Advertisement

Terkena Gigitan Tomcat? Gunakan Saja Salep dengan Kandungan Ini

7 menit
Ditinjau oleh  dr. Erlian Dimas SpDVE   11 Desember 2025

Gigitan tomcat harus segera diobati karena mengandung racun yang dapat menyebabkan masalah pada kulit.

Terkena Gigitan Tomcat? Gunakan Saja Salep dengan Kandungan IniTerkena Gigitan Tomcat? Gunakan Saja Salep dengan Kandungan Ini

DAFTAR ISI


Tomcat merupakan serangga kecil yang sering kali tidak disadari keberadaannya. Meskipun terlihat tidak berbahaya, tomcat sebenarnya bisa menyebabkan iritasi kulit yang cukup parah atau disebut juga sebagai dermatitis paederus.

Gigitan tomcat mengandung racun berbahaya yang disebut pederin. Nah, racun ini dilepaskan saat tomcat merasa terhimpit atau tergesek pada kulit. 

Tomcat umumnya ditemukan di wilayah beriklim tropis, terutama di area pertanian atau dekat dengan cahaya terang pada malam hari.

Kenapa Gigitan Tomcat Berbahaya?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, dermatitis paederus disebut juga dermatitis linier atau dermatitis linearis, merupakan iritasi kulit akibat kontak dengan hemolimf (darah kumbang) rove beetle (kumbang penjelajah) yang termasuk kelompok genus paederus.

Nama lokal lainnya yaitu: tomcat, spider-lick., whiplash dermatitis, dan Nairobi dermatitis fly.

Masalah pada kulit ini bisa dialami oleh semua kelompok usia. Namun, sebagian besar kasus adalah pada anak di usia 7 sampai 12 tahun. Kejadian kasus banyak terjadi pada masa bulan-bulan akhir tahun atau setelah musim hujan.

Gigitan tomcat sebenarnya bukanlah gigitan sungguhan, melainkan reaksi kulit terhadap racun pederin yang terkandung dalam tubuhnya. 

Racun ini dapat menyebabkan luka kemerahan, peradangan, gatal, bahkan bisa menimbulkan lecet atau luka bakar ringan pada kulit. 

Gejala awal gigitan tomcat umumnya:

  • Ruam kulit kemerahan.
  • Sensasi gatal, perih, atau panas pada kulit yang terkena.
  • Munculnya lepuh kecil berisi cairan.
  • Pembengkakan pada area yang terkena.
  • Dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan demam dan nyeri sendi.

Masih menurut IDAI, gejala dermatitis paederus ini bisa ringan, sedang berat, dan bisa disertai infeksi sekunder di daerah yang terkena. Gejala ringan, terdapat sedikit eritema yang dimulai pada 24 jam dan berlangsung selama sekitar 48 jam.

Pasien bisa mengeluh rasa pedas, panas, dan gatal. Gejala sedang terdapat eritema mulai sekitar 24 jam setelah kontak, setelah sekitar 48 jam, diikuti tahap vesikular, dengan lepuh yang membesar secara bertahap dan mencapai maksimal dalam 48 jam.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui bagaimana cara penanganan yang tepat, termasuk memilih salep yang efektif untuk mengatasi gejala gigitan tomcat. 

Mau tahu obat gatal pada kulit? Baca di sini: Ini Rekomendasi 7 Obat Gatal pada Kulit yang Ampuh di Apotek

Bahan yang Harus Ada saat Memilih Salep untuk Atasi Gigitan Tomcat

Ketika mencari salep untuk meredakan gejala akibat gigitan tomcat, penting untuk memerhatikan komposisi bahan aktif yang ada di dalamnya.

Berikut adalah beberapa bahan yang terbukti efektif:

1. Hidrokortison

Hidrokortison merupakan kortikosteroid topikal yang sering digunakan untuk mengurangi peradangan dan gatal.

Bahan ini membantu meredakan kemerahan dan iritasi pada kulit yang terkena racun tomcat. 

Mau tahu rekomendasi salep kortikosteroid? Baca di sini: 7 Rekomendasi Salep yang Ampuh Hilangkan Gatal di Kulit

2. Antibiotik topikal

Dalam beberapa kasus, luka akibat tomcat bisa rentan terhadap infeksi bakteri.

Menggunakan salep yang mengandung antibiotik, seperti gentamicin atau neomycin dapat membantu mencegah infeksi sekunder dan mempercepat penyembuhan.

3. Aloe vera

Lidah buaya atau aloe vera dikenal memiliki sifat antiinflamasi dan menenangkan kulit. Gel aloe vera dapat membantu meredakan iritasi serta mempercepat proses penyembuhan.

4. Zinc oxide

Zat ini memiliki sifat pelindung kulit dan antiiritasi.

Zinc oxide dapat membantu membentuk lapisan pelindung pada kulit yang teriritasi, mencegah infeksi lebih lanjut, serta mempercepat penyembuhan.

5. Menthol atau calamine

Bahan-bahan ini berfungsi sebagai agen pendingin dan pereda gatal.

Mengoleskan salep yang mengandung menthol atau calamine bisa memberikan efek nyaman pada kulit yang terkena gigitan tomcat.

Apa Kata Studi Mengenai Gigitan Tomcat?

Melansir dari studi yang dipublikasikan di Medical Journal Malaysia, hidrokortison dan gentamicin merupakan obat-obatan yang bisa digunakan untuk mengatasi gigitan tomcat. 

Dalam studi tersebut, sebanyak 75 persen kasus gigitan tomcat menggunakan hidrokortison untuk menghindari atrofi kulit wajah.

Sedangkan, gentamicin topikal hanya diberikan kepada dua pasien dengan lesi yang terinfeksi.

Hidrokortison adalah obat golongan kortikosteroid yang memiliki efek anti-inflamasi.

Obat ini bekerja dengan cara menekan sistem kekebalan tubuh yang bereaksi berlebihan terhadap racun tomcat, sehingga mengurangi peradangan, kemerahan, dan pembengkakan pada kulit.

Obat ini juga efektif dalam mengurangi rasa gatal yang intens akibat gigitan tomcat.

Dengan begitu, pengidapnya bisa lebih nyaman dan terhindar dari keinginan untuk menggaruk yang dapat memperparah kondisi kulit.

Sedangkan gentamicin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri sekunder yang sering terjadi pada luka akibat gigitan tomcat.

Ketika kulit mengalami kerusakan akibat gigitan tomcat, bakteri dapat dengan mudah masuk dan menyebabkan infeksi. 

Gentamicin akan membunuh bakteri penyebab infeksi ini, sehingga mencegah komplikasi lebih lanjut.

Obat ini akan mengganggu proses pembentukan protein pada bakteri, sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak dan akhirnya mati.

Gigitan Tomcat dan Dermatitis Paederus

Dermatitis Paederus adalah peradangan kulit akibat kontak dengan paederin.

Meskipun sering disebut “gigitan tomcat,” kondisi ini sebenarnya bukan disebabkan oleh gigitan.

Reaksi kulit dapat muncul 12–48 jam setelah paparan.

Penyebab utama kondisi ini adalah kontak kulit dengan cairan hemolimfa tomcat yang mengandung paederin.

Cairan tersebut dapat mengenai kulit melalui:

  • Tidak sengaja menekan atau membunuh tomcat di kulit.
  • Kontak tidak langsung melalui pakaian, sprei, atau permukaan lain yang terpapar.
  • Menyebarnya cairan akibat menggaruk atau menggosok area yang terkena.

Pertolongan Pertama saat Terkena Dermatitis Paederus

Jika terkena cairan tomcat, segera lakukan langkah-langkah berikut:

  • Cuci area kulit yang terkena dengan air bersih dan sabun lembut. Hindari menggosok kulit terlalu keras.
  • Kompres dingin area yang terkena untuk mengurangi peradangan.
  • Hindari memecahkan lepuh yang mungkin timbul.
  • Cuci tangan dengan bersih setelah menyentuh area yang terkena.

Seperti apa gigitan serangga yang perlu diwaspadai? Baca di sini: 6 Jenis Gigitan Serangga yang Perlu Diwaspadai

Cara Mencegah Dermatitis Paederus

Beberapa langkah pencegahan yang dapat dilakukan antara lain:

  • Tutup jendela dan pintu saat malam hari, terutama jika banyak serangga tomcat di sekitar rumah.
  • Gunakan kelambu saat tidur.
  • Hindari memencet atau menggaruk serangga tomcat yang menempel di kulit. Singkirkan serangga dengan hati-hati menggunakan tisu atau kertas, lalu buang.
  • Jaga kebersihan lingkungan rumah.
  • Kurangi penggunaan lampu yang terlalu terang di malam hari karena dapat menarik perhatian serangga.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan dengan dokter jika mengalami kondisi di bawah ini.

  • Gejala dermatitis paederus semakin parah.
  • Terdapat tanda-tanda infeksi seperti demam, nyeri sendi, atau keluarnya nanah dari luka.
  • Ruam menyebar ke area tubuh yang luas.
  • Pengobatan rumahan tidak memberikan perbaikan setelah beberapa hari.

Kena Gigitan Tomcat? Segera Hubungi Dokter Ini untuk mengetahui pertolongan pertama yang tepat.

Kesimpulan

Dermatitis paederus dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, tetapi umumnya dapat sembuh dengan penanganan yang tepat. Membersihkan area yang terkena dengan sabun dan air, mengompres dingin, serta menggunakan krim kortikosteroid sesuai anjuran dokter, adalah langkah-langkah penting dalam penanganan kondisi ini.

Dapatkan obat atau produk kesehatan lainnya yang kamu butuhkan di Toko Kesehatan Halodoc. Produknya 100% asli (original) dan tepercaya. Tak perlu keluar rumah, produk diantar dalam waktu 1 jam!

Konsultasi dengan Dokter Kulit Berikut Jika Luka Tomcat Semakin Parah

Apabila luka tomcat pada kulit menjadi semakin parah, sebaiknya segera periksakan pada dokter spesialis kulit via Halodoc.

Dokter spesialis kulit di Halodoc berpengalaman dalam menangani berbagai masalah kulit, serta mendapatkan rating positif dari pasien sebelumnya.

Inilah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi melalui Halodoc:

  • dr. Frieda, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 8 tahun, lulusan Universitas Sebelas Maret (2022). Saat ini praktik di Bogor, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
  • dr. Dyah Ayu Nirmalasari, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 10 tahun, lulusan Universitas Hasanuddin (2022). Kini praktik di Bima, NTB, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.
  • dr. Made Martina W., M.Biomed, Sp.D.V.E: Dokter spesialis kulit dan kelamin dengan pengalaman 12 tahun, lulusan Universitas Udayana (2017). Kini praktik di Denpasar, Bali, anggota PERDOSKI, dan tersedia untuk konsultasi di Halodoc.

Dokter-dokter tersebut mampu membantu kamu atasi luka gigitan tomcat secara aman dan tepat.

Dengan Halodoc, kamu bisa berkonsultasi secara mudah, aman, dan nyaman tanpa harus keluar rumah.

Jangan khawatir, dokter di Halodoc tersedia 24 jam sehingga kamu bisa menghubunginya kapan pun dan dimana pun. Tunggu apa lagi? Klik banner di bawah ini untuk menghubungi dokter terpercaya:

Tak perlu bingung cari obat, kamu bisa dapatkan di apotek 24 jam terdekat dari rumah, karena ada Apotek Online Halodoc.

Obat dan produk kesehatan di Toko Kesehatan Halodoc dijamin 100% asli dan tepercaya. Produk dikirim dari apotek terdekat dari rumahmu, diantar dalam waktu 1 jam.

Segera download Halodoc untuk pengalaman belanja obat online dengan praktis!

Referensi:
DermNet. Diakses pada 2025. Paederus dermatitis.
IDAI. Diakses pada 2025. Serangga Tomcat Penyebab Dermatitis Paederus pada Anak
American Osteopathic College of Dermatology. Diakses pada 2025. Paederus Dermatitis.
Wisconsin Horticulture. Diakses pada 2025. Rove Beetles (Staphylinidae)
Cornell CALS. Diakses pada 2025. Rove beetle.
Medical Journal Malaysia. Diakses pada 2025. Paederus Dermatitis Amongst Medical Students in US M, Kelantan.