Sering Dialami Lansia, Ini Gejala Delirium yang Perlu Diwaspadai

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   31 Oktober 2022

“Ketahui berbagai gejala delirium yang kerap dialami. Seperti misalnya, berkurangnya kesadaran terhadap lingkungan hingga menurunkan daya ingat.”

Sering Dialami Lansia, Ini Gejala Delirium yang Perlu DiwaspadaiSering Dialami Lansia, Ini Gejala Delirium yang Perlu Diwaspadai

Halodoc, Jakarta – Delirium adalah kondisi seseorang mengalami perubahan kondisi mental secara mendadak. Kondisi ini sering ditemui pada orang-orang yang telah memasuki lanjut usia. Penyakit ini termasuk ke dalam gangguan mental yang serius karena memicu kebingungan dan berkurangnya kesadaran pada lingkungan sekitar.

Tidak ada salahnya mengenali lebih banyak mengenai delirium. Kenali gejalanya untuk mencegah perburukan gejala yang dialami. Selain itu, ketahui perawatan tepat bagi pengidap delirium untuk meningkatkan kualitas hidup yang dijalani.

Gejala Delirium yang Perlu Diketahui

Delirium dapat terjadi ketika sinyal pada otak tidak diterima dan dikirim dengan tepat. Hal ini bisa terjadi akibat stresor mengalami peradangan atau infeksi yang menyebabkan gangguan pada fungsi otak. 

Akibatnya, pengidap delirium mengalami kesulitan berpikir, mengingat, dan berkonsentrasi. Orang-orang dengan usia lanjut rentan terhadap delirium, karena otaknya telah mengalami gangguan.

Selain itu, ada beberapa pemicu lainnya yang meningkatkan risiko delirium, seperti pengobatan penyakit tertentu, penggunaan alkohol, penyakit stroke, gangguan jantung, kurang nutrisi, hingga mengalami dehidrasi.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko untuk seseorang mengidap delirium yaitu memiliki kelainan pada otak, telah berusia lanjut atau diatas usia 65 tahun, pernah mengalami delirium, dan menderita kombinasi beberapa penyakit.

Lalu, apa saja gejala delirium yang bisa dialami pengidapnya? Ini penjelasan lengkapnya!

1. Berkurangnya Kesadaran pada Lingkungan

Salah satu gejala ketika seseorang mengidap delirium adalah berkurangnya kesadaran pada lingkungan sekitarnya. Hal tersebut terlihat dari sulit fokus pada topik, mudah mengganti topik pembicaraan, suka melamun, mudah teralihkan dengan berbagai hal, dan tidak bereaksi ketika ada suatu kejadian di sekitarnya.

2. Gangguan Emosional

Gangguan emosional dapat menjadi salah satu ciri-ciri pengidap delirium. Seseorang yang mengidap kondisi tersebut akan menjadi gelisah, paranoid, mudah depresi, mudah tersinggung, menjadi apatis, mood swing, dan krisis kepribadian.

3. Gangguan Kognitif

Gangguan kognitif atau kemampuan berpikir yang lemah adalah tanda-tanda ketika seseorang mengidap delirium. Dapat ditandai dengan buruknya daya ingat, terutama untuk jangka pendek, disorientasi, kesulitan berbicara, bicara lambat, dan sulit memahami pembicaraan, bacaan, dan tulisan.

4. Perubahan Perilaku

Perubahan perilaku yang sering mungkin juga menjadi salah satu ciri seseorang mengalami delirium. Orang lain mungkin akan melihat pengidap kondisi ini mengalami halusinasi, gelisah, agresif, mengerang, menjadi pendiam, menutup diri, gerakannya melambat, dan terganggunya kebiasaan tidur. Terkadang, gejalanya dapat lebih buruk ketika malam hari ketika suasana sekitar menjadi gelap dan kondisinya terlihat asing.

Pengobatan dan Perawatan Delirium

Pengobatan delirium akan disesuaikan dengan penyebabnya. Namun, umumnya penyakit ini dapat diatasi dengan beberapa pengobatan, seperti:

1. Penggunaan Obat-Obatan

Dokter akan memberikan obat-obatan yang sesuai dengan penyebab delirium. Misalnya, ketika penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri, maka dokter akan memberikan obat antibiotik agar gejala delirium dapat diatasi dengan baik.

Pada beberapa kondisi, dokter juga akan menyarankan kamu menghentikan penggunaan salah satu jenis obat yang bisa memicu kondisi ini.

2. Perawatan di Rumah

Pengidap delirium memerlukan perawatan di rumah untuk menurunkan gejala yang dialami. Mengelola stres dengan baik dan menciptakan lingkungan yang tenang membantu kamu untuk mengatasi gejala yang kerap muncul.

Lakukan beberapa tips sederhana ini untuk mengatasi gejala delirium, seperti:

  • Menerapkan rutinitas sehari-hari.
  • Menjalankan pola makan yang teratur dan sehat.
  • Jalankan kebiasaan tidur yang baik.
  • Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
  • Gunakan alat bantu untuk melihat atau mendengar agar aktivitas tidak terganggu.

Jika kamu merawat pengidap delirium, pastikan kamu melakukan beberapa hal, seperti:

  • Berbicara secara tenang dan menggunakan kalimat yang singkat serta jelas.
  • Hindari memindahkan ke lokasi yang asing bagi pengidap delirium.

Itulah beberapa perawatan dan pengobatan yang bisa diberikan bagi pengidap delirium. Untuk memastikan kebutuhan medis terpenuhi dengan baik, kamu bisa gunakan Halodoc. Obat yang dibutuhkan bisa langsung diantar ke tempat kamu. Yuk, download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play.

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Delirium.
Healthline. Diakses pada 2022. What’s Delirium and How Does It Happen?

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan