Halodoc, Jakarta – Badan Pengawas Obat dan Makanan  (BPOM)  telah meresmikan jenis-jenis booster homolog atau heterolog untuk Vaksin COVID-19 di Indonesia.

Ada beberapa vaksin booster yang bersifat homolog, yaitu vaksin Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, dan Moderna. Sementara untuk vaksin booster heterolog ada vaksin AstraZeneca, Moderna, Pfizer, dan Zifivax.

Dengan mendapatkan booster vaksin, diharapkan seluruh rakyat Indonesia bisa mendapatkan perlindungan tambahan dari virus corona. Apalagi belakangan varian Omicron juga telah ditetapkan sebagai Variant of Concern, sehingga vaksin booster akan diperlukan untuk memberikan perlindungan tambahan. 

Nah, salah satu vaksin yang dijadikan sebagai vaksin booster dan juga bisa bersifat homolog adalah vaksin Astrazeneca. Ini artinya, mereka yang sudah mendapatkan dua vaksin AstraZeneca sebelumnya, tetap akan mendapat banyak manfaat jika mendapatkan vaksin Astrazeneca sebagai dosis ketiga. 

Baca juga: 10 Vaksin Corona yang Digunakan di Indonesia

Manfaat Vaksin Homolog Astrazeneca 

Sebuah studi laboratorium yang dilakukan di Universitas Oxford pada 23 Desember 2021 menyebutkan bahwa suntikan homolog vaksin COVID-19 booster AstraZeneca ini cukup efektif melawan varian Omicron.

Studi tentang vaksin AstraZeneca juga telah menunjukkan bahwa setelah tiga dosis vaksin, maka tingkat penetralan terhadap Omicron ini mirip dengan perlawanan terhadap varian Delta setelah dua dosis.

Mene Pangalos, Kepala Riset dan Pengembangan Biofarmasi AstraZeneca juga menyebutkan bahwa setelah suntik vaksin COVID-19 booster, maka tingkat antibodi yang dihasilkan untuk melawan Omicron lebih tinggi daripada antibodi orang yang telah terinfeksi dan pulih dari COVID-19.

Selain itu, Profesor Sir Andrew J Pollard, Kepala Penyelidik dan Direktur Kelompok Vaksin Oxford di Universitas Oxford, mengatakan bahwa studi penting yang diumumkan pada 13 Januari 2022 ini menunjukkan bahwa dosis ketiga Vaxzevria atau AstraZeneca setelah dua dosis awal vaksin yang sama, atau setelah mRNA atau inactivated vaccines (vaksin dari virus yang tidak aktif), sangat meningkatkan kekebalan terhadap COVID-19. 

Vaksin Oxford-AstraZeneca juga cocok sebagai pilihan untuk meningkatkan kekebalan pada populasi untuk negara-negara yang mempertimbangkan program booster. Jadi ini akan menambah perlindungan yang telah ditunjukkan dengan dua dosis pertama.

Vaksin COVID-19 booster AstraZeneca ini bisa diberikan setengah dosis minimal setelah 6 bulan vaksinasi lengkap dan khusus untuk mereka yang sudah berusia 18 tahun ke atas.

Mengutip laman resmi AstraZeneca, booster AstraZeneca juga meningkatkan nilai titer antibodi IgG dari 1.792 menjadi 3.746, sehingga secara signifikan ia bisa meningkatkan antibodi dan mempertahankan respons sel T. Ia juga menghasilkan aktivitas penetralan yang lebih tinggi terhadap varian Alpha, Beta, dan Delta, dibandingkan dengan hanya dua dosis.

Baca juga: Catat, Ini Panduan untuk Mendapatkan Vaksin Booster

Efek Samping yang Perlu Diperhatikan

Meski cukup efektif dalam meningkatkan kadar antibodi di dalam tubuh, akan tetapi kamu tetap harus mewaspadai efek samping yang bisa terjadi setelah mendapatkan booster AstraZeneca. Berikut ini beberapa efek samping paling umum dari vaksin COVID-19 booster AstraZeneca :

• Rasa nyeri pada area bekas suntikan;
• Perasaan tidak enak badan;
• Merasa kelelahan;
• Demam ringan hingga menggigil;
• Sakit kepala;
• Mual;
• Nyeri sendi.

Namun, beberapa efek samping ini tidak perlu ditakutkan karena mereka akan hilang setelah beberapa hari. Ada baiknya untuk beristirahat setelah mendapatkan booster vaksin. Jika demam, sebaiknya minum obat penurun demam.

Baca juga: Seberapa Efektif Vaksin Booster Cegah Omicron?

Jika kamu sudah mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan booster vaksin atau baru akan mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19, kamu bisa buat janji untuk melakukan vaksin di Halodoc. Kamu bisa dengan mudah daftar untuk mendapatkan vaksin AstraZeneca lewat aplikasi. Praktis bukan? Tunggu apa lagi, yuk download aplikasi Halodoc sekarang!

Referensi:

AstraZeneca. Diakses pada 2022. New Vaxzevria Data Further Support Its Use as Third Dose Booster.

Drugs.com. Diakses pada 2022. New Vaxzevria Data Further Support its Use as Third Dose Booster.

Reuters. Diakses pada 2022. AstraZeneca Says Early Trial Data Indicates Third Dose Helps Against Omicron