Susu Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Ini Faktanya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   02 Mei 2020
Susu Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Ini FaktanyaSusu Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Ini Faktanya

Halodoc, Jakarta - Susu sapi dikenal sebagai minuman yang menyehatkan karena kandungan kalsiumnya yang memperkuat tulang. Tapi, studi yang diterbitkan dalam International Journal of Epidemiology mengungkapkan, minum susu sapi secara teratur diketahui meningkatkan risiko kanker payudara wanita hingga 80 persen tergantung pada jumlah yang dikonsumsi.

Melansir dari laman Prevention, Gary E. Fraser, Ph.D., peneliti dari Loma Linda University Health di California menambahkan, mengonsumsi seperempat hingga sepertiga susu sapi per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara sebesar 30 persen. Wanita yang minum hingga satu cangkir per hari, risiko naik hingga 50 persen dan wanita yang minum dua hingga tiga cangkir per hari, risiko meningkat lebih lanjut menjadi 70 hingga 80 persen.

Pernyataan-pernyataan tersebut pasti menimbulkan pertanyaan dari wanita. Bagaimana bisa susu sapi meningkatkan risiko kanker payudara? Begini penjelasannya.

Baca juga: Ini 6 Gejala Kanker Payudara yang Sering Diabaikan

Apa Hubungan Susu Sapi dengan Risiko Kanker Payudara?

Dikutip dari laman Prevention, alasan mengapa kanker payudara bisa dipicu oleh susu sapi adalah kandungan hormon seks dari susu. Kanker payudara pada wanita adalah kanker yang dipicu dari respon hormon. Sekitar 75 persen dari kawanan sapi perah hamil dan menyusui. Bisa disimpulkan, wanita yang minum susu sapi terpapar hormon-hormon tersebut.

Konsumsi susu dan protein hewani lainnya diduga menjadi penyebab naiknya kadar hormon yang dapat meningkatkan risiko kanker tertentu. Studi dari Nurses’ Health pada tahun 2003 menemukan bahwa wanita yang makan dua atau lebih porsi produk susu berlemak tinggi seperti susu murni dan mentega setiap hari memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara sebelum menopause daripada wanita lainnya. 

Perlu diketahui bahwa, rata-rata penelitian di atas tidak dapat menyimpulkan bahwa susu sapi menyebabkan kanker payudara. Para peneliti menyimpulkan, risiko kanker payudara semakin tinggi jika ada kombinasi gaya hidup yang tidak sehat. 

Baca juga: Hati-Hati, Makanan Ini Bisa Picu Kanker Payudara

Cara Mencegah Kanker Payudara Secara Efektif

Meskipun ada peluang risikonya, kamu tidak perlu takut minum susu sapi. Pastikan untuk meminumnya tidak terlalu berlebihan atau mengganti susu sapi dengan susu kedelai atau susu almond dan jenis biji-bijian lainnya. Jika kamu ingin mencegah kanker payudara secara tepat, berikut tips yang dihimpun dari Mayo Clinic :

  • Batasi alkohol. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin besar risiko terkena kanker payudara. Pastikan hanya minum satu gelas sehari atau tidak sama sekali. 

  • Jangan merokok. Telah banyak penelitian yang menunjukkan adanya hubungan antara merokok dan risiko kanker payudara, terutama pada wanita premenopause. Untuk itu, sebaiknya hindari kebiasaan buruk ini.

  • Pertahankan berat badan ideal. Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko kanker payudara. Risiko meningkat pada wanita yang mengalami obesitas setelah menopause.

  • Aktif secara fisik. Aktivitas fisik membantu mempertahankan berat badan yang sehat, sehingga mampu mencegah kanker payudara. Lakukan setidaknya 150 menit aktivitas aerobik setiap minggu, ditambah latihan kekuatan setidaknya dua kali seminggu.

  • Menyusui. Menyusui berperan dalam pencegahan kanker payudara. Semakin lama seorang wanita menyusui, semakin besar efek perlindungannya.

  • Batasi dosis dan durasi terapi hormon. Terapi hormon kombinasi selama lebih dari tiga hingga lima tahun meningkatkan risiko kanker payudara.

  • Hindari paparan radiasi dan pencemaran lingkungan. Metode pencitraan medis, seperti tomografi terkomputerisasi yang menggunakan radiasi dosis tinggi diketahui dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca juga: Apa Bedanya Gejala Kanker Payudara dengan Mastitis?

Kalau kamu masih punya pertanyaan seputar hal ini, diskusikan saja bersama dokter melalui aplikasi Halodoc. Lewat aplikasi, kamu dapat menghubungi dokter kapan saja dan di mana saja lewat Chat, Voice/Video Call.

Referensi :
Prevention. Diakses pada 2020. Milk Consumption Linked to Higher Breast Cancer Risk, New Study Suggests.
Medscape. Diakses pada 2020. New Study Suggests Milk Could Increase Breast Cancer Risk.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan