Daftar Isi:

1. Apa Itu Situationship?
2. Ciri-Ciri Situationship yang Perlu Diketahui
3. Dampak Situationship pada Kesehatan Mental
4. Cara Menghadapi Situationship
5. Kapan Harus Mengakhiri Situationship?
6. Pertanyaan Umum Seputar Situationship
7. Kesimpulan

---

Dalam dunia hubungan modern, istilah “situationship” semakin sering terdengar. Situationship menggambarkan hubungan romantis yang tidak memiliki kejelasan status dan komitmen.

Yuk, bahas secara lebih mendalam mengenai situationship, mulai dari definisi, ciri-ciri, dampak, hingga cara menghadapinya.

Apa Itu Situationship?

Situationship adalah jenis hubungan yang berada di antara pertemanan dan pacaran. Tidak ada aturan atau label yang jelas, sehingga seringkali menimbulkan kebingungan dan ketidakpastian.

Hubungan ini umumnya ditandai dengan kedekatan emosional dan/atau fisik, namun tanpa adanya komitmen jangka panjang atau definisi yang jelas mengenai status hubungan.

Situationship seringkali muncul karena adanya ketakutan akan komitmen atau keinginan untuk menjaga fleksibilitas.

Generasi muda, khususnya, mungkin merasa terjebak dalam situationship akibat tekanan sosial atau pengalaman masa lalu.

Ciri-Ciri Situationship yang Perlu Diketahui

Beberapa ciri yang dapat membantu mengidentifikasi apakah seseorang berada dalam situationship:

• Tidak ada label yang jelas: Pasangan tidak mendefinisikan hubungan mereka sebagai pacaran atau memiliki status resmi.
• Komunikasi tidak konsisten: Intensitas komunikasi bisa berubah-ubah, kadang intens, kadang menghilang tanpa kabar.
• Tidak ada rencana masa depan: Pembicaraan tentang masa depan bersama sangat jarang atau bahkan tidak ada.
• Menghindari komitmen: Salah satu atau kedua belah pihak enggan untuk berkomitmen pada hubungan yang lebih serius.
• Kurang eksklusif: Masing-masing pihak mungkin masih terbuka untuk menjalin hubungan dengan orang lain.

Supaya tidak terjebak dalam hubungan yang kurang menguntungkan, kamu perlu Mengenal 4 Jenis Attachment Style dan Ciri-Cirinya.

Dampak Situationship pada Kesehatan Mental

Situationship dapat memberikan dampak positif dan negatif pada kesehatan mental seseorang. Di satu sisi, dapat memberikan kebebasan dan fleksibilitas tanpa tekanan komitmen.

Namun, di sisi lain, ketidakpastian dan kurangnya kejelasan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan perasaan tidak aman.

Menurut studi yang dipublikasikan dalam Journal of Social and Personal Relationships, individu dalam situationship cenderung mengalami tingkat kepuasan hubungan yang lebih rendah dibandingkan mereka yang berada dalam hubungan yang berkomitmen.

Cara Menghadapi Situationship

Jika berada dalam situationship, berikut beberapa langkah yang dapat diambil:

• Refleksi diri: Tentukan apa yang sebenarnya dicari dalam sebuah hubungan. Apakah kamu nyaman dengan ketidakpastian, atau kamu menginginkan komitmen yang lebih jelas?
• Komunikasi terbuka: Bicarakan dengan jujur dengan pasangan mengenai perasaan dan harapan kamu. Ungkapkan kebutuhan kamu dan dengarkan perspektifnya.
• Tetapkan batasan: Jika kamu merasa tidak nyaman dengan kurangnya kejelasan, tetapkan batasan yang jelas. Misalnya, batasi intensitas pertemuan atau hindari aktivitas yang terlalu intim.
• Evaluasi ulang: Secara berkala, evaluasi apakah situationship tersebut masih sesuai dengan kebutuhan dan tujuan kamu. Jika tidak, jangan ragu untuk mengakhirinya.

Kapan Harus Mengakhiri Situationship?

Mengakhiri situationship mungkin menjadi pilihan terbaik jika:

• Kamu merasa tidak bahagia atau tidak aman dalam hubungan tersebut.
• Kebutuhan emosional kamu tidak terpenuhi.
• Kamu menginginkan komitmen yang lebih serius, sementara pasangan tidak dapat memberikannya.
• Situationship tersebut mulai mengganggu kesehatan mental dan kesejahteraan kamu.

Kamu bisa coba Terapkan 5 Tips Hubungan Sehat ini Biar Langgeng. 

Pertanyaan Umum Seputar Situationship

T: Apakah situationship selalu buruk?

J: Tidak selalu. Situationship bisa menjadi pilihan yang tepat bagi orang yang belum siap untuk berkomitmen atau hanya mencari hubungan yang santai. Namun, penting untuk memastikan bahwa kedua belah pihak memiliki pemahaman dan harapan yang sama.

T: Bagaimana cara memulai percakapan tentang status hubungan dalam situationship?

J: Pilih waktu dan tempat yang tepat, lalu sampaikan perasaan kamu dengan jujur dan terbuka. Gunakan kalimat “Aku merasa…” daripada menuduh atau menyalahkan. Dengarkan juga perspektif pasangan kamu dengan pikiran terbuka.

T: Apakah mungkin mengubah situationship menjadi hubungan yang berkomitmen?

J: Mungkin saja, tetapi membutuhkan komunikasi yang jelas, kemauan untuk berkompromi, dan kesiapan dari kedua belah pihak untuk berkomitmen.

Kesimpulan

Situationship adalah fenomena hubungan yang kompleks dengan potensi dampak positif dan negatif.

Penting untuk memahami ciri-ciri, dampak, dan cara menghadapinya agar dapat membuat keputusan yang tepat untuk diri sendiri.

Jika kamu merasa kesulitan dalam menghadapi situationship, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional seperti psikolog atau psikiater di Halodoc.

Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam.

Referensi:

Journal of Social and Personal Relationships. Diakses pada 2025. What’s in a label? Examining relationship quality and commitment across relationship types.

Psychology Today. Diakses pada 2025. What Does a Healthy Relationship Look Like?

Healthline. Diakses pada 2025. What Makes a Relationship Healthy?