Sumber Karbohidrat Mana yang Lebih Baik bagi Pengidap Diabetes?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   26 Juli 2019
Sumber Karbohidrat Mana yang Lebih Baik bagi Pengidap Diabetes?Sumber Karbohidrat Mana yang Lebih Baik bagi Pengidap Diabetes?

Halodoc, Jakarta - Diabetes berkaitan erat dengan kadar gula dalam darah. Semakin tinggi kadarnya, diabetes semakin parah. Akibatnya, pengidap diabetes harus pandai memilih makanan yang dijadikan menu sehari-hari, sehingga penyakit ini tidak semakin memburuk nantinya. Nah, karbohidrat menjadi salah satu nutrisi yang harus diperhatikan jika kamu memiliki diabetes. 

Mengapa demikian? Karbohidrat adalah sumber nutrisi yang mengubah makanan menjadi gula, dan semakin tinggi asupan karbohidratnya, maka kadar gula yang masuk ke tubuh semakin tinggi. Ini artinya, karbohidrat yang harus dikonsumsi memiliki indeks glikemik yang rendah. 

Namun, supaya bisa tahu berapa kadar gula darah tubuh, kamu perlu melakukan pemeriksaan darah. Tidak harus ke lab, kamu bisa kok menggunakan fitur Cek Lab dari aplikasi Halodoc, jadi tes darah bisa kamu lakukan di mana saja dan kapan saja. 

Apa Itu Indeks Glikemik?

Indeks glikemik adalah standar ukur kecepatan karbohidrat diubah menjadi glukosa untuk digunakan sebagai sumber energi pada tubuh. Angkanya antara nol (0) sampai 100. Contoh sederhana bisa kamu ambil dari gula pasir, jenis gula yang sering sekali dikonsumsi masyarakat Indonesia. 

Baca juga: Takut Diabetes? Ini 5 Bahan Pengganti Gula

Tahukah kamu bahwa gula pasir ini memiliki indeks glikemik maksimal alias 100? Artinya, bahan makanan ini cepat diubah menjadi glukosa oleh tubuh sebagai sumber energi. Selain kecepatan pengubahan karbohidrat menjadi gula, indeks glikemik juga digunakan untuk mengukur kecepatan pankreas membuat hormon insulin. 

Semakin rendah angkanya, maka peningkatan gula darah dan insulin. Artinya, pengidap diabetes harus memilih sumber makanan dengan nilai indeks glikemik yang rendah. Sayangnya, karbohidrat cenderung memiliki nilai indeks glikemik tinggi. 

Nasi, Jagung, dan Kentang, Mana yang Lebih Baik Bagi Pengidap Diabetes?

Karbohidrat menjadi asupan paling utama alias asupan pokok orang Indonesia, seperti nasi, jagung, dan kentang. Nah, di antara ketiganya, mana sumber karbohidrat untuk pengidap diabetes yang lebih baik?

Supaya bisa menyimpulkan, ambillah contoh masing-masing sumber karbohidrat dengan berat 150 gram untuk ditelaah angka indeks glikemiknya. Nasi putih dengan berat tersebut memiliki angka indeks sebesar 72. Sementara jagung memiliki angka indeks 48 dan 82. Apakah angka ini termasuk tinggi? 

Baca juga: Ini Alasan Diabetes Jadi Alasan Penyakit Seumur Hidup

Jika berada di atas 70, angka indeks glikemik termasuk tinggi. Jika berada antara 56 hingga 69, indeksnya termasuk sedang, dan rendah jika angkanya di bawah 55. Artinya, dari ketiga bahan makanan tersebut, jagung menjadi sumber karbohidrat untuk pengidap diabetes yang paling dianjurkan. 

Tidak hanya angka indeks glikemiknya yang terbilang rendah, jagung mengandung amilosa yang lebih tinggi dibandingkan dengan beras putih, yang membuat kandungan serat pada jagung lebih lama diserap oleh tubuh, jadi kadar gula darah pun bisa dikendalikan. Namun, bukan berarti kamu tidak boleh makan nasi dan kentang, ya!

Kamu hanya perlu membatasi porsinya alias tidak berlebihan dalam mengonsumsi keduanya. Kalau hanya suka makan nasi, ada baiknya mengganti jenis berasnya, karena beberapa jenis beras memiliki angka glikemik yang rendah. Beras merah dan beras jenis basmati masing-masing memiliki angka glikemik 50 dan 63, kadar rendah dan sedang, sehingga masih boleh dikonsumsi pengidap diabetes. 

Baca juga: Cegah Gula Darah Naik dengan Ketahui 5 Pantangan Pengidap Diabetes

Pilihan lainnya adalah adalah bubur havermut, atau biasa dikenal dengan oatmeal, dengan angka glikemik 55 dan memiliki kandungan serat yang lebih tinggi dibandingkan dengan nasi putih. Jadi, belum tentu harus menjauhi makanan yang berisiko ya, perhatikan saja asupannya, dan kombinasikan dengan nutrisi lainnya!

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan