainnya supaya bisa lebih waspada terhadap penyakit ini."

DAFTAR ISI
- Selain Demam, Apa Ciri TBC pada Anak?
- Pemeriksaan untuk Mendiagnosis TBC pada Anak
- Begini Cara Mencegah TBC pada Anak?
- Rekomendasi Dokter di Halodoc untuk Penanganan Tuberkulosis
Halodoc, Jakarta – Tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Anak-anak merupakan kelompok usia yang paling rentan mengalaminya. Penularannya bisa melalui udara, ketika anak menghirup udara yang mengandung bakteri TBC dari batuk orang yang terinfeksi.
Setelah terinfeksi, anak bisa mengalami serangkaian gejala, termasuk demam. Bukan hanya demam saja, ketahui berbagai gejala TBC yang perlu orang tua ketahui.
Selain Demam, Apa Ciri TBC pada Anak?
Selain demam, berikut adalah beberapa ciri TBC pada anak:
1. Batuk yang tidak kunjung sembuh
Orang tua mungkin bertanya-tanya, seperti apa batuk anak yang mengidap TBC? Anak mungkin mengalami batuk yang berlangsung selama lebih dari 2 minggu atau batuk yang sembuh dan kambuh secara berkala. Batuk juga bisa terasa menyakitkan bahkan bisa mengeluarkan darah.
2. Penurunan berat badan
Menurunnya sistem kekebalan tubuh akibat infeksi bisa menurunkan berat badan anak. Mereka bisa mengalami penurunan berat badan yang signifikan, terutama jika kehilangan nafsu makan.
3. Kelelahan dan kelemahan
Batuk secara terus menerus bisa membuat anak kelelahan. Malahan, anak mungkin merasa lelah dan lemas secara terus-menerus, bahkan setelah istirahat yang cukup. Tubuh yang terasa lelah juga bisa membuat mereka rewel atau mudah marah.
4. Hilang nafsu makan
Anak bisa kehilangan nafsu makan dan tidak tertarik pada makanan seperti biasanya. Ini karena, infeksi membuat tubuh mereka merasa tidak nyaman.
5. Keringat malam yang berlebihan
Anak mungkin mengalami keringat berlebihan terutama pada malam hari. Keringat ini bisa mengganggu kualitas tidur Si Kecil.
6. Pembengkakan kelenjar getah bening
Kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha anak bisa membengkak.
7. Sesak napas atau napas berbunyi
Anak mungkin mengalami sesak napas, napas berbunyi, atau suara serak. Mereka juga mengalami nyeri dada akibat tidak nyaman saat bernapas.
Pemeriksaan untuk Mendiagnosis TBC pada Anak
Apabila anak mengalami tanda-tanda di atas, sebaiknya segera lakukan tes untuk mendiagnosis TBC. Lantas, kira-kira berapa biaya cek TB pada anak?
Nah, biayanya bisa bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi, fasilitas kesehatan yang dipilih, dan jenis tes yang dilakukan. Namun, berikut adalah perkiraan biaya pemeriksaan TBC pada anak:
1. Tes mantoux
Tes kulit Mantoux, merupakan tes awal yang biasa dokter gunakan untuk mendeteksi infeksi TBC. Biayanya berkisar antara beberapa ratus ribu rupiah hingga satu juta rupiah.
2. Tes darah
Tes darah untuk mendeteksi infeksi TBC atau mengukur respons imun anak terhadap infeksi dapat memiliki biaya yang bervariasi, tergantung pada laboratorium dan jenis tes yang digunakan. Biayanya berkisar antara beberapa ratus ribu hingga jutaan rupiah.
3. Pemeriksaan dahak
Sedangkan pemeriksaan dahak adalah tes yang lebih lanjut untuk mendeteksi bakteri TBC dalam dahak anak. Biaya untuk pemeriksaan dahak dapat bervariasi tergantung pada metode yang digunakan dan fasilitas kesehatan tempat tes dilakukan.
Perkiraan biaya untuk pemeriksaan dahak berkisar antara beberapa ratus ribu hingga beberapa juta rupiah.
Begini Cara Mencegah TBC pada Anak?
Tidak mudah untuk mengobati TBC pada anak. Oleh sebab itu, alangkah baiknya orang tua mencegah penyakit ini daripada mengobati. Berikut adalah beberapa cara untuk mencegah TBC pada anak:
- Berikan vaksin BCG (Bacillus Calmette-Guérin) untuk membantu melindungi anak dari bentuk parah tuberkulosis, terutama tuberkulosis milier dan tuberkulosis meningitis. Vaksin ini umumnya diberikan kepada bayi baru lahir. Orang tua juga perlu tahu Fakta Anak Stunting yang Rawan Tertular TBC.
- Hindari anak dari paparan atau kontak dengan orang yang mengidap TBC aktif. Jika ada anggota keluarga atau orang lain yang terinfeksi TBC, mereka wajib membatasi interaksi langsung dengan anak.
- Ajarkan kebiasaan cuci tangan yang baik kepada anak dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar sangat penting. Pastikan anak mencuci tangan dengan sabun dan air bersih secara teratur, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
- Selain itu, pastikan pula ruangan tempat tinggal memiliki ventilasi yang baik untuk mengurangi risiko penyebaran bakteri TBC.
- Berikan makanan yang sehat dan bergizi kepada anak untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh mereka.
Rekomendasi Dokter di Halodoc untuk Penanganan Tuberkulosis
Jika ayah atau ibu punya pertanyaan lain seputar tuberkulosis pada anak, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter di Halodoc.
Nah, berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis paru yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 8 tahun.
Mereka pun mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani:
Ini daftarnya:
- DR. dr. Mulkan Azhary M.Sc, Sp.P
- dr. Made Agustya Darma Putra Wesnawa Sp.P
- dr. Kornelis Aribowo Sp.P
- dr. Ayudiah Puspita Mayasari Sp.P
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!