Tekanan Darah Naik Masuk di Trimester 2, Harus Apa?

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   24 Februari 2021
Tekanan Darah Naik Masuk di Trimester 2, Harus Apa?Tekanan Darah Naik Masuk di Trimester 2, Harus Apa?

Halodoc, Jakarta - Beberapa ibu hamil dapat mengalami tekanan darah tinggi selama kehamilan. Jika tidak ditangani dengan baik, kondisi ini membuat ibu dan bayi berisiko mengalami masalah selama kehamilan. Perlu diwaspadai juga, tekanan darah bisa menyebabkan masalah selama dan setelah melahirkan. Jadi, penting untuk bisa mengelola tekanan darah ibu hamil.

Sebenarnya, tekanan darah tinggi pada ibu hamil adalah kondisi yang umum terjadi. Namun, dengan kontrol tekanan darah ibu hamil yang baik, ibu dan bayi bisa tetap sehat. Hal terpenting yang harus dilakukan, yaitu berdiskusi dengan dokter kandungan mengenai tekanan darah setiap kontrol kandungan. Dengan begitu, ibu hamil bisa mendapatkan perawatan yang tepat dan mengontrol tekanan darah. 

Baca juga: Mengenal Bahaya Hipertensi Saat Hamil

Tindakan Saat Tekanan Darah Naik saat Hamil

Ibu hamil dengan hipertensi kronis harus minum obat antihipertensi selama kehamilan. Namun, beberapa obat antihipertensi tidak cocok untuk ibu hamil, dokter akan merekomendasikan obat yang berbeda. 

Jika hipertensi gestasional tergolong parah atau ibu mengalami preeklamsia atau eklamsia, dokter kandungan mungkin meresepkan obat untuk menurunkan tekanan darah dan memantau pertumbuhan bayi jika kehamilan belum cukup bulan. Ibu hamil mungkin perlu di rawat di rumah sakit untuk pemantauan. 

Dokter kandungan bisa saja merekomendasikan obat antikonvulsif, seperti magnesium sulfat, untuk mencegah kejang pada ibu hamil dengan eklamsia atau preeklamsia. Ibu bisa beli vitamin dan suplemen yang dibutuhkan selama kehamilan melalui aplikasi Halodoc.

Pada beberapa kasus, dokter mungkin menyarankan persalinan bayi untuk perawatan. Waktu persalinan tergantung pada seberapa parah kondisi ibu, dan seberapa jauh kehamilan. 

Selain pengobatan, penanganan tekanan darah tinggi selama kehamilan yang bisa dilakukan meliputi:

  • Konsumsi makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks. 
  • Membatasi natrium atau garam.
  • Olahraga secara teratur.
  • Jika kelebihan berat badan, batasi penambahan berat badan selama kehamilan. 
  • Kelola tingkat stres.
  • Hindari alkohol.
  • Berhenti merokok.

Jika tekanan darah tinggi melonjak terlalu tinggi dan tidak merespon pengobatan, atau akomodasi gaya hidup, perawatan lain yang bisa dilakukan yaitu dengan beristirahat di tempat tidur dan induksi persalinan.

Khusus ibu hamil dengan preeklamsia, jika tekanan darah terlalu tinggi dan bayi dalam kandungan masih hidup (terutama saat mendekati masa persalinan), induksi persalinan akan dipertimbangkan. 

Baca juga: Bumil Alami Tekanan Darah Tinggi, Ini Tips Jaga Pola Makan

Dampak Tekanan Darah Tinggi pada Ibu Hamil

Tekanan darah tinggi bisa meningkatkan risiko hasil kelahiran yang mengkhawatirkan, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah dari rata-rata pada bayi, dan kematian bayi. 

Tekanan darah tinggi mempengaruhi pembuluh darah ibu. Hal ini dapat menurunkan aliran nutrisi melalui plasenta ke bayi, yang mengakibatkan berat badan lahir rendah. Persalinan prematur terkait hipertensi bisa menyebabkan komplikasi kesehatan bayi bayi. Hal ini mungkin termasuk kesulitan bernapas jika paru-paru tidak berkembang sepenuhnya. 

Tekanan darah tinggi atau hipertensi selama kehamilan bisa mengancam nyawa seorang ibu hamil dalam beberapa kasus. Jika tidak ditangani segera, tekanan darah tinggi bisa membahayakan ibu dan bayi dalam kandungannya. 

Baca juga: 6 Cara Menjaga Tekanan Darah Selama Kehamilan

Di sisi lain, tekanan darah tinggi tidak selalu menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius. Terkadang kondisi ini akan hilang setelah melahirkan. Hipertensi selama kehamilan biasanya bisa dicegah dan diobati. 

Itulah pentingnya kontrol kandungan secara rutin. Dokter harus memantau hipertensi dalam kehamilan untuk mencegah komplikasi kesehatan yang berpotensi mengancam jiwa. Ibu juga harus melaporkan gejala abnormal apa pun pada dokter kandungan untuk memastikan kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan. 

Referensi:
Medical News Today. Diakses pada 2021. What to know about high blood pressure during pregnancy
Healthline. Diakses pada 2021. High Blood Pressure During Pregnancy
Very Well Family. Diakses pada 2021. Coping With High or Low Blood Pressure in Pregnancy


Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan