Shingles: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati
Shingles atau herpes zoster disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella zoster.

Daftar Isi:
- Apa Itu Shingles?
- Gejala Shingles
- Penyebab Shingles
- Faktor Risiko Shingles
- Diagnosis Shingles
- Pengobatan Shingles
- Komplikasi Shingles
- Pencegahan Shingles
- Vaksin Herpes Zoster
- Kapan Harus ke Dokter?
- Pertanyaan Umum tentang Shingles
Shingles atau yang juga dikenal sebagai herpes zoster adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam menyakitkan. Kondisi ini disebabkan oleh reaktivasi virus Varicella zoster, virus yang sama yang menyebabkan cacar air.
Setelah seseorang pulih dari cacar air, virus tersebut tidak sepenuhnya hilang dari tubuh. Virus ini berada di jaringan saraf dalam kondisi tidak aktif, serta dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian sebagai shingles atau herpes zoster.
Yuk, ketahui lebih jauh mengenai shingles, gejala, penyebab, dan cara mengobatinya berikut ini!
Apa Itu Shingles?
Shingles adalah infeksi virus yang menyebabkan ruam di tubuh dan terasa menyakitkan. Ruam biasanya muncul sebagai garis lecet di satu sisi tubuh, paling sering di sekitar dada atau punggung.
Shingles dapat terjadi pada siapa saja yang pernah menderita cacar air.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), herpes zoster terjadi akibat reaktivasi virus Varicella zoster, yaitu virus yang juga menyebabkan cacar air. Setelah infeksi cacar air, virus ini tetap berada dalam keadaan tidak aktif di dalam tubuh selama bertahun-tahun, lalu kemudian aktif kembali hingga menimbulkan herpes zoster.
Gejala Shingles
Gejala shingles biasanya hanya mempengaruhi sebagian kecil dari satu sisi tubuh. Gejala awal shingles meliputi:
- Nyeri, terbakar, mati rasa atau kesemutan.
- Sensitivitas terhadap sentuhan.
- Ruam merah yang muncul beberapa hari setelah nyeri.
- Lecet berisi cairan yang pecah dan mengering.
- Gatal.
Nyeri merupakan gejala awal dari shingles. Pada beberapa orang, intensitas nyerinya bisa sangat parah. Tergantung pada lokasi kemunculannya, nyeri ini kadang keliru didiagnosis sebagai gangguan pada jantung, paru-paru, atau ginjal. Dalam beberapa kasus, nyeri dapat muncul tanpa disertai ruam.
Yuk, Ketahui Faktor Risiko Seseorang Mengalami Herpes Zoster.
Penyebab Shingles
Shingles disebabkan oleh virus Varicella zoster, virus yang juga menyebabkan cacar air. Siapa pun yang pernah menderita cacar air dapat terkena shingles.
Setelah kamu sembuh dari cacar air, virus tersebut dapat masuk ke sistem saraf dan tidak aktif selama bertahun-tahun.
Shingles terjadi ketika virus tersebut aktif kembali. Alasan mengapa virus tersebut aktif kembali hingga kini masih belum jelas. Tetapi ini mungkin disebabkan karena kekebalan tubuh yang menurun seiring bertambahnya usia.
Faktor Risiko Shingles
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena shingles meliputi:
- Usia. Risiko terkena shingles meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah usia 50 tahun.
- Penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Penyakit seperti HIV/AIDS dan kanker tertentu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko terkena shingles.
- Pengobatan. Penggunaan obat imunosupresan, seperti yang diberikan setelah transplantasi organ, juga dapat meningkatkan risiko seseorang terkena shingles.
Diagnosis Shingles
Dokter sering kali dapat mendiagnosis shingles berdasarkan riwayat kesehatan, pemeriksaan fisik, dan tampilan ruam. Dalam beberapa kasus, dokter mungkin mengambil sampel cairan dari lecet untuk diuji di laboratorium.
Perlu diwaspadai, ini 4 Tanda dan Gejala Herpes Zoster selengkapnya.
Pengobatan Shingles
Tidak ada obat untuk shingles, tetapi pengobatan dini dengan obat antivirus dapat membantu mengurangi rasa sakit, mempercepat pemulihan, dan mengurangi risiko komplikasi.
Obat antivirus yang biasa digunakan untuk mengobati shingles meliputi:
- Asiklovir: Obat antivirus yang bekerja dengan menghambat replikasi virus Varicella zoster dalam tubuh.
- Valasiklovir: Bentuk prodrug dari asiklovir yang memiliki penyerapan lebih baik dan durasi kerja lebih lama.
- Famsiklovir: Antivirus yang diubah menjadi penciklovir dalam tubuh dan efektif melawan virus herpes, termasuk Varicella zoster
Selain obat antivirus, dokter mungkin juga meresepkan obat lain untuk membantu mengurangi rasa sakit, seperti:
- Obat pereda nyeri.
- Kortikosteroid.
- Krim atau losion topikal.
Komplikasi Shingles
Shingles dapat menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
- Neuralgia pascaherpetik. Ini adalah nyeri kronis yang dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah ruam shingles hilang.
- Masalah penglihatan. Shingles di dekat mata (herpes zoster ophthalmicus) dapat memicu infeksi mata yang dapat menyebabkan kehilangan penglihatan.
- Masalah neurologis. Shingles dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis), kelumpuhan wajah, atau masalah pendengaran.
- Infeksi kulit. Lecet shingles dapat terinfeksi bakteri, yang dapat menyebabkan selulitis atau impetigo.
Pencegahan Shingles
Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah shingles. Terdapat dua vaksin yang tersedia untuk mencegah shingles:
- Vaksin Zostavax. Vaksin ini disetujui untuk orang berusia 50 tahun ke atas.
- Vaksin Shingrix. Vaksin ini disetujui untuk orang berusia 50 tahun ke atas dan lebih disukai daripada Zostavax karena lebih efektif.
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, vaksinasi adalah langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit menular, termasuk herpes zoster.
Vaksin Herpes Zoster
Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Kini Bisa di Rumah Lewat Halodoc
Vaksinasi Shingrix adalah vaksin yang bisa memberikan perlindungan pada orang dewasa terhadap penyakit herpes zoster (cacar ular / cacar api) serta Neuralgia Pasca Herpetik (PHN), yaitu rasa nyeri saraf jangka panjang yang terjadi setelah terkena herpes zoster.
Untungnya, saat ini terdapat layanan Homecare by Halodoc sehingga Vaksinasi Herpes Zoster (Shingrix) dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus keluar rumah (tersedia di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar).
Nah, berikut beberapa keunggulan melakukan imunisasi anak dan vaksin dewasa lewat layanan Homecare & Vaksinasi di Halodoc:
- Vaksinasi diberikan 100% oleh Dokter Khusus Vaksinasi. Ini Daftar Dokter yang Tangani Layanan Vaksin Homecare by Halodoc.
- Protokol kesehatan ketat.
- Setelah vaksin diberikan, petugas medis akan melakukan observasi kondisi kesehatanmu untuk memastikan tidak ada efek samping yang berbahaya.
- Partner resmi produsen vaksin internasional sehingga vaksin terjamin keasliannya dan sudah terdaftar BPOM.
- Hemat waktu dan biaya.
- Harga vaksin influenza mulai dari Rp2.799.000,-, kamu bahkan bisa melakukan family booking untuk mendapatkan ekstra diskon.
- Tanpa perlu antre menunggu.
- Tanpa biaya tambahan.
- Setelah tindakan, kamu akan mendapat gratis voucher senilai 25rb di Halodoc untuk chat dokter.
Jika kamu belum pernah mendapatkan vaksin herpes zoster, tunggu apalagi?
Booking Vaksinasi Herpes Zoster (Cacar Api) (Shingrix) Lebih Mudah di Rumah Lewat Halodoc.
Kamu bisa order melalui aplikasi Halodoc atau hubungi langsung nomor WhatsApp 0888-0999-9226.
Yuk, segera pesan layanan Homecare by Halodoc vaksin herpes zoster sekarang!
Kapan Harus ke Dokter?
Segera cari pertolongan medis apabila kamu mencurigai adanya gejala shingles, terutama jika:
- Rasa sakit dan ruam melibatkan mata.
- Kamu berusia 60 tahun ke atas.
- Kamu atau seseorang dalam keluarga memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Semakin cepat kamu mendapatkan pengobatan, semakin rendah risiko kamu mengalami komplikasi.
Pertanyaan Umum tentang Shingles
Q: Apakah shingles menular?
A: Shingles tidak menular. Namun, virus varicella-zoster, yang menyebabkan shingles, dapat menyebar ke orang yang belum pernah menderita cacar air. Jika seseorang yang belum pernah menderita cacar air terpapar virus varicella-zoster dari seseorang yang menderita shingles, mereka dapat terkena cacar air, bukan shingles.
Q: Berapa lama shingles berlangsung?
A: Shingles biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu.
Q: Apakah shingles bisa kambuh?
A: Ya, shingles bisa kambuh, meskipun jarang terjadi.
Kesimpulan
Shingles adalah kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan yang signifikan. Vaksinasi adalah cara terbaik untuk mencegah shingles.
Jika kamu mengalami gejala shingles, sebaiknya segera lakukan konsultasi dengan dokter spesialis kulit di Halodoc.
Namun, jika virus telah menyebar dan menyerang saraf tepi, yang biasanya ditandai dengan nyeri berlebihan pada area lesi, maka diperlukan penanganan gabungan dengan dokter spesialis saraf untuk mengelola nyeri saraf yang lebih kompleks.
Penanganan sejak dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang.
Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.


