Advertisement

Skorsing: Arti, Tujuan, dan Dampaknya bagi Pelajar

3 menit
Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   15 Agustus 2025

Skorsing di sekolah umumnya berlangsung 1-5 hari, tergantung kebijakan sekolah.

Skorsing: Arti, Tujuan, dan Dampaknya bagi PelajarSkorsing: Arti, Tujuan, dan Dampaknya bagi Pelajar

DAFTAR ISI

  1. Tujuan Skorsing
  2. Aturan Skorsing
  3. Dampak Positif Skorsing
  4. Dampak Negatif Skorsing
  5. Alternatif Skorsing
  6. Skorsing dalam Perspektif Hukum
  7. Kapan Harus ke Psikolog?

Skorsing adalah penangguhan sementara dari hak atau kewajiban seseorang sebagai akibat dari pelanggaran terhadap aturan atau kebijakan yang berlaku.

Dalam konteks sekolah, skorsing berarti siswa tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar untuk jangka waktu tertentu.

Untuk pelajar, skorsing umumnya berlangsung 1-5 hari, tergantung kebijakan sekolah.

Tujuan Skorsing

Pemberian skorsing memiliki beberapa tujuan, antara lain:

  • Memberikan efek jera kepada pelaku pelanggaran agar tidak mengulangi perbuatannya.
  • Menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekolah atau organisasi.
  • Memberikan waktu bagi pelaku pelanggaran untuk merenungkan kesalahannya.
  • Melindungi siswa lain dari perilaku negatif.

Aturan Skorsing

Aturan mengenai skorsing berbeda-beda tergantung pada lembaga atau organisasi yang memberlakukannya.

Namun, secara umum, aturan skorsing mencakup:

  • Jenis pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi skorsing.
  • Lama waktu skorsing.
  • Prosedur pemberian skorsing.
  • Hak dan kewajiban siswa/pegawai selama masa skorsing.

Penting untuk dicatat, pemberian sanksi skorsing idealnya harus mempertimbangkan aspek keadilan dan pembinaan.

Artinya, sanksi yang diberikan harus proporsional dengan pelanggaran yang dilakukan dan bertujuan untuk memperbaiki perilaku pelaku.

Simak informasi lain seputar Psikologi Remaja – Permasalahan & Penanganannya yang Bisa Dilakukan berikut ini.

Dampak Positif Skorsing

Skorsing tidak hanya memberikan dampak negatif, tetapi juga dampak positif, di antaranya:

  • Meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya mematuhi peraturan.
  • Menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif.
  • Mengurangi tingkat pelanggaran di sekolah.

Dampak Negatif Skorsing

Di sisi lain, skorsing juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti:

  • Menurunkan motivasi belajar siswa.
  • Meningkatkan risiko siswa terlibat dalam perilaku menyimpang di luar sekolah.
  • Membuat siswa merasa terasingkan dari lingkungan sekolah.

Alternatif Skorsing

Mengingat potensi dampak negatifnya, skorsing sebaiknya menjadi pilihan terakhir.

Beberapa alternatif skorsing yang dapat dipertimbangkan antara lain:

  • Konseling dengan guru BK atau psikolog sekolah.
  • Tugas tambahan yang bersifat mendidik.
  • Mediasi antara pelaku pelanggaran dan korban.

Skorsing dalam Perspektif Hukum

Dalam konteks hukum, skorsing juga dapat diterapkan dalam berbagai situasi, seperti dalam proses peradilan pidana anak.

Skorsing dalam hal ini berarti penahanan sementara terhadap anak yang berkonflik dengan hukum.

Namun, perlu diperhatikan bahwa penerapan skorsing dalam proses hukum harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan menjunjung tinggi hak-hak anak.

Jika kamu butuh teman bicara, Ini Rekomendasi Psikolog Online Berpengalaman di Halodoc yang bisa dihubungi kapan pun dan di mana pun.

Kapan Harus ke Psikolog?

Jika dampak skorsing menyebabkan masalah emosional atau perilaku yang berkelanjutan, penting untuk mencari bantuan profesional.

Konsultasi dengan psikolog dapat membantu individu mengatasi perasaan negatif dan mengembangkan strategi koping yang lebih efektif.

Halodoc menyediakan layanan konsultasi dengan psikolog yang bisa diakses kapan saja dan di mana saja, hanya dengan klik banner di bawah ini!

Referensi:
Komisi Perlindungan Anak Indonesia. Diakses pada 2025. KPAI: Skorsing Siswa tak Bisa Diberikan Kalau Tak Ada Alasan Mendesak.
MyRobin. Diakses pada 2025 Skorsing Karyawan: Pengertian, Penyebab, dan Peraturannya.