Sering Marah Tanpa Alasan? Kenali 6 Penyebabnya
Marah tanpa sebab bisa disebabkan oleh gangguan mental, ketidakseimbangan hormonal, kurang tidur, hingga masalah kesehatan.

Daftar Isi
- Penyebab Marah Tanpa Sebab yang Perlu Diketahui
- Cara Mengendalikan Emosi Marah
- Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
- Kesimpulan
- Pertanyaan Umum Seputar Marah
Marah adalah emosi alami yang bisa dialami siapa saja. Namun, jika kemarahan muncul tanpa alasan yang jelas dan terjadi terlalu sering, kondisi ini bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya.
Penting untuk memahami penyebab marah dan cara mengelolanya agar tidak mengganggu kualitas hidup.
Yuk, simak selengkapnya informasi mengenai penyebab marah tanpa alasan berikut ini.
Penyebab Marah Tanpa Sebab yang Perlu Diketahui
Berikut beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mudah marah tanpa sebab:
1. Gangguan Mental
Gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar, gangguan kecemasan, hingga intermittent explosive disorder (IED) dapat memicu perubahan suasana hati ekstrem.
Depresi sering membuat penderita mudah tersinggung, sementara IED ditandai dengan ledakan amarah tiba-tiba yang tidak sebanding dengan situasi.
2. Ketidakseimbangan Hormonal
Fluktuasi hormon, terutama pada wanita selama menstruasi, kehamilan, atau menopause, dapat memengaruhi suasana hati.
Perubahan kadar estrogen dan progesteron sering dikaitkan dengan iritabilitas dan mudah marah.
3. Kurang Tidur
Kurang tidur atau kualitas tidur buruk membuat otak lebih sensitif terhadap stres, sehingga emosi mudah meledak.
Kondisi ini juga menurunkan kemampuan seseorang mengendalikan diri.
Insomnia bikin produktivitas menurun? Simak selengkapnya Ini 5 Rekomendasi Obat Tidur yang Aman dan Ampuh untuk Mengatasi Insomnia.
4. Diabetes
Ketidakstabilan kadar gula darah dapat memengaruhi suasana hati.
Hipoglikemia (gula darah rendah) misalnya, bisa menimbulkan iritabilitas, kebingungan, hingga ledakan amarah.
Kamu bisa cari tahu juga, Ini Penyebab Gula Darah Tinggi yang Perlu Diwaspadai.
5. Masalah Tiroid
Gangguan tiroid seperti hipertiroidisme dapat memicu gejala fisik sekaligus psikis, termasuk cemas, mudah tersinggung, dan perubahan suasana hati.
Hormon tiroid yang tidak seimbang turut memengaruhi fungsi otak dan metabolisme tubuh.
6. Konsumsi Alkohol Berlebihan
Alkohol menekan fungsi otak dan sistem saraf pusat sehingga mengubah perilaku serta suasana hati.
Konsumsi berlebihan menurunkan kendali diri dan meningkatkan risiko perilaku agresif.
Menurut WHO, alkohol berlebihan adalah salah satu faktor risiko utama masalah mental dan perilaku.
Cara Mengendalikan Emosi Marah
Mengelola emosi marah adalah keterampilan yang bisa dipelajari. Beberapa cara yang terbukti membantu antara lain:
1. Teknik Relaksasi
Latihan pernapasan dalam, meditasi, atau yoga dapat menenangkan tubuh dan pikiran.
Teknik ini menurunkan detak jantung dan tekanan darah serta membantu meredakan stres.
2. Olahraga Teratur
Olahraga melepaskan endorfin yang meningkatkan suasana hati. Aktivitas fisik juga membantu mengurangi stres dan memperbaiki kualitas tidur, sehingga emosi lebih stabil.
3. Bicara dengan Ahli
Jika sulit mengendalikan amarah, konsultasi dengan psikolog atau psikiater bisa membantu.
Terapi, seperti cognitive behavioral therapy (CBT), efektif dalam mengenali penyebab amarah dan mengajarkan strategi mengelolanya.
Faktanya, vitamin D memainkan peran penting dalam mengatur suasana hati (mood). Kamu bisa coba beberapa jenis vitamin D yang tersedia di Halodoc, berikut ini Rekomendasi Suplemen Vitamin D yang Bagus di Apotek.
Kapan Harus Mencari Bantuan Profesional?
Segera konsultasikan dengan profesional kesehatan mental jika:
- Marah terjadi terlalu sering atau intens.
- Mengganggu hubungan dengan orang lain.
- Menyebabkan masalah di tempat kerja atau sekolah.
- Disertai pikiran untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain.
Kesimpulan
Marah tanpa sebab bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan fisik maupun mental.
Mengenali penyebab dan mencari cara yang tepat untuk mengelolanya sangat penting.
Jika merasa kesulitan, jangan ragu berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater agar emosi lebih terkontrol dan kualitas hidup tetap terjaga.
Konsultasi dengan psikolog atau psikiater kini lebih mudah dan praktis melalui Halodoc.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc.
Produknya 100% asli original dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.
Yuk, download Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Kementerian Kesehatan RI. Diakses pada 2025. Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa. Jakarta.
World Health Organization. Diakses pada 2025. Mental health: a state of well-being.
Bustle. Diakses pada 2025. Why Am I Mad For No Reason? 7 Common Causes Of Rage Attacks.
Healthline. Diakses pada 2025. Anger Issues: Causes, Symptoms, and Management.
Pertanyaan Umum Seputar Marah
- Kapan Marah Dianggap Tidak Normal?
Jika marah terjadi berulang, terlalu intens, atau mengganggu kehidupan sehari-hari, maka kondisi ini tidak normal dan perlu penanganan medis.
- Bagaimana Cara Mengelola Marah pada Anak?
Anak perlu dibimbing untuk mengenali dan mengekspresikan emosinya dengan sehat.
Orang tua bisa memberi contoh positif dalam mengendalikan amarah serta menciptakan lingkungan yang mendukung.
- Adakah Dampak Positif dari Marah?
Meski sering dianggap negatif, marah kadang bermanfaat. Emosi ini bisa memotivasi seseorang untuk melawan ketidakadilan, membela diri, atau membuat perubahan. Namun, penting untuk menyalurkannya dengan cara yang sehat.


