Sering Merasa Insecure, Hati-Hati Tanda Gangguan Dismorfik Tubuh

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   21 Juli 2022

“Gangguan dismorfik tubuh termasuk ke dalam jenis gangguan mental. Ini ditandai dengan insecure dan tidak dapat berhenti memikirkan kekurangan dalam penampilan fisiknya.”

Sering Merasa Insecure, Hati-Hati Tanda Gangguan Dismorfik TubuhSering Merasa Insecure, Hati-Hati Tanda Gangguan Dismorfik Tubuh

Halodoc, Jakarta – Gangguan dismorfik tubuh (body dysmorphic disorder) membuat pengidap tidak dapat berhenti memikirkan kekurangannya. Meski tidak dapat terlihat oleh orang lain, pengidap tetap merasa malu dan cemas.

Akibat terlalu memikirkan citra tubuh, ini membuat pengidap cenderung menghindari situasi sosial. Pengidap berusaha meminimalisir kondisi yang mengharuskan ia berhubungan langsung dengan orang lain.  

Pengidap juga berkali-kali memastikan bagian tubuh mana yang tampak kurang sempurna, kemudian memperbaikinya. Meski sudah diperbaiki, rasa cemas seringkali muncul akibat rasa tidak puas yang dirasakan.

Waspadai, Insecure Jadi Salah Satu Tanda!

Sesekali merasa insecure adalah kondisi yang wajar. Kondisi ini seringkali dirasakan akibat penampilan tidak sesuai dengan standar ‘cantik’. Padahal, untuk tampil cantik, kamu hanya perlu menjadi diri sendiri.

Jika insecure sampai membuat kamu mengubah citra diri habis-habisan agar bisa ‘dipandang’, rasanya ada yang salah dengan dirimu. Sebab, ini bisa jadi salah satu gejala gangguan dismorfik tubuh.

Perhatikan gejala lainnya:

  • Sibuk dengan kekurangan yang dirasakan dalam penampilan, padahal di mata orang lain tak terlihat.
  • Memiliki keyakinan kuat jika memiliki cacat dalam penampilan yang membuat kamu terlihat sangat jelek.
  • Memiliki keyakinan bahwa orang lain menilai penampilanmu secara negatif.
  • Seringkali bercermin, melakukan perawatan yang terlihat lebay, atau terus memperbaiki diri di hadapan orang lain.
  • Mencoba menyembunyikan kekurangan dengan gaya, riasan, atau pakaian.
  • Terus-menerus membandingkan penampilan diri dengan orang lain.
  • Sering mencari kepastian tentang penampilan diri dari orang lain.
  • Memiliki kecenderungan perfeksionis dalam segi penampilan.
  • Menghindari situasi sosial yang diharuskan berhubungan dengan banyak orang.

Terlalu asyik memikirkan penampilan untuk mengubah citra diri akan menjadi kondisi yang sulit dikendalikan. Selain menyita waktu, ini membuat kamu merasa tertekan setiap saat.

Pengidap cenderung terlalu fokus pada bagian tubuh yang dinilai kurang sempurna. Fokus dapat berubah seiring waktu. Umumnya pengidap terpaku pada kekurangan penampilan termasuk:

  • Hidung yang pesek.
  • Warna kulit kegelapan.
  • Pipi tembam.
  • Bibir terlalu besar atau kecil.
  • Masalah pada wajah, seperti kerutan, jerawat, dan noda hitam.
  • Rambut rontok, tipis, dan botak.
  • Ukuran payudara.
  • Ukuran otot lengan.

Jika sudah terpaku dengan kekurangan kecil yang dianggap tidak sempurna, kamu bisa saja, lho, nekat melakukan operasi plastik. Padahal bagi orang lain, ini bukan kondisi yang perlu kamu khawatirkan secara berlebihan.

Gangguan Dismorfik Tubuh Berujung pada Kondisi Ini

Gejala yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berdampak pada penurunan kesejahteraan mental pengidap. Ini bisa berdampak pada:

  • Penurunan rasa percaya diri.
  • Isolasi sosial.
  • Depresi berat atau gangguan mood.
  • Pikiran untuk bunuh diri.
  • Gangguan kecemasan, termasuk gangguan kecemasan sosial.
  • Gangguan obsesif kompulsif.
  • Gangguan makan.
  • Penyalahgunaan zat dan obat terlarang.
  • Masalah kesehatan dari perilaku.
  • Sakit fisik atau risiko cacat karena prosedur bedah berulang.

Sejauh ini belum ada langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah body dysmorphic disorder. Mengidentifikasi gangguan dan memulai pengobatan lebih awal dapat menurunkan risiko komplikasi.

Daripada sibuk memperbaiki penampilan yang tak ada habisnya, sebaiknya kamu fokus pada kesehatan tubuh. Download Halodoc segera dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan pada aplikasi tersebut, ya! 

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Body dysmorphic disorder.
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2022. Body Dysmorphic Disorder.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Body Dysmorphic Disorder.

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan